Ciri Khas NTT dan Membuat Daerah Tersebut Menjadi Perhatian Dunia, Salah Satunya Aksara Asli Orang Ende

24 Juli 2023, 16:49 WIB
Foto: Ciri Khas NTT dan Membuat Daerah Tersebut Menjadi Perhatian Dunia, Salah Satunya Aksara Asli Orang Ende /

OKE FLORES.com - Wilayah Nusa Tenggara Timur menjadi tempat tinggal bagi banyak etnis, kepercayaan, dan kebudayaan. Tidak hanya itu, NTT juga terkenal dengan berbagai hal yang membuat wilayah dengan sebutan bumi Flobamora itu menjadi perhatian global.

Melansir LabuanBajo Terkini.com, Senin 24 Juli 2023, Provinsi NTT sendiri memiliki 1.192 pulau. Dari banyaknya pulau tersebut, hanya ada 42 pulau yang dihuni. Pulau-pulau yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Flores, Timor, dan Sumba.

Di Provinsi yang sebelumnya bernama Sunda Kecil ini terdapat dengan 22 Kabupaten/Kota ini dengan karakteristik unik masing-masing.

Baca Juga: PT PELNI Labuan Bajo NTT Siapkan Kapal Gratis Untuk Para Wisatawan yang Ingin Melihat Komodo

Berikut ini adalah ciri khas yang hanya ada di NTT dan membuat daerah tersebut menjadi perhatian dunia.

1. Taman Nasional Komodo

Kawasan di Kabupaten Manggarai Barat ini pantas ditempatkan pada urutan teratas dalam daftar ini.

Baca Juga: Bupati Andreas Ajak Wisatawan Berkunjung ke Ngada Baik Lokal Maupun Internasional 

Lokasi yang menjadi habitat biawak raksasa Komodo (Varanus Komodoensis) ini merupakan salah satu keajaiban dunia yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Selain menjadi tempat tinggal bagi Komodo dan hewan lainnya, gugusan pulau yang cantik dan banyak tempat wisata menarik membuat tempat ini menjadi primadona pariwisata NTT saat ini.

Gerbang masuk Kawasan Taman Nasional Komodo adalah kota Labuan Bajo. Kota dengan julukan Super Premium itu telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir. Bahkan pada Mei 2023 lalu tempat tersebut menjadi lokasi KTT ASEAN.

2. Tari Caci

Masih dari Pulau Flores bagian barat. Pertunjukan Caci adalah sebuah pertunjukan tradisional masyarakat di daerah Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur.

Pertunjukan dalam bentuk permainan adu kelincahan ini dimainkan oleh kaum pria dengan saling memukul menggunakan cambuk yang disebut larik sementara lawan menangkis dengan menggunakan perisai yang disebut Nggiling.

Pertunjukan Caci ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang ke Pulau Flores. Terutama di Manggarai Raya.

3. Ja'i

Ja'i merupakan gerakan atau tarian khas penduduk di Kabupaten Ngada dan sebagian di Nagekeo.

Dengan didampingi musik tradisional, tarian ini selalu menjadi penambah semangat dalam acara adat masyarakat setempat maupun ketika perayaan.

Saat ini, tarian Ja'i telah menjadi ciri khas masyarakat NTT.

4. Ritus Pasola di Sumba

Pasola adalah upacara adat masyarakat yang mengikuti agama Marapu di Sumba bagian barat untuk merayakan masa tanam padi. Pasola merupakan bentuk ritual untuk menghormati Marapu, memohon pengampunan, keberuntungan, dan untuk hasil panen yang melimpah.

Upacara ini biasanya diadakan pada bulan Februari di wilayah Lamboya dan Kodi, dan pada bulan Maret di wilayah Gaura dan Wanukaka.

Puncak perayaan dimulai 6-8 hari setelah bulan purnama. Saat itu, pantai di bagian selatan menjadi tempat munculnya banyak cacing nyale yang kecil. Pemandangan seperti ini menjadi pertanda dimulainya musim pasola.

5. Aksara Lota

Tidak banyak yang mengetahui jika di wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya Kabupaten Ende, Pulau Flores memiliki tulisan asli daerah tersebut yang disebut dengan Lota.

Sementara pengguna terbesar tulisan Lota di masa lalu adalah masyarakat etnis Ende yang beragama Islam. Tulisan Lota merupakan turunan langsung dari tulisan Bugis. Sejarah mencatat, tulisan Lota masuk ke Ende sekitar abad ke-16, semasa Pemerintahan Raja Goa XIV, I Mangngarangi Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin (1593-1639).

Kata Lota berasal dari kata lontar. Terdapat 8 tulisan Lota Ende yang tidak ada dalam tulisan Bugis, yaitu bha, dha, fa, gha, mba, nda, ngga dan rha. Sebaliknya ada 6 tulisan Bugis yang tidak terdapat dalam tulisan Lota Ende, yaitu ca, ngka, mpa, nra, nyca dan nya.

6. Se'i

Pengasapan adalah salah satu metode yang telah dilakukan oleh nenek moyang masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjaga kualitas daging sapi.

Se’i adalah salah satu produk olahan daging sapi dengan metode pengasapan yang merupakan hasil olahan khas dari salah satu kabupaten di wilayah Nusa Tenggara Timur, yaitu kabupaten Rote Ndao. Se’i berasal dari bahasa daerah Rote, yang berarti daging yang dipotong dalam ukuran kecil memanjang, kemudian diasapi dengan bara api sampai matang.

Se’i adalah makanan khas suku Rote yang kemudian menarik perhatian masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Produk daging se’i memiliki ciri khas dan spesifikasi yang unik. Baik aroma, warna merah, maupun tekstur yang lembut dan rasa yang enak.

Itulah 6 keistimewaan di Program Nusa Tenggara Timur yang bisa dipastikan tidak ada di tempat lain.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Labuan Bajo Terkini

Tags

Terkini

Terpopuler