Kisah Tragis Dibalik Keindahan Danau Asmara Flores NTT

30 Agustus 2023, 14:40 WIB
/

OKE FLORES.com - Flores merupakan salah satu pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT), letaknya sangat jauh dari timur hingga barat. Kini, Pulau Flores juga memiliki banyak tempat wisata yang bisa memanjakan Anda selama berkunjung.

Meski ujung barat Pulau Flores merupakan rumah bagi komodo, namun ujung timur pulau bernama Nusa Bunga ini memiliki tempat wisata yang juga patut untuk dikunjungi. Cinta Danau Asmara bisa jadi destinasi wisata tersembunyi karena pemerintah Flores Ende disebut-sebut hanya fokus di Komodo dan Kelimutu. Telaga Asmara terletak di Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Administratif Flores Timur.

Untuk mengunjungi Danau Asmara, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 40 kilometer dari pusat kota Larantuka (ibukota Kerajaan Kembang Timur) yang dapat ditempuh dalam waktu 40 menit. satu jam perjalanan.

Baca Juga: Pesona Wisata Rumah Adat Wae Rebo NTT yang Exotic

Perjalanan dari kota Larantuka menuju danau juga menyuguhkan pemandangan khas kawasan Tanjung Bunga yaitu banyak pohon India yang mirip hutan.

Akasia memang merupakan komoditas unggulan bagi masyarakat Kabupaten Flora Timur. Danau Asmara terbentuk akibat letusan Gunung Sodoberawao antara 400 dan 500 SM.

Nama lain Danau Asmara adalah Danau Waibelen.Danau Waibelen disebut-sebut sebagai Danau Asmara sekitar tahun 1970-an. Saat itu Danau Waibelen menjadi satu-satunya sumber air Desa Waibao yang terdiri dari Desa Keka, Tengadei, Riangpuho dan Lebao.

Setiap hari warga datang ke danau untuk mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari, baik untuk minum, mandi, maupun mencuci.

Baca Juga: Pesona Air Terjun Cunca Wulang Manggarai Green Canyon-nya Indonesia

Berawal dari kisah sepasang kekasih yang tidak diterima oleh orang tuanya karena masih memiliki ikatan keluarga yang masih sangat erat. Setelah mendapat persetujuan tersebut, mereka sepakat untuk bunuh diri di Danau Waibelen, tempat mereka bercinta hampir setiap hari.

Mereka lalu menyusuri jalan menuju danau menyusuri jalan setapak yang biasa mereka lalui bersama warga desa Tengadei lainnya. Sebelum masuk ke danau dan menyelam, mereka beristirahat dan duduk di pinggir danau dan langsung menyelam ke dalam danau.

Masyarakat Desa Waibao, bahkan masyarakat Kabupaten Bunga Timur, terus lebih sering menyebut Waibelen dan Danau Asmara hingga saat ini. Mengenai syarat bagi wisatawan yang berkunjung ke telaga ini, sebelum memasuki kawasan telaga untuk menikmati keindahannya, juru kunci setempat harus membasuh telaga tersebut dengan air.

Masyarakat setempat percaya bahwa buaya yang hidup di danau adalah jelmaan leluhur mereka. Di telaga ini, pengunjung atau wisatawan di Telaga Asmara dilarang mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh atau saling memaki. ***

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler