Network
OKEFLORES.com - Gunung Ranaka adalah gunung berapi aktif yang terletak di Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ini adalah stratovolcano dengan ketinggian 2.140 meter (7.020 kaki).
Gunung Ranaka terakhir meletus pada tahun 1988, dan aktivitasnya meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, gunung berapi ditempatkan pada status siaga tinggi karena aktivitas seismik yang meningkat.
Gunung berapi adalah tujuan wisata yang populer, dan terdapat beberapa jalur pendakian yang mengarah ke puncak. Namun, penting untuk dicatat bahwa Gunung Ranaka adalah gunung berapi aktif, dan pendaki harus menyadari risikonya.
Baca Juga: 5 Spot Wisata Perbukitan di Pulau Sabu NTT, Ada Perbukitan Kelabba Maja Cocok Jadi Spot Foto
Berikut adalah beberapa informasi tambahan tentang Gunung Ranaka:
- Gunung berapi ini terletak di kaldera Flores, yang merupakan depresi vulkanik besar yang terbentuk dari serangkaian letusan sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.
- Gunung Ranaka merupakan salah satu gunung berapi teraktif di Nusa Tenggara Timur. Ini telah meletus setidaknya 10 kali dalam 100 tahun terakhir.
- Letusan terakhir gunung berapi ini pada tahun 1988 adalah letusan aVEI 2. Ini berarti letusan sedang yang menghasilkan awan abu yang mencapai ketinggian hingga 8.000 meter (26.000 kaki).
- Aktivitas gunung berapi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, gunung berapi ditempatkan pada status siaga tinggi karena aktivitas seismik yang meningkat.
- Gunung Ranaka adalah tujuan wisata yang populer. Ada beberapa jalur pendakian yang mengarah ke puncak. Namun, penting untuk dicatat bahwa Gunung Ranaka adalah gunung berapi aktif, dan pendaki harus menyadari risikonya.
- Gunung Ranaka terletak di kecamatan Ruteng, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Jarak Ruteng ke Gunung Ranaka kurang lebih 35 kilometer. Perjalanan dari Ruteng ke Gunung Ranaka memakan waktu sekitar 1 jam dengan mobil.
Berikut beberapa tips aman mendaki Gunung Ranaka:
- Selalu periksa status siaga gunung berapi sebelum Anda mendaki.
- Waspadai tanda-tanda letusan, seperti peningkatan aktivitas seismik, hujan abu, dan emisi gas.
- Jangan mendaki gunung berapi jika dalam status waspada.
- Jika Anda memutuskan untuk mendaki gunung berapi, pastikan untuk mengikuti petunjuk dari penjaga taman.
- Bawalah banyak air dan makanan, dan bersiaplah untuk cuaca yang berubah.
- Beri tahu seseorang ke mana Anda akan pergi dan kapan Anda berharap untuk kembali.***
