Network
OKE FLORES.com - Wabah campak di Manokwari terus mengalami peningkatan. Terkait Penyebaran Campak itu, Bupati Manokwari mengumumkan status KLB di daerah Manokwari.
Kepala Bagian Tanggung Jawab Imunisasi dinas kesehatan Provinsi Papua Barat Hendrik Marisan mengungkapkan, terhadap keadaan Kejadian Luar Biasa itu Dinas kesehatan khususnya di Kabupaten Manokwari bersama dengan beberapa rekan akan melaksanakan kampanye mulai dari tanggal 3 sampai dengan tanggal 15 untuk memutus mata rantai penyebaran, dilansir dari rri.co.id, Jumat 30 Juni 203.
Hendrik menjelaskan, Sarampa dan rubella dikenal dengan sebutan campak yakni terdapat bintik-bintik merah pada anak. Jika tidak di tangani dengan baik maka akan berujung terjadinya gangguan pencernaan terutama pada anak, dan mikroorganisme pada anak akan keluar apabilah kondisi semakin memburuk juga terjadi kekurangan gizi pada anak serta kemungkinan terjadi pertumbuhan terhambat.
Baca Juga: Polisi Gelar Doa Bersama Lintas Agama di Labuan Bajo, Hari Bhayangkara Ke-77
“Campak kalau di Papua di sebut Sarampa dan kalau dibiarkan akan menjadi diare, dan dari diare dapat terjadi gizi buruk”Kata Hendrik.
Maka berbicara stunting selain memperbaiki gizi dengan memberikan makanan bergizi tetapi harus dapat mengimbangi dengan Imunisasi lengkap. Ini penting karena gizi membantu pertumbuhan tetapi imunisasi berperan untuk meningkatkan kekebalan,untuk terhindat dari penyakit dimaksud.
“Terkait dengan itu Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat berkolaborasi dengan Dinkes Kabupaten Manokwari untuk melakukan penyuntikan imunisasi campak rubella. Penyuntikan itu dimaksudkan agar memberikan kekebalan tubuh bagi anak-anak dari tanggal 3 juli sampai 15 juli 2023”.Ucap Hendrik.***
