OKE FLORES.COM - Beberapa dari Anda mungkin sudah sering mendengar tentang sandwich generation. Kata itu pertama kali diciptakan oleh profesor. Dorothy A Miller, Universitas Kentucky, Lexington, AS.
Generasi sandwich adalah generasi yang mencakup kehidupan tiga generasi: orang tua, diri sendiri dan anak-anaknya.
Seperti sandwich, kedewasaan "terjepit" antara tanggung jawab anak dan usia mengasuh, mengasuh, mengasuh, dan melindungi orang tua.
Oleh karena itu, Anda yang termasuk dalam generasi sandwich, Anda harus mengatur uang Anda dengan baik agar Anda dapat menabung di masa tua Anda.
Dikutip OKE FLORES.COM dari berbagai sumber, berikut cara mengatur keuangan bagi generasi sandwich.
1. Memiliki tabungan berencana
Tabungan ini sudah tersedia di berbagai jenis bank, baik konvensional, syariah, maupun digital. Ini dimaksudkan supaya uang yang disetorkan secara rutin tiap bulan dari fitur auto debit rekening sumber ke rekening tabungan rencana dan penarikannya dibatasi sesuai ketentuan bank.
Hal ini justru akan meringankan beban gen sandwich di masa mendatang.
2. Mengurangi bergaya hidup konsumtif demi memenuhi tren
Setiap pengeluaran harus dipertimbangkan secara matang dengan menentukan prioritas antara kewajiban, kebutuhan, dan keinginan.
Tanamkan pola pikir spend less and save more, karena yang terbaik yakni menyiapkan dana cadangan daripada pengeluaran ekstra.
3. Memiliki asuransi kesehatan
Pemerintah sudah menghadirkan asuransi BPJS Kesehatan, mungkin bisa digunakan. Atau mungkin bisa mengambil pilihan asuransi swasta lainnya dengan benefit yang berbeda-beda.
4. Menyiapkan dana pensiun
Menyisihkan pendapatan per bulan untuk dana pensiun merupakan langkah awal yang bijak dan berguna bagi kehidupan masa depan. Ini juga sebagai komitmen terhadap diri sendiri serta keluarga.
5. Berinvestasi jangka panjang
Bisa dimulai dengan investasi dengan risiko yang paling kecil misal deposito yang disesuaikan dengan kebutuhan. Membeli emas logam mulia bisa dimulai dari yang terkecil dulu.
Seiring berjalan waktu, generasi sandwich bisa merambah inves saham, obligasi, atau bahkan aset tidak bergerak seperti tanah dan rumah yang bisa diputar kembali menjadi uang.
Tentunya, di era yang serba mudah seperti saat ini bisa dimanfaatkan dengan mencari wawasan literasi keuangan. Tak kalah penting, meningkatkan skill dan keterampilan yang dapat mendukung pekerjaan dan karirnya.
Selain itu, kejujuran dalam komunikasi juga diperlukan agar hubungan antara anak dan orang tua bisa saling memahami satu sama lain.***