Pria Kencing Bercabang, Normalkah? Kenali Penyebab dan Resikonya 

21 November 2023, 09:43 WIB
Foto: Pria Kencing Bercabang, Normalkah? Kenali Penyebab dan Resikonya  /

OKE FLORES.COM - Pria biasanya hanya memiliki satu uretra. Tapi kalau saluran kemihnya bercabang, apakah kondisinya berbahaya atau tidak?

Biasanya aliran urin hanya satu aliran lurus. Namun suatu hari saat Anda buang air kecil, Anda melihat aliran urin bercabang. Tentu saja kondisi ini membuat Anda bertanya-tanya dan khawatir! Apa yang sebenarnya terjadi?

Buang air kecil terpisah adalah suatu kondisi di mana urin dikeluarkan ke dua arah yang berbeda. Meskipun dapat terjadi pada pria dan wanita, penyakit ini lebih sering terjadi pada pria.

Baca Juga: Benarkah Terapi Air Kencing Bermanfaat bagi Tubuh? Ini Penjelasannya

Kabar baiknya, kondisi penyaluran urin ini biasanya normal dan tidak berbahaya.

Penyebab kencing yang bercabang

Buang air kecil terpisah terjadi ketika aliran urin dari kandung kemih ke saluran kemih lainnya terbagi dalam dua arah yang berbeda. Kebanyakan kasus lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.

Mengutip Hallo Sehat, Selasa 21 November 2023, berikut beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut.

1. Perbedaan struktur saluran kemih

Meski sekilas terlihat aneh, namun sebenarnya hal tersebut merupakan kondisi normal yang terjadi karena bentuk saluran kemih tidak sama pada setiap orang. Bagaimanapun, setiap orang memiliki susunan anatomi yang berbeda.

Saluran yang mengeluarkan urin disebut uretra. Pria yang biasanya buang air kecil melalui satu saluran mungkin hanya memiliki satu uretra, sedangkan pria lain mungkin buang air kecil melalui dua saluran karena memiliki dua saluran.

2. Infeksi saluran kemih

Penyebab lainnya adalah tekanan aliran urin yang dihasilkan tubuh terlalu rendah, sehingga keluaran urin terbagi menjadi dua. Hal ini biasanya terjadi karena adanya sedikit perlengketan pada uretra sehingga aliran urin tidak cukup kuat.

Infeksi uretra pada pria sering terjadi saat ejakulasi atau orgasme. Selain untuk mengosongkan urin, uretra juga berperan dalam mengeluarkan cairan mani yang mengandung sperma.

Sayangnya, produksi sperma tidak selalu berfungsi maksimal. Jika sperma tidak keluar seluruhnya, mungkin ada sisa cairan mani yang tersangkut di uretra dan mengering. Air mani kering menghambat aliran urin (anuria). Tekanan urin melemah dan keluar ke dua arah.

3. Penyumbatan kulup penis

Pria yang kulupnya terlalu kencang (fimosis) atau tidak disunat juga berisiko mengalami kedua aliran urin tersebut. Kulup penis, atau kulup pada pria yang tidak disunat, membagi urin ke dua arah berbeda.

4. Penyakit saluran kemih

Aliran urin yang bercabang juga bisa disebabkan oleh penyakit saluran kemih seperti pembesaran prostat dan infeksi saluran kemih. Kelenjar prostat yang membesar secara bertahap dapat menekan saluran kemih dan menyebabkan penyempitan uretra.

Sedangkan infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan peradangan atau terbentuknya jaringan parut di saluran kemih. Keduanya juga bisa mempersempit uretra sehingga aliran urin menjadi bercabang.

Baca Juga: Urin dan Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih

Apakah kencing bercabang berbahaya?

Anda tidak perlu panik jika buang air kecil secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat diobati dengan pengobatan atau pembedahan tergantung penyebabnya dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kemampuan Anda buang air kecil.

Namun Anda harus berhati-hati, karena kondisi ini bisa menandakan adanya penyakit serius yang memerlukan perhatian medis. Misalnya saja bifurkasi saluran kemih yang disebabkan oleh terbentuknya saluran abnormal antara uretra dan kulit penis, harus ditangani secara alami.

Dalam hal ini, aliran urin yang satu berasal dari uretra, sedangkan aliran lainnya berasal dari bagian uretra yang tidak normal (fistula). Gangguan pada proses ekskresi urin ini cukup jarang terjadi dan mulai muncul saat anak dilahirkan.

Selain itu, ada pula pria yang berbagi urine karena memiliki dua saluran kemih yang berbeda. Kelainan genetik ini membuat pemiliknya mudah terkena infeksi saluran kemih dan inkontinensia urin, sehingga harus ditangani dengan baik.

Adakah cara untuk mengobatinya?

Mula-mula dokter akan mendiagnosis kondisi Anda guna mencari tahu penyebab aliran kencing bercabang. Diagnosis bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik, USG kandung kemih, sistoskopi, dan urodinamik.

Dokter mungkin akan meresepkan obat berupa salep kortikosteroid untuk mengatasi gejala akibat fimosis. Selama pengobatan, Anda mungkin akan dianjurkan untuk rutin menarik kulit penis agar lebih lentur dan tidak menghalangi saluran kencing.

Resep obat antibiotik atau antijamur ditambahkan bila terdapat tanda infeksi pada kulit atau kulup penis. Jenis obat yang umum digunakan antara lain erythromycin atau miconazole. Anda harus menggunakannya sesuai anjuran dokter.

Apabila aliran kencing yang bercabang disebabkan oleh kelainan bentuk uretra, dokter bisa menyarankan tindakan operasi. Operasi dapat bertujuan untuk membuang atau memanjangkan kulup penis, tergantung kebutuhan.

Kencing bercabang dapat disebabkan oleh banyak faktor. Kondisi ini pada dasarnya tidak berbahaya, tapi Anda tetap disarankan untuk memantaunya. Segera kunjungi dokter bila kondisi ini berlanjut dan/atau disertai komplikasi pada sistem perkemihan.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler