Penderita Diabetes Berisiko Glaukoma, Bagaimana Mencegahnya?

24 November 2023, 16:03 WIB
Foto: Penderita Diabetes Berisiko Glaukoma, Bagaimana Mencegahnya? /

OKE FLORES.COM - Penyakit mata diabetes merupakan komplikasi diabetes yang paling umum. Penyakit mata diabetes adalah kumpulan masalah yang mungkin dialami penderita diabetes yang mengancam penglihatannya.

Katarak dan retinopati diabetik adalah penyakit yang merusak pembuluh darah kecil di retina (jaringan peka cahaya yang melapisi bagian belakang mata).

Katarak, sebaliknya, adalah kekeruhan pada lensa mata yang mengakibatkan pandangan kabur. Orang dengan diabetes hampir dua kali lebih mungkin mengalami katarak, bahkan di usia muda.

Baca Juga: Selain dengan Obat Herbal, Ini Cara Mudah Mengatasi Glaukoma

Glaukoma adalah salah satu penyakit mata yang tidak kalah berbahaya dan mengancam orang dengan diabetes. Diabetes dan glaukoma memiliki hubungan apa?

Bagaimana diabetes menyebabkan glaukoma?

Penumpukan cairan berlebihan pada bola mata dapat menyebabkan glaukoma, penyakit yang menyebabkan kerusakan saraf optik mata.

Cairan akan diproduksi oleh mata untuk mengisi bagian dalamnya. Cairan baru akan masuk ke dalam mata, dan cairan lainnya akan meninggalkannya melalui saluran drainase.

Glaukoma biasanya menyebabkan saluran drainase ini tersumbat dan cairan terperangkap di dalamnya.

Mata mungkin merasa lebih tekanan karena ada banyak cairan di area dalam ini.

Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf optik di mata Anda.

Retinopati diabetik, salah satu komplikasi diabetes pada mata, meningkatkan risiko glaukoma.

Pembuluh darah di retina mata menjadi lemah dan rusak karena retinopati diabetik, yang menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal.

Pembuluh darah ini dapat menghalangi saluran drainase alami mata. Akibatnya, tekanan di dalam mata meningkat, yang menyebabkan glaukoma.

Baca Juga: 7 Jenis Penyakit Glaukoma yang Perlu Diketahui

Gejala glaukoma pada pasien diabetes

Glaukoma sering kali tidak menunjukkan gejala yang signifikan pada tahap awal, sehingga kebanyakan pasien diabetes tidak menyadarinya.

Perubahan bertahap pada penglihatan Anda akan terjadi karena glaukoma. Jika tidak diobati segera, kondisi ini mungkin menyebabkan kehilangan penglihatan atau kebutaan.

Mengutip Hallo Sehat, Jumat 24 November 2023, masing-masing jenis glaukoma akan menunjukkan gejala dan tanda yang berbeda, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

1. Glaukoma sudut terbuka

Ini adalah jenis glaukoma yang paling umum, ditandai dengan saluran atau sudut drainase mata yang terbuka.

Karena adanya sumbatan, cairan mata tidak mengalir meskipun mata terbuka.

Gejala glaukoma sudut terbuka termasuk:

  • penurunan penglihatan bagian samping mata,
  • penglihatan seperti dalam terowongan gelap (tunnel vision),
  • sakit kepala parah,
  • nyeri pada mata, serta
  • mual dan muntah.

2. Glaukoma sudut tertutup

Jenis glaukoma ini muncul ketika sebagian iris mata menonjol keluar, menyebabkan penyumbatan pada sudut antara kornea dan iris.

Diabetes memiliki kecenderungan untuk glaukoma sudut tertutup kronis, yang gejalanya sering berkembang dari waktu ke waktu, seperti:

  • nyeri mata,
  • sakit kepala parah,
  • pandangan kabur dan berkabut,
  • melihat lingkaran cahaya saat menatap lampu,
  • mual dan muntah, serta
  • mata merah.

3. Glaukoma neovaskular

Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh darah yang tidak biasa di mata.

Jika ada pembuluh darah yang tidak normal, cairan mata tidak dapat masuk ke saluran drainase.

Glaukoma neovaskular memiliki gejala yang mirip dengan glaukoma jenis lainnya, seperti:

  • sakit atau nyeri mata,
  • penglihatan kabur, dan
  • mata merah.

Diagnosis dan pengobatan glaukoma diabetes

Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda menderita diabetes dan mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas.

Glaukoma dapat didiagnosis pada pasien diabetes oleh spesialis mata.

Untuk mengetahui tekanan di dalam bola mata (intraokular), dokter akan menggunakan tonometer nonkontak, juga dikenal sebagai pneumotonometri.

Saat prosedur ini dilakukan, udara akan diembuskan ke depan mata untuk membantu meratakan kornea mata.

Setelah itu, mesin akan menghitung seberapa kuat mata terhadap embusan udara.

Dokter juga dapat memeriksa bidang penglihatan dan saraf optik mata untuk hasil diagnosis yang lebih baik selain melakukan tes tonometri.

Dokter spesialis mata dapat membantu Anda dengan glaukoma, termasuk pengobatan dan prosedur tertentu.

1. Obat tetes mata

Glaukoma pada pasien diabetes biasanya diobati dengan tetes mata untuk meredakan tekanan mata.

Dokter biasanya meresepkan beberapa obat tetes mata khusus.

  • Antagonis adrenergik, seperti betaxolol hidroklorida atau timolol.
  • Penghambat karbonik anhidrase, seperti brinzolamide atau dorzolamide.
  • Golongan analog prostaglandin, seperti latanoprost, bimatoprost atau travoprost.

Dokter akan memberi tahu Anda obat tetes mata mana yang paling cocok untuk kondisi Anda. Dia juga akan memberi tahu Anda bagaimana obat ini bereaksi dengan pengobatan diabetes Anda saat ini.

2. Prosedur laser atau operasi

Dokter dapat menyarankan trabekulektomi, implan glaukoma, atau laser jika obat tetes mata tidak memperbaiki gejala.

Laser

Metode ini dimaksudkan untuk memperbaiki sudut drainase, yang membantu menghilangkan cairan berlebih dari bola mata.

Untuk glaukoma sudut tertutup, trabekuloplasti digunakan, sedangkan untuk glaukoma sudut tertutup, iridotomi digunakan.

Trabekulektomi

Operasi dilakukan dengan memotong bagian putih mata dengan sayatan kecil dan membuat kantong yang disebut filtration bleb.

Kelebihan cairan akan mengalir ke kantong melalui sayatan dan kemudian diserap kembali oleh tubuh.

Implan glaukoma

Tabung kecil untuk drainase glaukoma akan dipasang pada mata.

Hal ini membantu mengalirkan cairan yang berlebihan agar dapat diserap kembali melalui pembuluh darah.

Cara mencegah glaukoma untuk diabetesi

Glaukoma pada orang diabetes perlu segera diobati untuk mencegah penglihatan semakin buruk dan kebutaan.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pasien diabetes perlu menjalani pemeriksaan mata (dilated eye exam) secara rutin setiap tahunnya.

Prosedur medis ini bermanfaat untuk memeriksa ada tidaknya kerusakan saraf optik atau risiko terkena komplikasi diabetes pada mata.

Selain itu, Anda perlu melakukan sejumlah perubahan gaya hidup seperti di bawah ini.

  • Selalu mengikuti anjuran perawatan diabetes dari dokter untuk menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol dalam batas aman.
  • Hindari dan berhenti merokok yang dapat mempersempit pembuluh darah.
  • Berolahraga selama 30 menit atau lebih, seperti berjalan kaki atau berenang.

Apabila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik masalah Anda.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler