OKE FLORES.COM - Kehamilan menjadi momen yang penuh harapan bagi banyak orang, tetapi sayangnya, tidak jarang keguguran terjadi.
Meskipun banyak faktor yang dapat mempengaruhi risiko keguguran, salah satunya adalah pola makan.
Beberapa makanan tertentu memiliki potensi untuk meningkatkan risiko keguguran, baik karena kemungkinan kontaminasi bakteri patogen maupun karena zat kimia tertentu yang dapat membahayakan kehamilan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa makanan yang perlu diwaspadai karena potensinya menyebabkan keguguran:
-
Daging Mentah atau Setengah Matang: Daging mentah atau setengah matang, seperti daging sapi mentah atau daging babi mentah, dapat mengandung bakteri patogen seperti Salmonella, E. coli, atau Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan infeksi dan meningkatkan risiko keguguran.
-
Ikan Beracun: Beberapa jenis ikan, terutama ikan besar seperti hiu, tuna, atau swordfish, dapat mengandung tingkat merkuri yang tinggi. Paparan merkuri dalam jumlah besar dapat berbahaya bagi janin dan dapat meningkatkan risiko keguguran.
-
Alkohol: Konsumsi alkohol selama kehamilan dapat sangat berbahaya bagi janin dan meningkatkan risiko keguguran, serta dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada bayi (sindrom alkohol fetal).
-
Kafein: Konsumsi kafein dalam jumlah besar juga telah dikaitkan dengan risiko keguguran. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi konsumsi kafein selama kehamilan.
-
Keju Mentah dan Produk Susu Tidak Dipasteurisasi: Keju mentah dan produk susu tidak dipasteurisasi, seperti beberapa jenis keju artisanal atau susu mentah, dapat mengandung bakteri seperti Listeria monocytogenes yang berpotensi menyebabkan keguguran.
-
Buah-buahan Tertentu: Buah-buahan seperti delima dan nanas mengandung enzim yang dapat merangsang kontraksi rahim dan meningkatkan risiko keguguran. Namun, konsumsi dalam jumlah normal biasanya aman.
-
Tauge Mentah: Tauge mentah dapat terkontaminasi dengan bakteri seperti Salmonella dan E. coli, yang dapat meningkatkan risiko infeksi dan keguguran.
-
Kacang Tanah: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kacang tanah dalam jumlah besar selama kehamilan dapat meningkatkan risiko perkembangan alergi pada anak, meskipun belum ada bukti langsung yang menghubungkan konsumsi kacang tanah dengan keguguran.***