Network
Sedangkan untuk kasus bayinya, menstruasi terjadi selama lima hari yang diawali dengan keputihan pada hari kedua lahir.
Baca Juga: Malaysia Akan Perkenalkan Teknologi Kesehatannya di Bandung
"Di kasus bayiku, dia mengalami keputihan pada hari kedua setelah lahir dan mengalami menstruasi selama lima hari," ujarnya lagi.
Diketahui, bayi menstruasi tercantum dalam rilis Japan Journal of Medicine pada 30 Maret 2018 yang membeberkan penjelasan fenomena itu secara medis.
"(Mentruasi neonatal) adalah kasus saat alat kelamin bayi perempuan baru lahir terpapar banyak hormon di dalam rahim hingga membuat bagian luar vagina sedikit bengkak dan menyebabkan keluarnya cairan kental seperti susu di vagina.
"Yang paling dramatis, pada usia 2 atau 3 hari, bayi perempuan mungkin mengalami sedikit pendarahan dari vaginanya.
Ini sangat normal karena berasal dari penarikan hormon yang terpapar dalam rahim.
Ini akan menjadi periode menstruasi pertamanya dan terakhir selama satu dekade atau lebih," demikian bunyi penjelasan artikel ilmiah berjudul "Menstruasi Neonatal" dalam Jurnal Kedokteran Jepang itu.
Menurut jurnal itu, fenomena bayi menstruasi tercatat pertama kali muncul pada 1642 di Prancis, tetapi kembali terjadi dalam skala banyak selama abad ke-19.
Di abad itu, terungkap kasus wanita asal Jerman yang memiliki anak ketiganya dengan pendarahan vagina.
