Network
OKEFLORES.com - Tanda-tanda stres merupakan bentuk tekanan fisik dan mental yang terjadi karena beban kerja yang ditanggung oleh karyawan.
Melansir pikiran-rakyat.com Senin 26 Juni 2023 CEO Stress Manajemen Indonesia Coach Pris, stres tidak dapat dihindari oleh karyawan yang menanggung beban kerja yang berlebihan dan kurang memahami hasrat mereka sendiri.
Namun, orang dapat memiliki ketahanan terhadap stres dan bahkan depresi meskipun mengalami tekanan yang besar di tempat kerja dengan menerapkan cara yang tepat.
Baca Juga: Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi, Penyakit yang Sering Muncul Usai Santap Daging Kurban
Pris menyebutkan bahwa ada empat cara untuk mengurangi stress. Salah satunya adalah dengan menenangkan pikiran melalui praktik kesadaran atau kesadaran dalam menerima keadaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
"Banyak pikiran atau overthinking dapat menghambat pekerjaanmu dan membuatmu depresi. Kamu butuh menenangkan diri sejenak dan mengatur prioritasmu," ujar Pris.
Lebih lanjut, Pris menyarankan agar orang-orang memprioritaskan hal-hal yang bisa lebih dulu dikerjakakan dan menentukan apa saja yang bisa dikerjakan berikutnya.
Kemudian, dia menyarankan agar sesuatu yang dilakukan salah untuk jangan dijadikan beban pikiran. Lebih baik fokus untuk mencari solusi atas kesalahan tersebut sehingga dapat memperbaikinya.
Pris mengungkapkan terdapat berbagai cara untuk mendapatkan ketenangan dalam bepikir. Misalnya, meditasi dan journaling. Kedua hal ini dapat membantu seseorang untuk meredakan stres dan menenangkan pikiran sehingga bisa terhindar dari gejala depresi.
Cara berikutnya, lanjut Pris, bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi teknologi dan memberikan istirahat yang cukup pada tubuh. Menurutnya, pembatasan pada penggunaan teknologi dan porsi istirahat yang cukup dapat mengurangi stres dan bisa menjauhkan diri dari depresi.
Baca Juga: Sering Bikin Orang Salah Sangka, Berikut 4 Zodiak yang Terlalu Ramah dan Baik
Dia menuturkan, otak manusia membutuhkan istirahat sekira tujuh hingga delapan jam dalam sehari. Menurutnya, istirahat yang kurang bisa menyebabkan bertambahnya bobot badan dan menyebabkan penuaan pada kulit.
Pris berpendapat membebaskan diri sejenak dari penggunaan teknologi bisa membantu memperbaiki kualitas tidur dan fungsi kerja otak. Sebab, konsumsi berlebihan pada teknologi berpotensi menyebabkan timbulnya masalah psikologis seperti depresi.
"Kesehatan fisikmu juga dapat terganggu dengan mengalami masalah penglihatan, gangguan pendengaran, dan ketegangan leher. Jadi, dari pada menggunakan gadget sebelum tidur, ada baiknya kamu menulis journaling atau melakukan kegiatan mindfulness lainnya," tutur Pris.
Berkumpul bersama para sahabat, kata Pris, dapat menjadi salah satunya menghilangkan stres dan terhindar dari depresi. Di sisi lain, sahabat juga bisa membantu beberapa pekerjaan agar lebih terasa ringat ketika dikerjakan.
Menurut Pris, pertolongan, canda tawa, dan perhatian dari orang-orang terdekat dipercaya dapat meminimalisir kecemasan maupun overthinking.
Dia menambahkan, mengobrol atau berwisata bersama teman bisa membantu menyeimbangkan hormon oksitosin sehingga dapat mengurangi stres dan cemas.
"Jadi, tidak ada salahnya untuk berkumpul dan bercerita dengan teman-teman kamu sebentar pada jam makan siang dan sepulang kerja," tutur Pris.
Kiat berikutnya untuk menghilangkan stres, diungkapkan Pris, seseorang disarankan untuk menggali potensi yang tertanam dalam diri. Caranya, lewat perenungan atau refleksi terhadap nilai dan tujuan hidup. Dia mendorong agar orang-orang mulai mengeksplorasi kegiatan-kegiatan yang disukai.
Dia menyarankan supaya orang-orang mencoba program Self Love Journaling dengan tujuan mengenali kekuatan dan potensi diri sebagai individu dan melupakan semua rasa emosi.
"Setelah menemukan kembali diri yang sempat hilang arah, semoga kamu terhindar dari depresi dan kembali bersemangat dalam menjalani hari," kata Pris.***
