Pesona Wisata Religi Masjid Sultan Kuin Utara yang Sarat Akan Sejarah

- 7 September 2023, 11:24 WIB
Masjid Sultan Kuin Utara
Masjid Sultan Kuin Utara /


OKE FLORES.com- Kota wisata Kuin Utara merupakan salah satu dari 75 kota wisata terbaik yang ditetapkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Hal itu diputuskan pada acara Anugerah Pariwisata Indonesia (ADWI) 2023.

Desa wisata di tepian Sungai Kuin di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan ini memiliki daya tarik yang kuat. Utamanya terkait wisata sejarah. Wilayah ini pernah dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam pada masa pemerintahan Kerajaan Banjar yang dipimpin oleh Sultan Suriansyah. Dengan berkunjung ke kota wisata ini, wisatawan dapat kembali menelusuri perjalanan kerajaan melalui banyak catatan sejarah. Salah satunya adalah Masjid Sultan Suriansyah. Masjid yang dibangun sejak tahun 1526 ini merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan dan memiliki keistimewaan yang beragam.

Termasuk pola tata ruang yang mirip dengan Masjid Agung Demak. “Masjid ini memiliki tampilan, karya seni, dan kaligrafi yang indah,” kata Menparekaf Sandiaga Uno saat mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah di sela kunjungannya ke kota wisata Kuin Utara, Kamis 3 Agustus 2023.

Baca Juga: 5 Cara Kembalikan Kulit Sehat Akibat Over Eksfoliasi

Seperti halnya destinasi, kata dia, masjid ini memiliki banyak aspek, tidak hanya keagamaan, namun juga kaya akan budaya dan kearifan lokal. Masjid yang dikenal juga dengan nama Masjid Kuin ini erat kaitannya dengan gaya arsitektur Banjar. Struktur yang paling populer adalah struktur baja tiga lantai dan hiasan mustaka di bagian atap.

Di dalam masjid terdapat mimbar yang juga terbuat dari besi. Lengkungan depan mimbar dihiasi tulisan Arab. Di bawah mimbar ada sembilan anak tangga yang dihiasi lukisan. Berupa sulur, kelopak bunga dan sulingan arabesque. Pada bagian mihrab, atapnya dipisahkan dengan bangunan induk. Masjid Sultan Suriansyah ditetapkan sebagai cagar budaya. Aksi tersebut terjadi pada 23 Mei 2008.

Pola tata ruang Masjid Sultan Suriansyah mengadaptasi pola Masjid Agung Demak. Hal tersebut tidak lepas dari siklus hidup Sultan Surianyah. Abah Sultan alias Syarifuddin Noor mengacu pada Sultan Suriansyah. Atau ketahuilah usia mantan Samidera bukan dari Kuin.

Ia merupakan cucu dari Maharaja Sukamara (Raja Kerajaan Negara Daha). "Karena ada konflik di kerajaannya, akhirnya ia diasingkan ketika berumur 7 tahun hingga akhirnya ditemukan oleh penguasa di sini (Kuin)," kata Abah Sultan.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x