Network
OKE FLORES.com- Polisi akan memeriksa Siskaeee (SKE) dan Virly Virginia (VV) pekan ini. Keduanya tengah ditanyai soal film porno yang baru-baru ini diungkap Polda Metro Jaya.
"SKE dan VV (diperiksa) minggu ini," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Senin, 11 September 2023.
Saskaeee dan Virly Virginia akan diperiksa sebagai saksi, pemeriksaan terhadap keduanya dilakukan untuk menindaklanjuti pengungkapan kasus produksi film pornografi di Jakarta Selatan.
"Saat ini kita kembangkan penyidikan lebih lanjutnya terkait dengan pornografi, baik yang menyiapkan sarana prasarana yang menyediakan, yang mendanai termasuk pemeran yang ada dalam konten film yang bermuatan asusila dimaksud," kata Ade Safri Simanjuntak dilansir Pikiran-Rakyat.com, Selasa 12 September 2023.
Baca Juga: Berikut 10 Manfaat Teh Hijau Bagi Kesehatan Tubuh
Dalam kasus ini, lima tersangka diamankan yakni I, JAAS, AIS, AT, dan ET. Saya berperan sebagai sutradara, manajer dan pemilik situs web, fotografer JAAS, editor AIS, dan sound engineer serta sekretaris ET yang berperan sebagai pemeran utama wanita dalam film tersebut.
Selain memproduksi film dewasa, mereka juga menyebarkannya melalui situs web berlangganan. Polisi telah mengidentifikasi 12 pelaku perempuan, salah satunya ditetapkan sebagai tersangka.
"Terdapat 12 pemeran dalam film ataupun adegan film porno dimaksud, satunya tadi kita lakukan upaya paksa penangkapan," ujar Ade Safri Simanjuntak.
"Sebelas lainnya saat ini masih kita kembangkan penyelidikan lebih lanjut," ucapnya menambahkan.
Awal Mula Pembuatan Film Porno
Saya sebagai pemilik sekaligus sutradara sudah memproduksi ratusan film dewasa di Jakarta Selatan sejak tahun 2022. Awalnya saya membuat film bergenre musik dan olah raga. Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai tertarik untuk membuat film dewasa karena kurangnya minat orang terhadap genre horor dan komedi.
Baca Juga: Arti Nama Anak Youtuber Sisca Kohl dan Jess No Limit, Simak Selengkapnya
"Dalam perjalanannya (genre horor dan komedi) kurang mendapat peminat, akhirnya dicoba dengan pembuatan film-film yang bermuatan asusila atau adegan dewasa," tutur Ade Safri Simanjuntak.
Dari 120 film yang diproduksi oleh I, salah satu di antaranya berhasil menarik perhatian sekitar 10.000 penonton di salah satu situs web.
"Di situlah kemudian tersangka I meng-upload di tiga website dimaksud, kemudian mulai banyak pelanggan yang mengakses web," kata Ade Safri Simanjuntak.
"Selanjutnya tersangka I dan tersangka lainnya melakukan pembuatan film dimaksud. Sampai dengan 120 film yang diproduksi komplotan tersangka," ucapnya menambahkan.***
