Catat, Ini Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten

- 30 Oktober 2023, 09:30 WIB
Foto: Catat, Ini Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten
Foto: Catat, Ini Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten /

 

OKE FLORES.COM - Obat yang dipatenkan seringkali dianggap lebih efektif karena harganya yang relatif mahal. Padahal, perbedaannya dengan obat generik hanya terletak pada proses pembuatan, pemasaran, dan harga. Sedangkan bahan yang digunakan dan terkandung dalam obat paten dan obat generik sebenarnya sama.

 

Saat sakit, banyak pasien yang meminta dokternya untuk meresepkan obat paten, bukan obat generik.
 
Alasannya, obat paten lebih dapat diandalkan karena harganya relatif mahal dan kandungannya lebih kuat dibandingkan obat generik.
 

Apa itu obat paten?

Obat paten merupakan obat yang diproduksi pertama kali oleh suatu perusahaan setelah uji klinis ekstensif.

Sesuai dengan namanya, hak paten obat tersebut adalah milik perusahaan yang pertama kali menemukan khasiat zat tersebut dalam mengobati penyakit.

Selama paten obat tersebut masih berlaku, tidak boleh ada perusahaan lain yang memproduksi obat dengan bahan aktif yang sama, kecuali dengan izin dari perusahaan pemegang paten.

Masa berlaku paten obat bisa sampai 20 tahun dan bisa diperpanjang. Jika paten tidak diperpanjang, perusahaan obat lain boleh memproduksi obat dengan bahan aktif yang sama. Obat-obatan ini kemudian disebut obat generik.

Baca Juga: Berikut 3 Kuliner Malam Pulau Rempang yang Wajib Kamu Coba

Apakah obat paten sama dengan obat bermerek?

Jawaban singkatnya adalah, tidak. Sebab, obat generik juga bisa diberi merek sesuai nama perusahaan yang memproduksinya.

Misalnya parasetamol yang bisa dijual dengan nama Paramol, Poro, Tempra, Sanmol dan lain-lain. Artinya obat bermerek tidak sama dengan obat paten.

Sebaliknya, produk generik yang hanya dijual berdasarkan nama bahan aktifnya saja harus dibedakan dengan produk proprietary.

Misalnya parasetamol yang masih dijual bersamaan dengan parasetamol, harus dilengkapi logo generik berwarna hijau.

Perbedaan obat paten dan obat generik

Selama ini obat generik sering dianggap kurang efektif karena harganya yang lebih murah. Padahal, cara kerja, efek, aturan pakai, dan efektivitas obat sama untuk kedua jenis obat tersebut.

Mengutip Hallo Sehat, Senin 30 Oktober 2023, berikut perbedaan obat paten dan generik yang perlu Anda ketahui:

1. Proses pembuatan

Sebelum dilepas ke pasaran, setiap jenis obat paten telah melalui serangkaian uji klinis ekstensif untuk membuktikan manfaatnya.

Rangkaian uji klinis ini juga mencakup penggunaan obat, dosis, bentuk sediaan, dan kemungkinan efek samping.

Proses uji klinis tentu memakan biaya yang tidak sedikit. Hal ini membuat obat tersebut menjadi lebih mahal dan dapat memiliki hak paten selama 20 tahun.

Semoga kali ini bisa menutupi biaya yang dikeluarkan dalam proses penelitian. Sementara itu, pembuatan obat generik terbilang lebih sederhana.

Perusahaan tidak harus melakukan pengujian dari awal, tetapi cukup mengikuti standar yang ditetapkan oleh perusahaan pemilik paten obat tersebut.

Oleh karena itu, biaya yang dibutuhkan untuk produksinya tidak sebesar biaya obat yang dipatenkan. Namun, bukan berarti obat generik diproduksi sembarangan. Food and Drug Administration (FDA) menjelaskan obat generik yang beredar di pasaran harus lolos uji bioekivalensi atau uji kesetaraan obat.

2. Obat generik lebih murah

Selain karena pembuatannya tidak memerlukan biaya besar, harga obat generik bisa lebih murah karena diproduksi secara massal.

Jika obat paten hanya dipasarkan oleh satu perusahaan tanpa pesaing, maka obat generik yang diproduksi oleh beberapa perusahaan sekaligus akan meningkatkan daya saing.

Kondisi ini memaksa setiap perusahaan berusaha menawarkan harga terbaik agar lebih banyak masyarakat mampu membeli obat yang dibuatnya.

Selain itu, produksi obat generik tidak memerlukan biaya iklan yang besar. Upaya untuk pertama kali memasarkan obat yang dipatenkan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

3. Perbedaan lainnya

Perbedaan lain antara obat paten dan obat generik dapat dilihat pada warna, bentuk, dan kemasan obat. Selain itu, bahan aktif yang digunakan juga bisa bermacam-macam.

Namun Anda tidak perlu khawatir, karena peran utama dalam pengobatan penyakit dimainkan oleh bahan aktifnya.

Namun, bahan ekstra tidak aktif ini dapat digunakan sesuai kebijaksanaan dokter Anda saat meresepkannya. Anda mungkin tidak cocok dengan bahan tidak aktif dari obat tertentu. Jadi meskipun obat tersebut berhasil dan aturannya tetap sama, Anda mungkin perlu menggunakan obat paten atau generik tertentu.

Apakah obat paten lebih ampuh dari obat generik?

Jawaban singkatnya adalah, tidak. Obat generik dan obat bermerek memiliki mekanisme kerja, fungsi, kekuatan, dan bahkan interaksi obat yang sama.

Namun, jangan pernah beralih dari nama merek ke generik atau sebaliknya tanpa sepengetahuan dokter.

Ini karena dokter Anda harus mempertimbangkan kesehatan Anda saat meresepkan obat ini.

Beberapa kondisi bisa sangat sensitif terhadap perubahan sekecil apa pun pada obat tertentu, baik itu dosis, bahan tambahan yang tidak aktif, atau bahkan nama merek obat tersebut. Oleh karena itu, tanyakan terlebih dahulu kepada dokter apakah Anda ingin beralih dari obat generik ke obat paten atau sebaliknya.***

 

 
 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah