Untuk mencegah cacar air menular ke orang lain, serta mempercepat kesembuhan dan tanpa komplikasi, sebaiknya hindari pantangan tertentu terhadap cacar air hingga cacar air benar-benar sembuh.
Baca Juga: Berikut Resep Cheesecake Kukus Tanpa Cream Cheese dan Oven
Saat terkena cacar air, boleh mandi atau tidak?
Ada anggapan untuk mencegah gejala cacar air bertambah parah, Anda perlu menghindari kulit terkena air sehingga tidak boleh mandi sama sekali.
Benarkah saat sakit cacar tidak boleh mandi? Pasalnya, menjaga higienitas tubuh juga penting untuk mempercepat masa penyembuhan cacar air.
Secara medis, tidak ada larangan berenang bagi penderita cacar air.
Baca Juga: Pedas dan Lezat: Berikut Resep Terong Kukus Sambal Terasi Penyet
Daripada dilarang, mandi saat terkena cacar air justru disarankan untuk mengurangi rasa gatal karena bisa menghilangkan kotoran di permukaan kulit yang bisa menambah rasa gatal.
Selain itu, hindari sabun kimia dengan pewangi yang kuat karena dapat menimbulkan sensasi kesemutan yang memperburuk gejala.
Sebaiknya gunakan sabun yang dibuat untuk kulit sensitif untuk melembabkan kulit. Selain itu, Anda juga bisa mandi dengan bahan alami penyembuhan cacar air, seperti oatmeal atau baking soda.
Pantangan utama penyakit cacar air
Hampir 90% penderitanya adalah anak-anak yang belum menerima vaksinasi cacar air.
Mengutip Hallo Sehat, Kamis 02 November 2023, untuk memastikan cacar air yang Anda atau anak Anda alami cepat sembuh dan tidak menular ke orang lain, cobalah ikuti beberapa pantangan berikut ini:
Penderita cacar harus menghindari kontak langsung dengan orang yang tidak tertular. Ini termasuk berada di ruangan yang sama.
Oleh karena itu, penderita cacar air harus dikarantina terlebih dahulu hingga sembuh total.
Memang benar, virus penyebab cacar air menular dengan mudah melalui air liur ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin dan orang lain di sekitarnya menghirup udara sekitar.
Cacar air juga dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan cacar air.
Cacar air muncul dengan gejala awal seperti kelelahan, demam dan pusing. Secara umum, berbagai gejala tersebut dapat diatasi dengan obat pereda nyeri seperti ibuprofen, asetaminofen, atau aspirin.
Namun pantangan yang perlu diperhatikan adalah tidak menggunakan ibuprofen dan aspirin sebagai obat cacar air untuk menurunkan demam dan meredakan sakit kepala.
Penggunaan aspirin pada anak kecil telah dikaitkan dengan peningkatan risiko suatu kondisi yang disebut sindrom Reyes yang menyerang hati dan otak.
Selain itu, mengonsumsi ibuprofen juga dapat meningkatkan risiko infeksi kulit yang lebih serius.
Memang gatal, tapi menggaruk akan merusak karet gelang dan menyebarkan virus.
Cairan ini dapat menguap ke udara dan terhirup oleh orang di sekitar atau mengenai benda yang dapat dipegang oleh orang lain.
Menggaruk juga menyebabkan luka menyebar ke bagian tubuh lain bahkan bisa membuat bekas cacar sulit memudar.
Bersabarlah karena rasa gatal akan mulai mereda setelah tiga atau empat hari.
Setelah lebih dari seminggu, karet gelangnya putus dan berkeropeng serta tidak gatal lagi.
Cara penularan cacar air ini terjadi ketika karet gelang putus dan cairan berisi virus menguap ke udara.
Angin akan dengan mudah menularkan virus ke orang sekitar. Virus cacar air masuk ke dalam tubuh ketika orang lain menghirup udara yang terkontaminasi.
Tak hanya di luar rumah, penularan melalui udara juga lebih mungkin terjadi di ruangan tertutup.
Oleh karena itu, penderita cacar air juga harus sebisa mungkin menunda aktivitas bersama orang lain di ruangan yang sama, seperti di ruang kelas, kantor, atau tempat penitipan anak.
Penderita cacar air memang sebaiknya mengurangi paparan angin, tetapi ini bukan berarti jika penderita cacar air yang terkena angin kondisi cacarnya akan semakin bertambah.
Hal ini belum terbukti secara ilmiah.
Hanya saja, orang yang sedang kena cacar air perlu banyak beristirahat supaya tubuh mampu melawan virus.
Karena itu, sebaiknya memang Anda tidak menghabiskan banyak waktu di luar ruangan dan terpapar angin.
Pantangan makanan saat sakit cacar air
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Pediatric Dentistry, jumlah ruam yang muncul bergantung pada tingkat keparahan penyakit.
Benjolan tidak selalu muncul di mulut jika cacar air ringan.
Saat muncul, jumlahnya tidak lebih dari 10 papula. Namun pada kasus yang parah, jumlah yang muncul di mulut bisa mencapai 30 pustula.
Pada orang yang kondisi sistem imun tubuhnya melemah secara drastis, ruam bisa muncul lebih banyak di dalam mulut.
Semakin banyak ruam di dalam mulut, orang yang sakit cacar bisa tidak nafsu makan karena kesulitan untuk mengunyah dan menelan.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengatasi rasa sakit di dalam mulut akibat ruam penyakit cacar air adalah dengan menerapkan pantangan makanan tertentu.
Beberapa jenis makanan yang menjadi pantangan saat sakit cacar air dilaporkan dapat memperparah gejalanya.
Makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan peradangan pada tubuh.
Hal ini akan memperparah ruam pada anak Anda dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Selain mengurangi konsumsi makanan terlarang tersebut, penderita cacar air juga dianjurkan mengonsumsi makanan dingin untuk mengurangi sakit tenggorokan.
Jika Anda ingin mengonsumsi es krim atau milkshake, lebih baik memilih jenis yang rendah lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
Jadi hindari buah jeruk dan buah lain yang banyak mengandung asam.
Mengonsumsi makanan yang sangat asam akan mengiritasi tenggorokan dan mulut, sehingga semakin parah dan menimbulkan rasa sakit.
Tentu saja kondisi ini semakin memperlambat proses penyembuhan.
Selain menganggap makanan yang sangat asam tidak boleh dikonsumsi saat Anda menderita cacar air, Anda juga harus berhati-hati dengan makanan kemasan atau minuman berkarbonasi yang akan dikonsumsi anak-anak.
Usahakan menghindari makanan ini jika mengandung asam sitrat, karena akan memperburuk gejala cacar air, begitu juga dengan mengonsumsi makanan tinggi asam.
3. Makanan pedas dan asin
Rasa pedas dan asin pada makanan bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan mulut, termasuk kaldu ayam yang memiliki rasa asin.
Saat anak sakit cacar air, makanan-makanan yang terlalu pedas atau asin harus dijadikan pantangan.
Sebagai gantinya, makanlah sup sayuran sehat dengan kaldu sayur yang memiliki kadar natrium lebih rendah dibandingkan dengan kaldu ayam.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Antiviral Chemistry & Chemotherapy menjelaskan bahwa asam amino arginin mengaktifkan sintesis protein yang digunakan virus untuk berkembang biak.
Jadi ketika virus penyebab cacar air berkembang biak, jumlah virus yang menginfeksi permukaan kulit semakin banyak sehingga menyebabkan gejalanya semakin parah.
Kondisi ini membuat penderita cacar membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Makanan mengandung arginin yang sebaiknya dihindari jika Anda menderita cacar air antara lain coklat, kacang tanah, dan kismis.
Namun, tidak banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa tidak mengonsumsi makanan yang mengandung arginin dapat membantu menyembuhkan cacar air.
Mematuhi pantangan-pantangan saat menderita cacar air sangat penting dalam proses penyembuhan.
Menghindari hal atau makanan tertentu juga mengurangi risiko komplikasi seperti infeksi bakteri pada kulit dan gangguan pencernaan.***