Cacar Api dan Cacar Air Kenali Gejala dan dan Penyebabnya

- 2 November 2023, 11:50 WIB
Foto: Cacar Api dan Cacar Air Kenali Gejala dan dan Penyebabnya
Foto: Cacar Api dan Cacar Air Kenali Gejala dan dan Penyebabnya /

 

OKE FLORES.COM - Cacar merupakan salah satu penyakit kulit yang dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Dua jenis cacar yang umum terjadi adalah cacar air dan herpes zoster. Kedua penyakit ini memiliki gejala yang mirip bahkan disebabkan oleh virus yang sama.

Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh virus varicella-zoster, virus herpes pada manusia. Baik cacar air maupun herpes zoster memiliki tingkat penularan antar individu yang tinggi.

Namun cacar air dan herpes zoster bukanlah penyakit yang sama. Keduanya memiliki beberapa perbedaan yang dapat dikenali.

Baca Juga: Yuk, Lawan Penyakit Cacar Air Sekaligus Atasi Badan Lemas

Orang yang pernah terkena cacar air berisiko terkena herpes zoster. Perbedaan herpes zoster dan cacar air terletak pada gejala dan cara penularannya.

Mengutip Hallo Sehat, Kamis 02 November 2023, berikut ini perbedaan cacar air dan herpes zoster:

Penyebab cacar air dan cacar api

Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh infeksi virus herpes, khususnya varicella-zoster. Karena virus menyebabkan hal yang sama, gejala utama yang ditimbulkannya pun hampir sama. Pada kulit, ruam akan muncul berupa bintik-bintik merah di seluruh tubuh.
Bintik merah ini menimbulkan sensasi gatal yang sangat kuat.

Biasanya bintik merah ini berubah menjadi benjolan kecil berisi cairan. Lama kelamaan karet gelang tersebut akan mengering dan membentuk keropeng, dan jika terus digaruk akan meninggalkan bekas di permukaan kulit.

Baca Juga: Berikut Resep Cheesecake Kukus Tanpa Cream Cheese dan Oven

Cacar api berasal dari cacar air

Meskipun cacar api dan cacar air disebabkan oleh virus yang sama, perbedaan kemunculan kedua penyakit adalah cacar api dialami oleh orang yang pernah terjangkit cacar air. Saat pertama kali Anda terinfeksi virus varicella-zoster, Anda akan mengalami cacar air.

Setelah sembuh dari cacar air, virus ini tetap tinggal di dalam tubuh, tapi tidak aktif memperbanyak diri (dorman). Virus ini tepatnya bersembunyi di bagian sel-sel saraf. Penyakit cacar api muncul ketika terjadi reaktivasi virus varicella-zoster yang semula dorman di dalam tubuh. 
 
Mengapa virus varicella zoster aktif dalam infeksi ulang belum diketahui secara pasti.
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Science Lander College menemukan hubungan antara reaktivasi virus dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Stres yang parah bahkan dapat memicu reaktivasi.
 
Jadi penderita penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, seperti HIV atau kanker, dan orang yang pernah terinfeksi cacar air sebelumnya, berisiko tinggi mengalami reaktivasi.

Infeksi virus varicella-zoster yang kedua ini disebut herpes zoster atau herpes zoster. Serangan penyakit ini bisa terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun. Jadi jika Anda menderita cacar air saat kecil, Anda berisiko terkena herpes zoster saat dewasa.

Perbedaan penularan cacar air dan cacar api

Cacar air merupakan penyakit kulit yang sangat menular. Penularannya bisa terjadi melalui udara atau melalui droplet yang dikeluarkan saat penderita batuk atau bersin. Anda juga bisa tertular penyakit cacar melalui kontak dengan ketahanan penderita cacar air.

Perbedaan cacar air dan herpes zoster selanjutnya adalah herpes zoster tidak menular seperti cacar air. Namun, ketika orang di sekitar Anda menderita herpes zoster, virus varicella-zoster masih bisa menyebar.

Jika Anda belum pernah terkena cacar air sebelumnya dan berada di sekitar penderita herpes zoster, Anda tidak akan terkena herpes zoster, namun Anda tetap berisiko tertular virus varicella-zoster dan terkena cacar air.

Perbedaan ciri-ciri cacar air dan cacar api

Meski keduanya memiliki gejala utama terkait yang sama, ternyata ada ciri lain yang bisa membedakan cacar air dan herpes zoster.

Bila ruamnya tampak bercak merah, gejala cacar air akan berubah menjadi elastis sehingga menimbulkan rasa gatal, sedangkan pada herpes zoster elastis tidak hanya gatal tetapi juga menimbulkan nyeri.

Ruam akibat cacar air biasanya cepat kering. Masa penyembuhannya hanya sekitar 1 minggu, biasanya koreng cacar air akan rontok atau meninggalkan bekas cacar air yang sulit dihilangkan.

Meski herpes zoster memakan waktu lebih lama, ruam akan mengering dan hilang dengan sendirinya dalam 3 hingga 5 minggu.

Perbedaan cacar air dan herpes zoster juga terlihat dari penyebaran ruam di tubuh. Ruam awal akibat cacar air terdapat pada bagian tengah tubuh, seperti wajah dan bagian depan tubuh.

Pada herpes zoster, ruam cenderung menyebar ke satu sisi tubuh dengan banyak bintik terkonsentrasi di satu area. Namun, lambat laun ruam juga bisa muncul di wajah dan kulit kepala.

Perbedaan cacar air dan cacar dari gejala awal

Ciri yang paling membedakan herpes zoster dan cacar air adalah gejala awal dari kedua penyakit tersebut. Sebelum muncul bintik merah, kedua jenis cacar varicella-zoster ini akan menimbulkan beberapa gangguan kesehatan.

Dalam 1-2 hari sebelum timbul ruam, akan muncul gejala awal cacar air seperti:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kehilangan selera makan
  • Nyeri sendi dan otot
  • Kelelahan dan perasaan tidak enak badan

Demam biasanya berlangsung selama 3 sampai 5 hari, tapi kenaikan temperatur tubuh umumnya tidak melebihi 39℃. Selain gangguan kesehatan seperti di atas, penderita juga bisa mengalami batuk dan bersin.

Dua hingga empat hari sebelum ruam muncul, penyakit cacar api menunjukkan gejala seperti rasa gatal dan rasa nyeri yang menusuk di kulit. Rasa nyeri yang dirasakan tepatnya berasal dari sistem saraf di dalam kulit. Secara umum inilah gejala awal yang dialami penderita cacar api:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Gatal-gatal di kulit
  • Rasa nyeri di kulit
  • Tubuh menggigil
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Nyeri di perut

Manakah yang lebih berbahaya?

Berdasarkan perbedaan tingkat keparahan penyakit secara umum adalah gejala cacar air bersifat lebih ringan daripada gejala cacar api.

Dari waktu penyembuhan kedua penyakit, gejala cacar air juga dapat mereda dalam waktu yang lebih singkat dari cacar api. Apalagi cacar air pada anak-anak biasanya jauh lebih cepat masa penyembuhannya dibandingkan dengan cacar air yang di alami orang dewasa.

Dibandingkan cacar air, cacar api dapat menimbulkan gejala yang lebih parah dan berlangsung dalam jangka waktu panjang, yaitu berbulan-bulan. Dalam kondisi ini, cacar api akan semakin sulit untuk disembuhkan.

Menurut National Foundation for Infectious Disease, tak jarang rasa nyeri yang muncul bisa menimbulkan sensasi terbakar di kulit. Rasa nyeri bahkan bisa tetap muncul sekalipun ruam di kulit telah hilang. Gangguan rasa nyeri pada sistem saraf kulit yang terjadi pasca penyembuhan cacar api disebut dengan post-herpetic neuralgia (PHN).

Untuk mengatasi gangguan ini, dibutuhkan obat cacar api seperti jenis anti-konvulsan yaitu carbamazepine, pregabalin atau gabapetine.

PHN lebih umum dialami oleh orang lanjut usia yang mengalami reaktivasi virus varicella-zoster. Dari sini dapat disimpulkan bahwa semakin tua umur penderita, maka kedua penyakit kulit ini sama-sama berisiko menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius.

Penyakit cacar air memang lebih cepat sembuh, tapi gejalanya bisa sangat mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan cacar air yang tepat.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah