Komplikasi Diabetes Melitus Bisa Menyerang Mata Hingga Ujung Kaki

- 8 November 2023, 09:05 WIB
Foto: Komplikasi Diabetes Melitus Bisa Menyerang Mata Hingga Ujung Kaki
Foto: Komplikasi Diabetes Melitus Bisa Menyerang Mata Hingga Ujung Kaki /andreas160578/Pixabay.com

 

OKE FLORES.COM - Komplikasi diabetes melitus terbagi menjadi dua jenis, jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis). Hipoglikemia dan ketoasidosis merupakan komplikasi diabetes yang serius, sedangkan komplikasi diabetes kronis terjadi ketika diabetes melitus mempengaruhi fungsi mata, jantung, ginjal, kulit, saluran pencernaan, dan saraf.

Bagi yang masih menganggap remeh penyakit diabetes, patut khawatir. Penyakit ini tidak hanya berhubungan dengan kadar gula dalam tubuh saja, namun bisa menimbulkan masalah serius lainnya. Faktanya, komplikasi diabetes bisa mengancam jiwa atau bahkan berakibat fatal.

Komplikasi diabetes dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh. Sebut saja dada, mata, pinggang dan kaki. Jadi ketika berbicara tentang kaki diabetik, yang kita bicarakan adalah kaki diabetik. Hati-hati, kasus ini bisa mengakibatkan luka. Wah, menakutkan bukan?

Baca Juga: Cocok untuk Pemula: Coba Olahraga Ini Agar Tetap Sehat di Rumah

Penyebab ulkus diabetikum (luka kaki diabetes)

Kaki diabetik merupakan komplikasi kaki diabetik akibat tingginya kadar gula yang tidak terkontrol (hiperglikemia).

Komplikasi ini biasanya berupa tukak diabetik atau maag akibat penyakit atau kerusakan jaringan kaki penderita diabetes. Saat kadar gula darah tinggi (hiperglikemia), Anda berisiko mengalami kerusakan saraf.

Mengutip Hallo Sehat, Rabu 08 November 2023, data menurut National Diabetes Institute, dengan kerusakan saraf (neuropati diabetik), penderita diabetes mungkin tidak merasakan sakit atau ketidaknyamanan saat kakinya terluka.

Inilah sebabnya mengapa penderita diabetes tidak menyadari bahwa mereka mengalami cedera kaki hingga cederanya semakin parah karena tidak diobati.

Pada saat yang sama, pembuluh darah di kaki rusak, dan tidak dapat mengedarkan darah yang memberi nutrisi pada tubuh dan oksigen dengan baik.

Padahal, peningkatan darah yang kaya oksigen dan nutrisi sangat penting untuk proses penyembuhan luka. Kondisi ini diperparah dengan lemahnya daya tahan tubuh sehingga penyakit semakin meningkat.

Baca Juga: Benarkah Konsumsi Kopi Mentah Bisa Kurangi Resiko Diabetes? Berikut Penjelasannya!

Tanpa sirkulasi darah yang baik, ulkus kaki diabetik sulit disembuhkan, bahkan mungkin tidak sembuh sama sekali.

Lambat laun, cedera kaki akan berubah menjadi tukak diabetik atau tukak yang terinfeksi dan akhirnya kematian jaringan (gangren).

Ulkus diabetikum yang semakin parah dapat menyebabkan cacat permanen pada kaki.

Dalam banyak kasus, infeksi serius harus ditangani dengan amputasi untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian tubuh lain.

Selain itu, pasien kaki diabetik juga mengalami nyeri dan kesulitan menggerakkan kaki akibat rusaknya saraf pada kaki.

Bentuk-bentuk gangguan kaki diabetik

Ulkus diabetik dapat didefinisikan dengan adanya kerusakan atau hilangnya jaringan pada kaki akibat berbagai faktor, antara lain iritasi kulit, infeksi, dan masalah otot pada kaki.

Inilah berbagai kondisi yang berkaitan dengan tukak diabetik dan masalah kaki yang dapat diderita oleh penderita diabetes, menurut American Diabetes Association.

1. Infeksi jamur

Infeksi jamur pada kulit kaki penderita diabetes biasanya adalah Candida albicans. Jamur ini dapat menyerang bagian kulit yang lembab, tidak ada ventilasi dan tidak menutupi mata dari sinar matahari.

Masalah kaki pada penderita diabetes disebabkan oleh infeksi jamur yang menyebabkan rasa gatal dan bintik merah pada kaki.

Kondisi ini juga memicu terbentuknya tukak diabetes. Infeksi jamur yang paling sering terjadi adalah kutu air atau dikenal dengan istilah kutu air.

2. Borok

Borok merupakan luka terbuka pada kaki yang disebabkan oleh penyakit diabetes. Keadaan ini akan memakan waktu lama sebelum lukanya sembuh.

Borok dapat menjadi pintu gerbang masuknya patogen eksternal penyebab tukak kaki jika tidak ditangani secepatnya.

Jika terinfeksi, lukanya bisa bertambah parah dan menjadi tukak diabetes yang biasanya mengeluarkan cairan dan mengeluarkan banyak darah.

3. Hammertoes

Hammertoes adalah suatu kondisi yang menyebabkan jari-jari kaki tampak bengkok ke bawah.

Kondisi ini terjadi karena otot melemah dan tendon (jaringan penghubung otot dengan tulang) memendek.

Hal serupa juga bisa terjadi pada jempol kaki yang tertekuk pada jempol kaki kedua. Kondisi ini disebut bunion.

Masalah kaki diabetik menyebabkan penderita diabetes berjalan kesakitan.

4. Kulit kering dan pecah-pecah

Neuropati diabetik dapat menyebabkan kulit pada kaki. Gangguan ini juga merupakan salah satu gejala diabetes.

Sekilas mungkin tidak berbahaya, namun kulit kering bisa menyebabkan retakan yang bisa berubah menjadi tukak diabetik dan akhirnya berujung pada tukak diabetik yang sulit disembuhkan.

5. Lenting

Selain kapalan, kapalan merupakan masalah kaki diabetik yang paling umum terjadi pada penderita diabetes. Masalah kaki ini disebabkan oleh gesekan terus-menerus pada permukaan sepatu.

Tangguh berupa gelembung-gelembung berisi cairan. Pada penderita diabetes, telapak tangan lebih sering ditemukan pada kaki.

Tidak disarankan untuk merusak cincin karena dapat menyebabkan luka pada kaki yang dapat menyebabkan infeksi dan membentuk tukak diabetik.

6. Kapalan

Kapalan atau kapalan merupakan salah satu jenis penyakit kaki diabetik yang menyebabkan lipatan kulit akhirnya mengeras.

Kelainan ini biasanya terjadi di sekitar tumit atau telapak kaki. Proses pembentukan kulit akan semakin cepat pada penderita diabetes sehingga berujung pada terbentuknya kapalan.

Sepatu yang tidak sesuai dengan bentuk kaki yang berubah akibat tidak cocok seringkali menyebabkan kapalan pada penderita diabetes.

Ingat, meski menimbulkan rasa tidak nyaman, namun jangan sampai memotong pertumbuhan kulit tersebut karena dapat menyebabkan pendarahan dan tukak diabetes.

7. Kaki Charcot

Kerusakan saraf akibat neuropati diabetik dapat menyebabkan perubahan bentuk kaki atau Charcot feet.

Gejala kaki diabetik adalah peradangan, kemerahan, dan bengkak.

Ketika kaki bengkak semakin membesar, penderita diabetes seringkali mengalami nyeri hingga tulang kaki bengkak berubah dan retak.

Kondisi ini biasanya menyerang bagian atas kaki, sekitar siku. Dislokasi dan patah tulang menyebabkan kelengkungan pada tungkai atas.

Cara mencegah luka diabetes pada kaki

Hanya sedikit pasien diabetes yang mengalami cedera kaki akibat aktivitas dan olahraga.

Inilah mengapa penting bagi Anda untuk berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya tukak diabetik yang bisa berujung pada masalah kaki diabetik.

Hal ini merupakan salah satu cara untuk mencegah maag yang bisa menjadi tukak diabetes.

1. Hindari olahraga yang menimbulkan banyak dampak pada kaki

Meski rutin berolahraga itu penting, namun sebaiknya tetap memperhatikan jenis olahraganya agar terhindar dari cedera, terutama pada kaki.

Olahraga berlebihan menyebabkan bahaya serius bagi penderita diabetes. Banyak jenis olahraga yang bisa menjadi pilihan Anda, antara lain yoga, tai chi, jalan santai, dan berenang sebagai pengganti lari.

Dibandingkan olahraga lainnya, lari dapat menyebabkan ketegangan berulang pada telapak kaki.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko cedera yang berujung pada tukak diabetik.

6 jenis olahraga untuk penderita diabetes dan tips melakukannya dengan aman.

2. Pilih sepatu berdasarkan aktivitas yang Anda lakukan

Cara mencegah tukak diabetik lainnya adalah dengan menggunakan sepatu yang tepat untuk aktivitas yang rutin Anda lakukan, misalnya sepatu lari untuk lari.

Penggunaan sepatu yang tepat dapat membantu meningkatkan sirkulasi pada kaki saat berolahraga.

Sebaliknya, penggunaan sepatu yang salah bisa menyebabkan Anda terluka.

Pastikan juga ukuran sepatu sesuai dan tidak terlalu ketat agar tidak menimbulkan kapalan yang bisa berubah menjadi bisul atau tukak diabetes.

Ada banyak tips yang bisa Anda pertimbangkan saat memilih sepatu untuk diabetes, yakni.

  • Pilihlah sepatu yang dalam, sekitar 0,6-1,2 cm dari sepatu biasanya, agar kaki tidak terlalu sempit.
  • Pilihlah sepatu yang ringan dengan bahan fleksibel, seperti kulit atau kanvas.
  • Pilih sepatu yang talinya bisa Anda kendorkan atau kencangkan, sehingga bisa disesuaikan dengan kondisi kaki.
  • Sepatu harus memiliki bagian belakang yang kuat dengan sol yang empuk dan menyerap keringat.
  • Jangan pilih sepatu yang sempit, berikan jarak sekitar setengah sentimeter dari ujung jari ke ujung sepatu.

4. Selalu memakai sepatu dan kaos kaki

Saat berolahraga, ingatlah untuk memakai sepatu, termasuk di dalam ruangan.

Ukuran sepatu yang tepat dapat melindungi telapak kaki Anda dari berbagai benda tajam yang dapat melukai kaki Anda.

Kaus kaki menjaga kaki Anda tetap kering dan melindunginya dari faktor eksternal yang dapat membahayakan kaki Anda.

Selain itu, kaki Anda juga akan terasa nyaman berkat kaus kaki yang berfungsi sebagai sepatu empuk.

5. Periksa dan cek kondisi kaki setiap hari

Biasakan untuk memeriksa kaki sebelum dan sesudah melakukan olahraga karena Anda bisa saja mengalami luka tetapi tak merasakan sakit.

Selain itu, biasakan untuk mencuci kaki dan segera mengeringkannya agar kaki selalu bersih.

Jaga kaki agar selalu kering sebagai bentuk pencegahan sebelum terbentuknya luka. Hindari membersihkan kaki dengan air yang terlalu panas.

Periksa kaki secara rutin untuk setiap perubahan yang tidak biasa, termasuk adanya sakit, luka, atau borok kulit.

Luka terbuka, luka gores, atau luka pada kaki harus diperiksa oleh dokter segera.

Diabetic foot atau ulkus diabetikum dapat dihindari jika Anda menjalani pola hidup sehat untuk mengendalikan kadar gula darah dan mengikuti anjuran minum obat diabetes dari dokter jika memang diperlukan.

Perawatan dan pemeriksaan kaki diabetes harus dilakukan rutin setiap hari.

Bila mengalami gejala yang berhubungan dengan kaki diabetik, segera konsultasi ke dokter untuk mendapat perawatan yang tepat.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah