Bakteri ini dikeluarkan dalam bentuk droplet (percikan air liur) saat penderita TBC batuk atau bersin. Infeksi tuberkulosis terjadi ketika orang lain menghirup udara yang terkontaminasi.
Batuk biasanya disebabkan oleh berbagai macam penyakit, bisa akut (tiba-tiba) atau kronis (berlangsung bulanan atau tahunan).
Penyebab akut bisa berupa alergi dan peradangan akibat polusi atau asap rokok, sedangkan penyebab kronis bisa berupa asma, penyakit asam lambung (GERD), dll.
Baca Juga: 4 Manfaat Daun Seledri untuk Ginjal dan Cara Mengolahnya yang Sehat
Sedangkan menurut Pedoman Nasional Pelayanan Medis Pengendalian TBC Kementerian Kesehatan RI, batuk tuberkulosis adalah batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu. Infeksi tuberkulosis dapat menyebabkan produksi lendir berlebih.
Kondisi ini menyebabkan batuk berdahak, dan lendir berwarna hijau hingga kekuningan karena campuran bakteri.
Dalam kasus yang lebih parah, penderita TBC mungkin batuk dengan lendir bercampur darah akibat luka di dalam paru-paru.
Infeksi bakteri tuberkulosis juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti demam, menggigil, keringat malam, lemas, berat badan turun, dan nafsu makan berkurang.
Batuk biasa bisa disertai gejala lain, tergantung penyebabnya. Misalnya, batuk akibat penyakit gastroesophageal reflux bisa disertai rasa mulas (heartburn) atau sakit tenggorokan.
4. Tahapan timbulnya batuk