Jaga Kebersihan Mulut untuk Cegah Batu Amandel

- 23 November 2023, 07:30 WIB
Foto: Jaga Kebersihan Mulut untuk Cegah Batu Amandel
Foto: Jaga Kebersihan Mulut untuk Cegah Batu Amandel /

OKE FLORES.COM - Amandel, kelenjar lunak di bagian belakang tenggorokan, melindungi dari infeksi. Namun, sisa makanan, bakteri, dan lendir dapat menyebabkan batu amandel.

Berhati-hatilah karena batu amandel dapat menyebabkan berbagai keluhan, seperti bau mulut, bengkak, nyeri, batuk, dan kesulitan menelan.

Apa itu batu amandel?

Baca Juga: Bisa Dilakukan Sendiri di Rumah, Begini Cara Rontokkan Karang Gigi Membandel Cuma Pakai Garam

Batu amandel, juga dikenal sebagai tonsil stone, adalah gumpalan kecil yang dapat dilihat pada permukaan amandel.

Tonsil dan amandel adalah jaringan lunak di sisi kiri dan kanan belakang tenggorokan.

Jaringan ini melindungi tubuh dari bakteri dan virus yang masuk melalui tenggorokan. Kripta adalah kumpulan banyak celah dan lekukan di permukaan amandel.

Tonsillolit adalah kondisi di mana gumpalan kontoran menempel pada amandel, biasanya berwarna putih kekuningan, dan menempel sampai ke dalam.

Batu berukuran dari beberapa milimeter hingga sebesar kacang polong.

Berbagai gejala batu amandel yang perlu diwaspadai

Pada awalnya, tonsilolit sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, seiring ukuran batuyang meningkat, amandel dapat membengkak dan menyebabkan ketidaknyamanan.

Mengutip Hallo Sehat, Rabu 22 November 2023, berikut ini adalah beberapa gejala batu amandel lainnya yang mungkin Anda selain amandel bengkak. 

  • Bau mulut (halitosis).
  • Tenggorokan gatal.
  • Sakit saat menelan.
  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Gumpalan putih atau kuning di tenggorokan.
  • Telinga terasa sakit.
  • Rasa tidak enak di tenggorokan, misalnya rasa pahit.
  • Sensasi seperti ada yang menyangkut di tenggorokan.
  • Infeksi tenggorokan yang sulit diatasi dengan antibiotik.

Penyebab terbentuknya batu amandel

Menurut Cleveland Clinic, batu tonsil terdiri dari bakteri, kotoran, sisa makanan, sel mati, dan zat lainnya yang menumpuk di dalam kripta.

Seluruh kotoran ini kemudian menjadi lebih banyak.

Baca Juga: Karang Gigi Ternyata Bisa Rontok Sendiri Cuma Modal Baking Soda, Jadi Irit Biaya ke Dokter

Kalsifikasi adalah proses di mana kotoran yang menumpuk mengendap dan mengeras. Terakhir, batuan dengan tekstur yang keras terbentuk.

Berikut adalah beberapa kondisi dan faktor yang dapat menyebabkan terbentuknya batu amandel:

  • Kebersihan mulut yang kurang terjaga, misalnya karena jarang gosok gigi atau memiliki kebiasaan merokok, sehingga menyebabkan banyak kotoran dan bakteri bersarang dan menumpuk pada amandel.
  • Struktur amandel yang tersusun banyak kripta, sehingga Kotoran lebih mudah terperangkap dan menumpuk pada amandel yang memiliki lebih banyak lekukan dan celah yang.
  • Sering mengalami radang amandel karena bisa membuat amandel bengkak dan bertambah besar, sehingga kotoran lebih mudah menumpuk.

Bagaimana cara mendiagnosis batu amandel?

Dokter biasanya melihat kondisi tenggorokan dan mulut untuk menemukan batu pada amandel.

Dokter mungkin melakukan tes pemindaian seperti CT scan atau foto rontgen jika tonsilolit sulit dilihat secara langsung.

Namun, dokter gigi atau dokter lainnya mungkin tidak sengaja menemukan benjolan pada kasus tonsilolit yang tidak memiliki gejala.

Pengobatan atau cara menghilangkan batu amandel secara medis

Selain itu, batu amandel berukuran kecil dapat diobati dengan mengeluarkannya dari dalam amandel.

Dokter mungkin mengeluarkan gumpalan dengan tangan atau menggunakan alat seperti pinset.

Dokter juga dapat menyuntikan obat bius pada amandel jika diperlukan untuk mengurangi rasa sakit saat batu dikeluarkan.

Dokter juga bisa memberikan antibiotik jika batu amandel menyebabkan infeksi bakteri. Namun, ini cukup jarang terjadi.

Jika gumpalan tonsil muncul, dokter mungkin perlu melakukan operasi untuk mengeluarkannya:

  • cukup besar,
  • menyebabkan nyeri, atau
  • menimbulkan infeksi pada amandel atau sakit tenggorokan.

Pada kondisi ini, jangan mencoba untuk mencabutnya sendiri dengan alat atau benda tajam apapun.

Jika sembarangan, Anda bisa merusak jaringan amandel dan pembuluh darah yang berada di sekitarnya.

Untuk mengangkat tonsilolit ini, dokter bisa melakukan beberapa pengobatan berikut ini.

 

1. Operasi laser amandel

Pada operasi laser ini, dokter akan menggunakan laser untuk menghilangkan tonsil stone.

Setelahnya, dokter akan melapisi dan memperbaiki kembali bagian tersebut (tidak menghilangkan amandel sepenuhnya).

Operasi laser lebih kecil risikonya daripada operasi amandel lain. Operasi laser amandel ini juga lebih cepat sembuh dan tidak terlalu sakit.

2. Operasi coblation amandel

Cara menghilangkan tonsilolits ini menggunakan energi frekuensi radio dan air garam untuk menghilangkan batu di celah-celah amandel.

Operasi ini juga lebih kecil risikonya. Laser yang digunakan pada operasi juga suhunya rendah dan risiko seperti perdarahan juga tidak terlalu tinggi.

3. Tonsilektomi (operasi pengangkatan amandel)

Tonsilolit lebih sulit diangkat jika terlalu besar dan amandel mengalami peradangan yang parah.

Untuk mengatasi masalah ini, dokter mungkin akan mengangkat amandel, yang memiliki risiko komplikasi seperti perdarahan dan infeksi.

Selama dua minggu lebih, orang mungkin mengalami nyeri tenggorokan yang parah setelah amandel diangkat.

Namun, kebanyakan operasi amandel tidak menyebabkan masalah jangka panjang, jadi Anda masih bisa hidup normal dan sehat meskipun amandel Anda tidak ada lagi.

Operasi pengangkatan amandel adalah prosedur yang signifikan yang membutuhkan pertimbangan yang matang.

Oleh karena itu, pastikan Anda telah berbicara dengan dokter terlebih dahulu tentang apakah operasi pengangkatan amandel adalah pilihan yang tepat untuk Anda.

Cara mengobati batu amandel di rumah

Jika batu kecil tidak sakit, tonsilolits dapat dihilangkan di rumah.

Selain itu, gejala dapat mereda lebih cepat dengan mengeluarkan batu tersebut. Berikut beberapa saran yang dapat Anda coba.

1. Batuk keras

Pada beberapa orang, batuk bisa membantu melonggarkan batu dari amandel sehingga akan lebih mudah keluar dengan sendirinya.

2. Menghilangkan dengan jari atau kapas

Jika Anda melihat batu di amandel atau tenggorokan Anda, Anda mungkin dapat mengeluarkannya dengan jari atau kapas. Namun, Anda harus hati-hati saat mengeluarkan kapas.

Apabila jari atau amandel Anda kotor, dapat menyebabkan infeksi dan memperbesar gumpalan.

Cara mencegah terbentuknya batu amandel

Dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut Anda, Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena batu amandel.

Sikat gigi setidaknya dua kali setiap hari dan gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan yang menempel pada celah gigi.

Kemudian, gunakan obat kumur untuk membersihkan seluruh mulut Anda. Fokuskan pada bagian belakang tenggorokan, karena di sana biasanya muncul tonsilolit.

Hindari juga merokok karena asap rokok yang dihirup dapat menempel pada tenggorokan Anda.

Hal tersebut dapat berdampak pada amandel dan meningkatkan kemungkinan penyakit tenggorokan.

Kapan harus ke dokter?

Pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan bila tidak kunjung sembuh, bertambah besar, atau terus-menerus kambuh.

Kondisi tersebut bisa menimbulkan gejala yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Pemeriksaa juga perlu dilakukan bila Anda tidak yakin pengobatan rumahan apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi tonsilolit.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah