3 Ciri-Ciri Amandel dan Peradangannya, Simak Pula Cara Mengobatinya

- 23 November 2023, 08:12 WIB
Foto: 3 Ciri-Ciri Amandel dan Peradangannya, Simak Pula Cara Mengobatinya
Foto: 3 Ciri-Ciri Amandel dan Peradangannya, Simak Pula Cara Mengobatinya /Facebook @Global Info/

 

OKE FLORES.COM - Infeksi pada amandel yang kadang-kadang menyebabkan sakit tenggorokan dan demam dikenal sebagai radang amandel. Ada dua jenis peradangan ini secara klinis. Yang pertama adalah akut (baru), ditandai dengan nyeri menelan (odinofagi), dan tidak jarang disertai demam. Yang kedua adalah menahun, biasanya tidak menyebabkan nyeri menelan, tetapi jika ukurannya cukup besar (hipertrofi), akan menyebabkan kesulitan menelan (disfagia).

Kapan pemeriksaan amandel harus dilakukan? Meskipun para ahli belum mencapai konsensus tentang masalah ini, penelitian klinis biasanya membagi indikasi pembedahan untuk radang amandel, juga dikenal sebagai tonsilektomi, menjadi dua kategori:

  1. Absolut (mutlak: memerlukan pemeriksaan)
  2. relatif (tidak mutlak: perlu dipertimbangkan)

Baca Juga: Jaga Kebersihan Mulut untuk Cegah Batu Amandel

Seberapa umumkah radang amandel?

Radang amandel sebenarnya dapat terjadi pada orang di usia berapa pun. Namun, yang paling sering terjadi adalah pada anak-anak hingga remaja, yang berusia rata-rata lima hingga lima belas tahun.

Anak-anak memiliki amandel yang lebih besar dibandingkan orang dewasa karena amandel memainkan peran penting dalam mencegah infeksi selama masa pertumbuhan, meskipun amandel akan menyusut seiring bertambahnya usia.

Oleh karena itu, kesehatan anak biasanya lebih terpengaruh oleh peradangan amandel.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala tonsilitis?

Mengutip Hallo Sehat, Kamis 23 November 2023, setelah terinfeksi, gejala radang amandel biasanya muncul selama dua hingga empat hari. Gejala tonsilitis yang paling umum adalah sebagai berikut:

  • Amandel tampak berwarna merah dan bengkak
  • Radang tenggorokan
  • Suara yang serak
  • Kesulitan atau sakit saat menelan
  • Demam menggigil
  • Pembengkakan pada kelenjar limpa

Pada anak-anak, gejala tambahan seperti rewel, nafsu makan menurun, dan berlebihnya air liur mungkin muncul.

Amandel yang bengkak dapat berhubungan dengan penyakit demam berdarah jika disertai dengan tanda seperti bercak atau ruam merah pada kulit.

Namun, gejala radang amandel dapat berbeda tergantung pada jenisnya; ini dibagi menjadi tonsilitis akut, kronis, dan berulang.

1. Tonsilitis akut

Gejala dan tanda-tandanya berlangsung kurang dari 10 hari dianggap sebagai radang amandel akut. Anak-anak lebih sering mengalami kondisi ini, tetapi jarang terjadi pada anak di bawah dua tahun.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Mata Ikan secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Di antara tanda-tanda radang amandel akut adalah:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Napas bau (halitosis)
  • Kesulitan menelan
  • Sakit saat menelan
  • Dehidrasi
  • Kelenjar limpa di leher sedikit bengkak
  • Ngorok atau gangguan sleep apnea
  • Tubuh lemas dan kelelahan
  • Bercak putih kekuningan pada amandel

Meskipun pengobatan di rumah, radang amandel akut akan lebih mudah disembuhkan.

Namun, gejala tonsilitis mungkin secara bertahap menghilang selama pengobatan antibiotik, yang mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.

2. Tonsilitis kronis

Kondisi ini termasuk tonsilitis kronis jika gejala radang amandel tidak kunjung reda dalam waktu lebih dari sepuluh hari. Penyakit ini menyebabkan gejala yang lebih parah seperti:

  • Radang tenggorokan kronis
  • Napas berbau tidak sedap
  • Benjolan lunak di leher akibat pembengkakan getah bening
  • Nyeri pada rahang dan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kesulitan membuka mulut
  • Batu amandel, yang terbentuk akibat penumpukan sel, air liur, dan sisa makanan pada celah amandel

3. Tonsilitis berulang

Tanda-tanda berikut biasanya menunjukkan penyakit amandel yang berulang:

  • Radang tenggorokan atau amandel terjadi sekitar 5-7 kali dalam 1 tahun
  • Radang amandel terjadi setidaknya 5 kali selama 2 tahun berturut-turut, atau 3 kali selama 3 tahun berturut-turut

Baik tonsilitis kronis maupun berulang yang sudah cukup parah terkadang harus diatasi dengan tonsilektomi, yaitu prosedur operasi pengangkatan amandel.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Tonsilitis kronis dan berulang membutuhkan penanganan medis, meskipun kebanyakan kasus tonsilitis akut dapat diobati dengan pengobatan rumahan.

Jika Anda mengalami gejala seperti berikut yang menyertai radang amandel, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT):

  • Demam di atas 39.5°C
  • Kelemahan otot
  • Leher kaku
  • Pembengkakan pada leher, disertai dengan kemerahan
  • Sakit atau kesulitan saat menelan
  • Tidak dapat membuka mulut (trismus)
  • Kesulitan bernapas
  • Suara berubah

Apa saja komplikasi yang diakibatkan radang amandel?

Peradangan amandel yang dibiarkan bertambah parah berpotensi mengakibatkan beberapa komplikasi tonsilitis, seperti:

  • Kesulitan bernapas akibat pembengkakan amandel
  • Pernapasan terganggu saat tidur (sleep apnea)
  • Infeksi yang menyebar ke jaringan sekitar amandel (selulitis tonsil)
  • Abses peritonsil atau pembentukan kantung bernanah (abses) pada amandel

Selain itu, apabila peradangan amandel disebabkan oleh bakteri Streptococcus grup A atau jenis bakteri Streptococcus lainnya, penderita berisiko mengalami komplikasi tonsilitis yang cukup langka, seperti:

  • Demam rematik, peradangan yang terjadi di jantung, sendi, dan jaringan lainnya.
  • Glomerulonefritis pasca infeksi, peradangan pada ginjal yang menyebabkan kelainan pada pembuangan sisa metabolisme tubuh.

Penyebab

Apa penyebab tonsilitis?

Amandel Anda adalah pertahanan pertama tubuh Anda. Organ ini menghasilkan sel darah putih yang berfungsi untuk melawan infeksi bakteri dan virus yang masuk melalui mulut atau hidung. Namun, organ ini juga rentan terinfeksi patogen yang menyebabkan peradangan.

Tonsilitis adalah penyakit yang menular. Menurut American Academy of Otolaryngology, 70% dari kasus radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus. Namun, infeksi bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan juga bisa menjadi penyebabnya.

1. Infeksi virus

Virus yang menyebabkan radang amandel adalah jenis virus yang sama dengan virus yang menyebabkan pilek atau flu. Beberapa jenis virus yang paling umum menyebabkan radang amandel adalah:

  • Adenovirus
  • Influenza
  • Parainfluenza
  • Enterovirus
  • Mycoplasma

Anak-anak dan remaja yang terinfeksi virus Epstein-Barr (EBV) penyebab demam kelenjar (mononukleosis) pasti akan mengalami radang amandel.

Namun, tak menutup kemungkinan jenis virus lain juga dapat menyebabkan penyakit ini seperti Hepatitis A dan HIV.

2. Infeksi bakteri

Bakteri juga dapat menyebabkan tonsilitis. Infeksi bakteri menyumbang antara 15 dan 30 persen kasus radang amandel.

Streptococcus, bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan, adalah bakteri yang paling sering menyebabkan radang amandel.

Bakteri penyebab membawa bakteri ini ke udara, yang terkontaminasi, dan orang yang batuk, bersin, atau berbagi alat makan dengan orang lain.

3. Biofilm

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 oleh Journal of Inflammation Research menemukan bahwa biofilm yang terdapat di lipatan amandel dapat bertanggung jawab atas radang amandel yang sering dan berulang.

Biofilm adalah kelompok mikroorganisme, biasanya bakteri, yang melekat di permukaan tubuh dan membentuk selimut.

Resistensi antibiotik juga dapat menyebabkan pembentukan biofilm. Resistensi antibiotik biasanya disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak tepat, seperti minum dosis yang salah.

4. Genetik

Selain itu, ada kemungkinan bahwa faktor genetik memiliki hubungan dengan radang amandel berulang.

Beberapa anak yang mengalami radang amandel berulang mengalami kelainan genetik yang mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka. Tubuh tidak dapat melawan infeksi bakteri Streptococcus grup karena hal ini.

Faktor-faktor risiko

Apa saja faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko saya untuk terkena tonsilitis?

Tonsilitis dapat terjadi pada hampir setiap orang, terlepas dari usia dan kelompok ras penderitanya. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan Anda menderita radang amandel.

1. Usia

Radang amandel paling sering terjadi pada anak-anak berusia 5 hingga 15 tahun, tetapi orang dewasa dan orang tua juga dapat mengalaminya.

2. Sering berada di lingkungan yang penuh dengan kuman

Anda atau anak lebih rentan terhadap infeksi virus atau bakteri penyebab radang amandel jika mereka sering berinteraksi langsung dengan orang lain atau berada di lingkungan yang kurang higienis.

Diagnosis

Bagaimana mendiagnosis radang tonsilitis?

Dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik dengan memeriksa tenggorokan Anda. Setelah itu, mereka juga mungkin melakukan tes swab, yang dilakukan dengan menyeka bagian belakang tenggorokan Anda untuk mengumpulkan sampel lendir.

Dokter mungkin juga meminta Anda menjalani pemeriksaan darah lengkap, atau pemeriksaan darah lengkap, untuk mengetahui penyebab utama infeksi. Mereka akan memeriksa sampel cairan tenggorokan ini di laboratorium.

Kedua tes ini membantu dokter menentukan jenis pengobatan yang tepat untuk mengidentifikasi apakah infeksi disebabkan oleh virus atau bakteri.

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana cara mengobati tonsilitis?

Tonsilitis yang disebabkan virus biasanya tanpa gejala dan berlangsung singkat.

Tonsilitis virus biasanya membaik dalam 7-10 hari, jadi perawatan di rumah, termasuk memastikan tubuh mendapat cairan yang cukup dan mengomsumsi obat pereda nyeri, dapat membantu.

Ada beberapa jenis obat antinyeri tonsilitis yang dapat Anda beli tanpa resep di apotek:

  • Acetaminopen atau paracetamol
  • Ibuprofen
  • Aspirin

Namun, kondisi radang tenggorokan yang tidak kunjung sembuh membutuhkan penanganan medis. Dokter akan melakukan pengobatan seperti berikut:

1. Antibiotik

Apabila radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik sebagai obat radang amandel untuk membantu melawan infeksi. Antibiotik membantu meredakan gejala-gejala peradangan secara lebih cepat.

Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik jenis:

  • Penicillin
  • Cephalosporin
  • Makrolida
  • Clindamycin

Namun, konsumsi obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik. Maka itu, pengobatan ini biasanya hanya diberikan pada kasus radang yang cukup parah dan berpotensi menimbulkan komplikasi.

2. Operasi

Tonsilektomi adalah nama operasi pengangkatan amandel yang biasanya dilakukan pada orang yang memiliki radang amandel yang berlangsung lama atau berulang.

Tonsilektomi dapat membantu dengan masalah pernapasan atau menelan Anda, tetapi prosedur ini juga menimbulkan risiko infeksi jangka panjang.

Namun, kemungkinan keberhasilan operasi untuk menyembuhkan tonsilitis cukup besar.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tonsilitis?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi radang amandel:

  • Minum banyak cairan, terutama air putih.
  • Istirahat yang cukup.
  • Kumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari.
  • Mengonsumsi pelega tenggorokan seperti lozenges.
  • Gunakan humidifier untuk melembabkan udara di ruangan.
  • Hindari asap polusi, limbah, dan paparan zat kimia berbahaya.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah