OKE FLORES.COM - Makanan ringan kemasan dapat berupa keripik atau kue kering, dan dikemas dalam bungkus atau toples sebelum sampai ke tangan pembeli.
Makanan ringan kemasan biasanya dibuat dengan garam, gula, lemak, dan zat aditif seperti pewarna, MSG, dan pengawet untuk membuatnya lebih menarik dan rasanya lebih enak. Makanan juga dapat disimpan lebih lama.
Melansir TbNews, Jumat 24 November 2023, konsumsi makanan ringan kemasan yang berlebihan dan terlalu sering dapat menyebabkan diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan depresi.
Berikut sederet bahaya yang mungkin muncul dari mengonsumsi makanan ringan kemasan terlalu sering, antara lain:
Baca Juga: 7 Jenis Penyakit Glaukoma yang Perlu Diketahui
1. Radang usus
Makanan ringan kemasan seperti roti, selai kacang, sosis, dan biskuit biasanya mengandung pengemulsi. Tujuan penambahan zat ini adalah untuk mempertahankan bentuk makanan dan memperpanjang umur penyimpanan, sehingga makanan tetap menarik meskipun sudah jauh dari tanggal produksinya.
Sayangnya, terlalu banyak zat pengemulsi dapat merusak lapisan usus, meningkatkan risiko radang usus.
2. Kanker usus besar
Anda harus memperhatikan bahan pengawet yang terdapat dalam makanan ringan kemasan selain kandungan gula, garam, dan lemak jenuh. Contohnya, penggemar makanan berpengawet meningkatkan risiko kanker usus besar.
Bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan makanan sebagian besar bersifat karsinogenik, yaitu zat yang berpotensi menyebabkan kanker.
3. Depresi dan gangguan kecemasan
Konsumsi makanan ringan dikaitkan dengan gangguan mental. Oleh karena itu, makanan ringan yang dikemas biasanya mengandung gula. Konsumsi gula tambahan dapat mengganggu fungsi usus, yang bertanggung jawab untuk produksi serotonin.
Hormon serotonin berfungsi untuk memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik, tetapi jika produksi serotonin terganggu, suasana hati pun akan memburuk. Suasana hati yang buruk sering dikaitkan dengan gangguan mental, seperti depresi dan kecemasan.