Network
OKE FLORES.COM - Mastitis adalah kondisi yang umum terjadi pada ibu menyusui yang disebabkan oleh peradangan pada jaringan payudara.
Meskipun mastitis umumnya dapat diatasi dengan pengelolaan yang tepat, ada beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa komplikasi mastitis pada ibu menyusui yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Nutrisi yang Efektif untuk Mencegah Stunting pada Anak, Terutama Saat Fase Pertumbuhan Anak
1. Abses Payudara: Jika mastitis tidak diobati dengan baik, infeksi dapat berkembang menjadi abses pada payudara. Abses payudara adalah kumpulan nanah yang terbentuk di dalam jaringan payudara. Ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, pembengkakan, dan memerlukan penanganan medis yang lebih intensif, termasuk drainase abses.
2. Infeksi Sistemik: Mastitis dapat menyebabkan infeksi sistemik jika bakteri yang menyebabkan peradangan masuk ke dalam aliran darah. Infeksi sistemik dapat menyebabkan demam tinggi, menggigil, dan kelelahan. Jika terjadi gejala-gejala ini, segera hubungi profesional kesehatan untuk penanganan yang tepat.
3. Gangguan Menyusui: Mastitis dapat membuat menyusui menjadi lebih sulit dan menyakitkan. Rasa sakit dan pembengkakan pada payudara dapat membuat bayi kesulitan untuk menyusu dengan nyaman. Ini dapat mengakibatkan penurunan produksi ASI dan keengganan bayi untuk menyusui.
4. Rekuren Mastitis: Jika mastitis tidak diatasi dengan baik, kondisi ini dapat kembali terjadi (rekuren). Ibu menyusui yang telah mengalami mastitis mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami mastitis lagi pada masa menyusui berikutnya.
5. Gangguan Emosional: Rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan mastitis dapat menyebabkan stres dan gangguan emosional pada ibu menyusui. Penting untuk mencari dukungan emosional dan kesehatan mental jika ibu merasa terbebani atau stres karena kondisi ini.
6. Gangguan Produksi ASI: Mastitis dapat mempengaruhi produksi ASI. Karena rasa sakit dan ketidaknyamanan, ibu mungkin enggan untuk menyusui atau ekspresi ASI, yang dapat mengurangi produksi ASI dan meningkatkan risiko penyakit lain.
