Apa Itu Penyakit Dermatitis? Ketahui Gejala, dan Penyebabnya

- 26 Januari 2024, 14:47 WIB
Foto: Apa Itu Penyakit Dermatitis? Ketahui Gejala, dan Penyebabnya
Foto: Apa Itu Penyakit Dermatitis? Ketahui Gejala, dan Penyebabnya /pixabay/hans

OKE FLORES.COM - Dermatitis merupakan kondisi kulit yang umum terjadi dan dapat mempengaruhi siapa pun, dari berbagai usia dan latar belakang.

Kondisi ini dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan gejala, tetapi pada beberapa kasus, dermatitis dapat menyebabkan komplikasi yang serius.

Mengutip Berbagai Sumber, Jumat 26 Januari 2024, berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat penyakit dermatitis:

Baca Juga: WASPADA! Ternyata Konsumsi Kembang Kol Secara Berlebihan, Salah Satunya Bikin Perut Kembung

1. Infeksi Kulit

Kulit yang teriritasi dan terluka akibat dermatitis menjadi rentan terhadap infeksi bakteri, jamur, atau virus.

Infeksi bakteri seperti impetigo atau selulitis sering terjadi pada area kulit yang terkena dermatitis, terutama jika kulit mengalami pecah-pecah atau luka terbuka.

2. Hiperpigmentasi dan Hipopigmentasi

Dermatitis yang kronis dapat menyebabkan perubahan warna kulit, baik menjadi lebih gelap (hiperpigmentasi) atau lebih terang (hipopigmentasi) dari warna kulit normal.

Hal ini disebabkan oleh peradangan kronis dan penumpukan melanin di area yang terkena.

3. Lichenifikasi

Lichenifikasi adalah kondisi di mana kulit menjadi tebal, kasar, dan berkerut karena gesekan atau gatal yang terus-menerus akibat dermatitis kronis.

Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi sekunder.

4. Eksim Numular

Eksim numular adalah jenis dermatitis yang ditandai dengan bercak merah, bersisik, dan berbentuk bulat atau oval yang muncul di berbagai bagian tubuh.

Komplikasi yang mungkin timbul termasuk infeksi kulit sekunder dan gangguan tidur akibat rasa gatal yang parah.

Baca Juga: Harapan Baru bagi Pasien: Inovasi Terbaru dalam Penanganan HIV/AIDS

5. Gangguan Psikologis

Rasa gatal dan penampilan kulit yang tidak normal dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental seseorang. Individu yang menderita dermatitis kronis mungkin mengalami stres, depresi, atau gangguan tidur akibat kondisi kulit mereka.

6. Dermatitis Kontak Alergi

Paparan terus-menerus terhadap alergen tertentu dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi, di mana kulit merespons dengan peradangan dan gatal-gatal setiap kali terpapar alergen tersebut.

Komplikasi termasuk risiko tinggi untuk infeksi kulit dan gangguan kualitas hidup yang signifikan.

7. Kerusakan Fisik dan Sosial

Penderita dermatitis sering kali mengalami penurunan kualitas hidup karena rasa tidak nyaman dan ketidaknyamanan fisik yang menyertainya.

Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan merasa malu atau rendah diri karena penampilan kulit mereka.

8. Perburukan Kondisi Prakondisional

Penderita dermatitis sering kali memiliki kondisi kulit prakondisional, seperti rosacea atau jerawat, yang dapat memburuk akibat peradangan dan iritasi yang terkait dengan dermatitis.

Hal ini dapat menyebabkan kompleksitas pengelolaan dan perawatan kulit yang lebih tinggi.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua penderita dermatitis akan mengalami komplikasi ini, dan pengelolaan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang serius.

Konsultasikan dengan dokter atau dermatologis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat jika Anda mengalami gejala dermatitis atau mengkhawatirkan komplikasi yang mungkin timbul.***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah