Kasus Malaria di Texas dan Florida Merebak, CDC Mengimbau Tingkatkan Kewaspadaan

- 28 Juni 2023, 15:12 WIB
Tanggal 25 April 2023 Memperingati Hari Apa? Hari Malaria Sedunia
Tanggal 25 April 2023 Memperingati Hari Apa? Hari Malaria Sedunia /Pixabay/41330/

OKEFLORES.com - Beberapa kasus malaria yang menyebar di Texas dan Florida dalam dua bulan terakhir. Hal tersebut diumumkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

CDC juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa peningkatan perjalanan internasional selama musim panas dapat menyebabkan peningkatan kasus malaria.

Untuk mengatasi efek samping tersebut, CDC meminta adanya sebuah rencana untuk memastikan akses cepat terhadap Artesunat Intravena, satu-satunya obat malaria yang tersedia di negara ini.

Baca Juga: Demi Kesehatan Mental, Wanita di China Lebih Pilih Memeluk Pohon daripada Manusia

Melansir pikiran-rakyat.com Rabu 28 Juni 2023, malaria merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk betina yang terinfeksi. Dalam beberapa kasus malaria, penyakit ini dapat menyebar dari ibu ke janin atau melalui transfusi darah, transplantasi organ, atau jarum suntik yang terinfeksi.

Di Florida, empat kasus telah dikonfirmasi di area yang sama. Satu kasus telah dilaporkan di Texas.


“Ini adalah diagnosis pertama yang didapatkan secara lokal sejak 2003. Tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kasus di dua negara bagian (Texas dan Florida) saling terkait,” kata CDC

“Semua pasien telah menerima perawatan dan kondisinya membaik," ujarnya menambahkan.

Dr. Marc Segel, profesor kedokteran di NYU Langone Medical Center mengatakan bahwa kasus-kasus terbaru ini disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax (P. vivax), yang merupakan jenis yang paling mudah diobati dan menyebabkan penyakit yang lebih ringan.


“Vivax adalah malaria yang paling luas penyebarannya dan merupakan hambatan terbesar dalam pemberantasannya,” katanya.

“Memprihatinkan bahwa ada penularan lokal karena ada banyak nyamuk anopheles, terutama di wilayah ini. Namun, kemungkinan terjadinya penyebaran yang berkelanjutan sangat kecil,” ujar CDC menambahkan.

Meskipun Siegel tidak yakin bahwa malaria yang menular akan menjadi masalah luas, ia menuturkan kekhawatiran terbesar adalah para turis yang membawanya menyebar ke seluruh negara.***

Sekira 2.000 kasus malaria dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat, dan hal ini diketahui tersebar karena terdapat wisatawan internasional dan imigran yang kembali dari negara-negara di mana penyakit ini banyak terjadi.

Dari 240 juta kasus malaria yang terjadi secara global setiap tahun, 95 persen di antaranya terjadi di Afrika.

Menurut peringatan dari CDC, mereka yang terinfeksi malaria akan mengalami gejala seperti flu, demam, menggigil, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, dan diare.

Gejala biasanya dimulai sejak 10 hari hingga empat minggu setelah terinfeksi.

Tanpa pengobatan, malaria yang parah dapat menyebabkan kejang, disorientasi, gagal ginjal, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) atau bahkan koma.

“Malaria adalah keadaan darurat medis dan harus ditangani dengan tepat,” kata CDC.

Sebagai langkah pencegahan, CDC menyarankan untuk mencari tahu adanya risiko penyakit malaria di tempat tujuan sebelum melakukan perjalanan.

Sebelum bepergian ke negara dengan risiko malaria yang tinggi, badan ini menyarankan untuk bertanya kepada penyedia layanan kesehatan tentang obat atau vaksin untuk pencegahan.

Dan mereka yang mengalami gejala harus segera mencari pertolongan medis, saran CDC. ***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: PikiranRakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah