Network
OKE FLORES.com - Masalah Hak Asasi Manusia (HAM) masih menjadi isu utama yang dihadapi negara-negara di Asia Tenggara. Untuk itu, ASEAN didorong untuk mengeksplorasi inisiatif lokal untuk memperkuat institusi HAM dan mempromosikan peran pemangku kepentingan.
Hal itu disampaikan Menlu RI Retno Mersudi usai pertemuan dengan komisi Federal HAM ASEAN. Pertemuan Komite Hak Asasi Manusia Antarpemerintah ASEAN (AICHR) digelar pada Selasa (7/11/2023), seperti yang dilansir dari rri.co.id, Selasa 11 Juli 2023.
"AICHR harus terus mempromosikan nilai-nilai HAM dalam konteks regional, dengan memperhatikan keseimbangan antara hak dan tanggung jawab. Kita harus memilih pendekatan yang konstruktif, objektif, dan proporsional," kata Retno usai pertemuan yang menjadi bagian agenda ASEAN Ministerial Meeting (AMM), Selasa.
Baca Juga: Kisah Jurnalis yang Tewas Dibunuh karena Mengusut Kasus Kejahatan dan Korupsi
"AICHR juga harus terus menangani isu-isu hak asasi manusia di tiga pilar Komunitas ASEAN sesuai dengan Rencana Kerja Lima Tahun 2021-2025. Dan kita harus terus mengeksplorasi prakarsa lokal dalam memperkuat institusi HAM nasional sambil mempromosikan peran pemangku kepentingan nasional dan lokal," katanya di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Sementara, dalam sambutan pembuka pertemuan, Retno menekankan pentingnya sinergi antara negara ASEAN dalam isu HAM ini. Ia mengingatkan momentum peringatan 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia untuk kembali menguatkan nilai-nilai HAM.
Baca Juga: Menkumham Sampaikan Dukungan Indonesia terhadap Kemajuan Kekayaan Intelektual Global
Untuk itu, menurutnya, negara di kawasan ini harus fokus pada dialog dan memproyeksikan nilai-nilai ASEAN kepada dunia. Retno mendorong seluruh negara ASEAN berkolaborasi dengan itikad baik dan bersedia belajar satu sama lain.
"Dialog Hak Asasi Manusia ASEAN adalah bukti kedewasaan ASEAN untuk terlibat dalam dialog yang jujur dan terbuka tanpa menyebut nama dan mempermalukan. ASEAN harus memberi contoh dan memproyeksikan nilai-nilainya secara global dalam memprioritaskan keterlibatan yang konstruktif daripada saling menuding," kata Retno.
