Penerima Kredit UMi di NTT Bertambah 18.025 debitur

29 Januari 2023, 10:46 WIB
Pada tahun 2022, jumlah debitur penerima kredit Ultra Mikro (UMi) di Provinsi Nusa Tenggara Timur bertambah mencapai 18.025 dengan nilai penyaluran yang meningkat Rp81,04 miliar. /

Okeflores.com- Pada tahun 2022, jumlah debitur penerima kredit Ultra Mikro (UMi) di Provinsi Nusa Tenggara Timur bertambah mencapai 18.025 dengan nilai penyaluran yang meningkat Rp81,04 miliar.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo, dilansir okeflores.com dari antara, Minggu, 29 Januari 2023.

Dirinya mengatakan penyaluran UMi di NTT terus mengalami peningkatan dalam periode enam tahun terakhir.

Hal itu, kata dia, berkaitan dengan perkembangan penyaluran fasilitas kredit ultra mikro (UMi) untuk mendukung usaha masyarakat di NTT hingga awal 2023.

Baca Juga: Banpres BPUM 2023 Dihapus, UMKM Bisa Dapat BLT Sebesar Rp 3 juta, Pakai Cara Berikut

Total nilai kredit yang tersalurkan, kata dia mencapai sebanyak Rp160 miliar. Penyalur UMi terbesar dicatatkan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebesar Rp141,14 miliar.

"Meski terus meningkat, namun nilai penyaluran perlu terus ditingkatkan karena NTT masih lebih rendah dibandingkan provinsi lain," katanya.

Baca Juga: Mendikbud Jelaskan Nasib Penerima Tunjangan Profesi Guru Non Sertifikasi, TPG Cair Capai Rp 17 Juta

Lebih lanjut, Catur mengatakan penyaluran kredit UMi di NTT juga menghadapi sejumlah tantangan seperti aksesibilitas pembiayaan UMi belum maksimal menjangkau pelaku usaha.

Hal itu juga disebabkan oleh masih terbatasnya jumlah lembaga penyalur. Sejak 2017, kata dia, hanya tiga Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang secara konsisten menyalurkan pembiayaan UMi.

Tantangan lain, kata dia, tingkat literasi keuangan para debitur UMi yang masih rendah, sehingga perlu adanya pembinaan kepada debitur untuk meningkatkan inklusi keuangan.

Catur menambahkan, untuk peningkatan penyaluran ke depan, Kanwil DJPb NTT bekerja sama dengan Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (PIP) untuk menambahkan lembaga penyalur dari koperasi.***

 

Editor: Paulus Adekantari

Tags

Terkini

Terpopuler