Wabah Baru Virus Marburg Merebak di Negara Khatulistiwa, WHO: Angka Kematian 88 Persen, Cek disini!

15 Februari 2023, 06:50 WIB
ILUSTRASI, virus Covid-19 varian Kraken. /Pixabay/

Okeflores.com – Negara yang dilewati garis Khatulistiwa di wilayah Afrika Barat, Guinea, mengonfirmasi wabah pertama Virus Marburg, mirip dengan virus Ebola, usai kematian sedikitnya sembilan orang.

Akibatnya, negara kecil Afrika tersebut langsung mengarantina lebih dari 200 orang di Provinsi Kie-Ntem setelah menunjukkan gejala mirip ebola seperti demam yang diikuti muntah darah.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan potensi wabah baru setelah sampel dari Guinea dikirim ke laboratorium yang berlokasi di Senegal.

“Berkat respons dan keputusan cepat Pemerintah Guinea dalam mngonfirmasi wabah, respons darurat dapat langsung diturunkan,” kata Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr Mathshidiso Moeti.

Selain sembilan kematian warganya yang sudah dilaporkan, Guinea juga mengonfirmasi 16 orang yang diduga terserang Virus Marburg. Beberapa gejala yang ditunjukkan antara lain demam, kelelahan, muntah darah, dan diare.

Dikatakan WHO, Virus Marburg memiliki angka kematian atau fatality yang sangat tinggi yakni mencapai 88 persen. Saat ini belum ada vaksin yang dapat digunakan untuk menangkal Virus Marburg.

Para korban yang saat ini tengah dikarantina diduga terpapar Virus Marburg usai menghadiri upacara pemakaman di wilayah Nsok-Nsomo, Provinsi Kie-Ntem pada Jumat, 10 Februari 2023 yang lalu.

Sebelumnya, otoritas kesehatan setempat melaporkan teridentifikasinya kasus penyakit dengan gejala mirip Virus Marburg pada 7 Februari 2023. Saat ini, tim dari WHO dan otoritas kesehatan setempat terus melakukan pelacakan, perawatan, dan isolasi.

Virus Marburg pertama kali teridentifikasi pada 1967 ketika wabah demam dan muntah darah merebak di laboratorium Marburg Frankfurt Jerman dan Belgrade Yugoslavia (sekarang Serbia).

Sama seperti Ebola, Virus Marburg berasal dari kelelawar pemakan buah dan menyebar ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau tidak langsung melalui benda-benda lain seperti sendok, gelas, seprai, dan lain sebagainya.

Seperti dikonfirmasi WHO, saat ini belum ada vaksin atau obat untuk menangani infeksi Virus Marburg padahal tingkat kematiannya sangat tinggi.

Salah satu kasus wabah besar yang ditimbulkan Virus Marburg terjadi pada 2004 hingga 2005 di Provinsi Uige, Angola. Saat itu Virus Marburg merebak ke 252 orang dan membunuh 227 di antaranya dan membuat angka kematian 90 persen.***

Editor: Sastriana Jedaun

Tags

Terkini

Terpopuler