Akademisi Ikut Mendukung, Program Kartu Prakerja dan Bantu Turunkan Jumlah Pengangguran

8 Maret 2023, 13:34 WIB
Akademisi Ikut Mendukung, Program Kartu Prakerja dan Bantu Turunkan Jumlah Pengangguran /Tangkap layar Instagram.com/@prakerja.go.id

OKE FLORES.COM - Yang terjadi di masa pandemi Covid-19 justru menjadi mesin pertumbuhan Indonesia yang luar biasa setelah pemerintah menerapkan kebijakan dan program di berbagai sektor.

Di bidang kesehatan muncul beberapa inovasi, sedangkan di bidang ekonomi pemerintah berhasil mengatasi ancaman resesi dengan menerapkan kebijakan pemulihan ekonomi nasional dengan memberikan bantuan sosial dan insentif politik kepada masyarakat dan pelaku perdagangan.

Sistem kartu prakerja yang diluncurkan selama wabah juga merupakan bagian dari rangkaian inisiatif yang bertujuan membantu masyarakat bertahan dari wabah bahkan mengurangi pengangguran Program kartu prakerja merupakan salah satu kebijakan sukses pemerintahan kabinet maju di Indonesia yang salah satunya mengutamakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Sejak program dibuka pada 11 April 2020, di urutan 21 sudah ada 75 juta pendaftar. Di antaranya, 11,4 juta orang dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia telah menikmati sistem kartu prakerja.

“Hari ini tepat dua tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kartu Prakerja merupakan salah satu yang lahir dan jadi bagian dalam penanganan pandemi serta hal ini juga menjadi buffer untuk mereka yang terkena PHK.

Tingkat inflasi juga relatif terkendali dan harga pangan stabil,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Rapat dan Press Briefing dengan Mitra Lembaga Penilai dan Pemantau Pelatihan Program Kartu Prakerja, di Jakarta pada Rabu,8 Maret 2023.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa antusias masyarakat ini menggambarkan bahwa terjadi literasi digital Indonesia yang cukup baik.

Meskipun mengandung aspek bantuan sosial, program ini mensyaratkan partisipasi aktif pesertanya mulai dari mendaftarkan diri, mengikuti proses seleksi, mengikuti dan menyelesaikan pelatihan hingga akhirnya mendapatkan dana berupa bantuan sosial.

Pelatihan-pelatihan yang ada pada Program Kartu Prakerja memiliki tujuan utama untuk meningkatkan SDM Indonesia dengan skilling, upskilling, dan reskilling.

Untuk itu, standar pelatihan Program Kartu Prakerja disempurnakan secara berkala.

Penyempurnaan standar pelatihan ini merupakan kolaborasi Pemerintah dengan melibatkan dukungan dari Perguruan Tinggi dan Akademisi.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Muhammad Rudy Salahuddin mengatakan bahwa pelibatan dan dukungan ini sesuai amanat Regulasi Program Kartu Prakerja  yaitu Permenko Perekonomian Nomor 11 tahun 2020 dimana Manajemen Pelaksana melibatkan ahli yang membidangi dalam melakukan asesmen terhadap pelatihan.

Untuk mengapresiasi dukungan dan keterlibatan akademisi dalam menjaga standar Kartu Prakerja, Menko Airlangga berdialog langsung dengan para rektor dan yang mewakili Perguruan Tinggi dan Yayasan yang terlibat dalam penyempurnaan standar pelatihan.

Keterlibatan Perguruan Tinggi dan Yayasan yakni dengan cara screening sebelum suatu pelatihan masuk ekosistem Kartu Prakerja dan juga memonitor sesudah pelatihan masuk dalam ekosistem.

Proses screening dilakukan oleh Tim Asesmen yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Airlangga, dan Yayasan Indonesia Mengajar.

Sedangkan monitoring dilakukan oleh Tim Pemantau dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Muhamadiyah Malang dan Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia.

“Tim Asesmen dan Tim Pemantau telah bekerja sejak Oktober 2020 untuk memastikan pelatihan di Program Kartu Prakerja telah memenuhi standar. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan ini.

Berkat kolaborasi ini, Program Kartu Prakerja mendapat rating pelatihan mencapai 4,9 dari skala 5, sebanyak 95% peserta mengatakan pelatihan sesuai minat mereka, 98% peserta mengatakan pelatihan meningkatkan kompetensi, 93% peserta mengatakan pelatihan dapat diaplikasikan di tempat kerja/usaha, 79% peserta menggunakan sertifikat pelatihan untuk melamar kerja, dan sepertiga dari yang menganggur sebelum ikut Prakerja, kini sudah bekerja, baik sebagai karyawan maupun wirausahawan.

“Khusus untuk wirausaha, Program Kartu Prakerja sudah dihubungkan dengan fasilitas Kredit Usaha Rakyat, sehingga ini menjadi proses yang tersambung dari bagian prakerja sampai bisa mendapatkan modal untuk menjadi entrepreneur,” ungkap Menko Airlangga.

Hadir juga pada kesempatan tersebut Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Wakil Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma jaya, Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Direktur Akademik Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia, dan
Ketua Yayasan Indonesia Mengajar.***

Editor: Sastriana Jedaun

Tags

Terkini

Terpopuler