Segala Tindakannya Tak Selalu Mewakili Jokowi, Gibran Manusia Merdeka

23 Mei 2023, 14:10 WIB
Segala Tindakannya Tak Selalu Mewakili Jokowi, Gibran Manusia Merdeka /

JAKARTA, OKE FLORES.com - Wali Kota Gibran Rakabuming sebagai kepala daerah yang dianggap tepat menunjukkan etika dan menyambut baik kehadiran pejabat pemerintah yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Sebagai orang nomor satu di Kota Solo, sudah sepantasnya Gibran menjamu kedatangan Prabowo.

“Pertemuan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, Ketum sekaligus Capres Partai Gerindra dengan Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, kader PDI Perjuangan, sejatinya pertemuan biasa antara wakil pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,” kata Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas), Sutrisno Pangaribuan, kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut, Melansir RMOL.id, Selasa 23 Mei 2023.

Menurut Sutrisno, pertemuan antara Gibran dan Prabowo diawali dengan tatap muka dan dilanjutkan dengan wedangan di Angkringan Omah Semar Surakarta. Kemudian sekelompok orang yang menyebut dirinya relawan Jokowi dan Gibran dari Jawa Tengah dan Jawa Timur datang dan menyatakan dukungannya.

Mereka menyatakan lebih memilih Prabowo daripada Ganjar. Pasalnya, Prabowo dinilai sebagai satu-satunya capres yang secara terbuka berkomitmen melanjutkan program Presiden Jokowi.

Wedanga dengan bonus dukungan membuat Prabowo senang. Sementara itu, para pengikut Ganjar geram, menganggap Gibran sudah keterlaluan. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto bahkan langsung mengundang Gibran ke Jakarta. Jagat politik Indonesia hangat setelah pascawedangan Prabowo dan Gibran.

“Kornas berpandangan, pertama, bahwa Gibran, Walikota Surakarta menunjukkan dirinya sebagai tuan rumah yang baik dengan menerima kunjungan dari siapapun di kotanya. Selain dengan Prabowo, Gibran pernah bertemu dengan tokoh-tokoh seperti Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Sandiaga Uno, hingga Anies Baswedan,” ujar Sutrisno.

Sutrisno mengatakan pertemuan antara Gibran dan Prabowo dimulai pada hari kedua. Kemudian, kata sosok yang juga kader PDIP itu, Gibran pada hakikatnya adalah manusia merdeka. Oleh karena itu, sangatlah tidak adil dan tidak adil jika setiap tindakannya selalu dianggap mewakili dari sikap ayahnya, Presiden Jokowi.

Sutrisno mengatakan, jika banyak tokoh yang datang ke Gibran karena kepentingan, sebaiknya jangan dikaitkan dengan Presiden Jokowi.

“Maka segala bentuk akibat yang muncul dari tindakan Gibran sebagai Walikota Surakarta, harus menjadi tanggung jawab dirinya sendiri, bukan ayahnya,” jelasnya.

Selain itu, Sutrisno mengatakan jika deklarasi dukungan oleh relawan Jokowi dan Gibran di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk calon presiden Prabowo adalah hal biasa. Relawan memiliki hak untuk memilih karakter yang lebih baik. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul serta kebebasan berpendapat merupakan hak setiap warga negara yang dijamin konstitusional.

Keempat, Relawan Jokowi dan Relawan Gibran tidak wajib mendukung capres Ganjar. Mereka berhak menentukan sikap terhadap calon presiden mana pun yang menurut mereka mampu memenuhi kepentingan dan kebutuhan mereka. Pendukung calon presiden Ganjar tidak boleh membuat pernyataan yang mendiskreditkan atau merendahkan relawan Jokowi dan relawan Gibran yang mendukung Prabowo.

Kelima, penyerangan dan perundungan terhadap Presiden Jokowi dan Walikota Gibran tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan. Pendukung Ganjar harusnya bisa melihat bagaimana Jokowi dan Gibran selalu memperlakukan Ganjar dengan "khusus dan istimewa".

Oleh karena itu, usulan Prabowo dan Gibran harus disambut baik. Tindakan Gibran membuatnya menjadi sosok yang bisa berkomunikasi dengan baik dengan semua calon presiden.

“Gibran ingin memastikan bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung damai dan penuh kegembiraan. Maka Gibran seharusnya didukung dan didorong untuk mengambil inisiatif sebagai fasilitator 'wedangan politik nasional',” sebutnya.

Sutrisno menyampaikan banyak topik lain terkait kemerdekaan berpikir dan berpolitik. Termasuk mengingatkan para relawan Jokowi untuk fokus pada tugasnya memenangkan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 dan mengawal Jokowi hingga 2024.

“Berharap kelompok relawan Jokowi akan mendukung Capres Ganjar tentu wajar. Namun jika sebagian atau bahkan seluruhnya mendukung Capres selain Ganjar pun harus diterima dan dihargai. Pendukung Ganjar justru harus melakukan berbagai pendekatan dengan komunikasi yang baik sehingga semakin banyak pihak yang ikut mendukung Capres Ganjar,” papar Sutrisno.

“Semoga pertemuan Gibran dengan DPP PDIP menghadirkan dan menghasilkan kesepakatan baru. Memastikan bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung damai. Sebagai pesta demokrasi, Pemilu 2024 harus menghadirkan sukacita dan kegembiraan, dan Ganjar Pranowo akan menjadi Presiden kedelapan,” demikian Sutrisno Pangaribuan.

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Geloranews

Tags

Terkini

Terpopuler