Megawati Bantah Tekan Jokowi untuk Dukungan Pilpres 2024

6 Juni 2023, 15:04 WIB
Momen Jokowi Gandeng Tangan Megawati saat Rakernas III PDIP /

NTT, OKE FLORES.com - Pemimpin Tertinggi (Pitim) PDI-P Megawati Soekarnoputri menyangkal bahwa dia memaksa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal mendukung Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Berita ini muncul setelah Jokowi mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan urusan Pemilu yang akan datang.

Megawati mengungkapkan hal itu selama jumpa pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP pada Selasa, 6 Juni 2023.

Megawati, yang sering merujuk pada dirinya sebagai petugas partai, membantah bahwa dia memaksa Jokowi untuk mendukung Pilpres 2024.

"Ngapainlah (menekan Jokowi,red), ini presiden. Itu yang harus dibedakan. Saya ini orang taat aturan. Kalau ditanya, 'Mungkin saja Pak Jokowi kan dipilih Ibu'. Ya iya, tapi kan yang milih juga rakyat Indonesia," ujar Megawati kepada awak media melansir Disway.id Selasa, 6 Juni 2023. 

"Saya hormati sebagai presiden saya. Kalau dibilang menekan, saya enggak mengerti cara menekannya bagaimana. Nanti Pak Jokowi ngamuk ke saya," katanya lagi.

Megawati kemudian menyinggung Jokowi memiliki personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), sesuatu yang diklaim tidak dimiliki oleh dirinya.

Putri Bung Karno itu juga menyinggung bahwa dirinya kerap terpikir soal masalah stunting ketika melihat postur personel Paspampres.
Menurut Megawati, idealnya, semua warga Indonesia memiliki postur seperti Paspampres.

"Saya bilang (ke Jokowi), 'Pak, stunting, Pak'. Apa itu (artinya) saya nekan? Makasih," ujar Megawati.

Diketahui, Jokowi sebelumnya mengaku akan cawe-cawe dalam politik demi bangsa dan negara saat mengumpulkan sejumlah pimpinan media massa di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 29 Mei 2023.

Namun, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan maksud cawe-cawe tersebut, yakni demi kepentingan pemilu yang demokratis.

"Terkait penjelasan tentang cawe-cawe untuk negara dalam pemilu, konteksnya adalah, Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil," ujar Bey. "Kedua, Presiden berkepentingan terselenggaranya pemilu dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat," katanya.

Selanjutnya, kata Bey, Presiden ingin pemimpin nasional ke depan dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis, seperti pembangunan IKN, hilirisasi, dan transisi energi bersih.***

 

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Disway.id

Tags

Terkini

Terpopuler