Nasdem Nilai Perlu Hati-hati Dalam Memilih Cawapres

9 Juni 2023, 08:36 WIB
Bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah), Ketua DPP Nasdem Sugeng Suparwoto (kiri), Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman ( kanan) menyapa wartawan seusai memberikan keterangan pers terkait ekskalasi dinamika politik menuju Pemilu 2024, di Sekretaria Perubahan di Jalan Brawijaya X, Jakarta /Antara/

NTT, OKE FLOES.com - Tidak seperti calon presiden Ganjar Pranowo dan Prabowo yang saling bergantian memperebutkan peringkat 1 dalam elektabilitas, elektabilitas Anies Baswedan justru menurun.

Anies Baswedan tetap berada di urutan ke-3 dalam survei elektabilitas beberapa lembaga survei.

Namun, masih ada waktu yang cukup untuk mengubah posisinya karena politik selalu berubah dan segala kemungkinan bisa terjadi.

Anies Baswedan sudah memiliki calon wakil presiden, tetapi identitasnya belum diumumkan.

Partai Demokrat meminta Anies untuk segera mengumumkan calon wakil presidennya.

Jika Anies tidak segera mengumumkan, Partai Demokrat akan mengevaluasi dukungannya.

Baca Juga: Korban Penipuan Si Kembar Rihana-Rihani, Hingga Rugi Miliaran Rupiah

Namun, ini tidak berarti bahwa Partai Demokrat akan menarik dukungan mereka untuk Anies. Mereka hanya akan mencari strategi lain untuk meningkatkan suara untuk Anies.

Menurut Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, Anies harus berhati-hati dalam memilih calon wakil presiden karena calon tersebut harus bisa memberikan kontribusi elektoral hingga 12%.

“Secara kuantitatif, kontribusi calon wakil presiden itu maksimum 12%. Tapi salah memilih calon wakil presiden merupakan sebuah langkah yang blunder. Itu yang harus benar-benar kita kaji, benar-benar kita hitung, kalkulasinya harus presisi, tidak bisa hanya sesembrono,” kata Willy Aditya.

Tidak seperti Ganjar Pranowo yang hanya didukung oleh satu partai, Anies Baswedan didukung oleh tiga partai yang berbeda.

Situasi ini merupakan tantangan bagi Anies Baswedan karena dia harus memastikan bahwa ketiga partai tersebut memiliki pandangan yang sama.
Perlu dicatat bahwa pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada 2024 hanya memiliki waktu 75 hari untuk berkampanye.

Menurut Pengamat Politik Hendri Satrio, keputusan Anies untuk menunda pengumuman Calon Wakil Presiden adalah keputusan yang masuk akal.

Karena Calon Wakil Presiden dapat menjadi kartu truf yang akan dikeluarkan pada saat akhir dan membuat kejutan bagi lawan Anies dalam Pilpres 2024.

“Mungkin yang diharapkan adalah segera diumumkan karena waktu kampanyenya memang agak berbeda dengan 2019, ini hanya 75 hari yang artinya tidak panjang waktunya. Jadi sebagai penantang, memang Cawapres bisa jadi kartu As,” kata Anies Baswedan.

Apabila seorang Calon Presiden (Capres) mengumumkan Calon Wakil Presiden (Cawapres) lebih awal, hal ini dapat diartikan sebagai mengeluarkan kartu Asnya.

Baca Juga: Korban Penipuan Si Kembar Rihana-Rihani, Hingga Rugi Miliaran Rupiah

Tindakan ini dapat mendorong Capres lain untuk menilai kekuatannya dan mengambil strategi untuk mencari Cawapres yang lebih kuat untuk bersaing.***

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Ayojakarta.com

Tags

Terkini

Terpopuler