NTT, OKE FLORES.com - Dalam sidang perdana Mario Dandy, ayah David Ozora hadir untuk mengawasi jalannya persidangan karena David Ozora adalah korban penganiayaan. Menurut ayah David Ozora, ada mafia hukum yang terlibat dalam proses hukum Mario Dandy dan ia ingin
memastikan bahwa mafia tersebut tidak melakukan upaya ilegal.
Sidang perdana tersebut dilaksanakan pada Selasa 6 juni 2023 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca Juga: Anies Baswedan Berharap Partai Koalisinya Dapat Suara Positif di Jawa Barat
Dilaporkan oleh AyoJakarta.com dari kanal YouTube Metro TV 9 juni 2023, Kuasa Hukum Shane Lukas, Happy Sihombing mengungkap bahwa memang ada manipulasi dalam kasus penganiayaan David Ozora.
Sebelum sidang dilakukan, pihak Mario Dandy melakukan upaya ilegal dalam menghadapi hukum untuk pelaku penganiayaan ini.
Ayah Shane Lukas mengungkapkan informasi adanya manipulasi hukum ini kepada Happy Sihombing sebagai Kuasa Hukum Shane.
Happy Sihombing menyadari bahwa kelas sosial Shane berbeda jauh dengan Mario Dandy yang merupakan anak mantan pejabat pajak dan memiliki kekuasaan.
Oleh karena itu, Happy merasa bahwa pihak Mario Dandy berusaha memanipulasi Shane Lukas agar tidak mengatakan yang sebenarnya.
Menurut pengakuan ayah Shane Lukas, ia sempat diminta oleh ayah Mario Dandy untuk tidak mengatakan yang sebenarnya karena akan ada upaya bawah tanah yang membereskan kasus ini.
“Ada juga dari pihak Mario dan juga ayah Mario yang dikatakan oleh ayahnya Shane bahwa pada saat itu dikatakan kepada Shane, ‘Shane, kamu jangan mengatakan hal yang sebenarnya nanti itu akan beres, akan nanti bisa diatasi,” ungkap Happy Sihombing melansir Ayojakarta.com, jumat 9 Juni 2023.
Pengacara Shane Lukas mengklarifikasi bahwa jika David Ozora merasa ada kelompok mafia dalam sistem hukum, hal tersebut tidak dapat disalahkan pada Shane.
Menurut Happy Sihombing, orang tua Shane tidak memiliki pengaruh yang cukup besar untuk mempengaruhi proses hukum.
Shane Lukas, yang saat ini menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan David Ozora, menyatakan dirinya sebagai korban.
Shane Lukas berada di TKP saat Mario Dandy melakukan penganiayaan dan melakukan perekaman adegan penganiayaan tersebut.
Baca Juga: 3 Kontroversi Ponpes Al Zaytun yang Menggemparkan Publik
api menurut Happy Sihombing, Shane pada saat itu berada di dalam tekanan Mario Dandy.
“Klien kami juga adalah korban, korban itu tidak mesti fisik. Klien kami korbannya itu adalah dia berada dalam suasana penekanan dan pemaksaan,” kata Happy Sihombing.***