Bos Smelter Nikel China Kena Semprot DPR saat Rapat, Tak Bisa Bahasa Indonesia

12 Juni 2023, 09:59 WIB
Pemerintah dan Perbankan Pembangunan Nasional Dukung Smelter Nikel CNI Group /Kementerian ESDM/

JAKARTA, OKE FLORES.com - Komisi VII DPR mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian, dan kepala perusahaan pengolahan nikel yang kebanyakan berasal dari China, untuk membahas pengaturan perdagangan nikel.

Di awal rapat, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno sebagai ketua rapat meminta setiap kepala perusahaan pengolahan nikel untuk memperkenalkan diri dan perusahaannya.

Namun, ternyata banyak yang tidak dapat hadir, sementara yang hadir kebanyakan tidak mengerti Bahasa Indonesia.

Beberapa CEO perusahaan yang berasal dari negara asing (WNA) memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin.

Eddy menegur karena pertemuan ini seharusnya menggunakan bahasa Indonesia, melansir RMOL.id, 12 Juni 2023.

"Ini adalah sidang parlemen resmi dan semua sidang parlemen dilakukan dalam bahasa Indonesia.

Ini adalah aturan, sehingga anda harus diwakili oleh seseorang yang dapat berbicara dalam bahasa Indonesia.

Kami akan menunggu presentasi anda jadi harap orang (penerjemah) anda hadir di ruangan ini," tegas Eddy.

Selain itu, para anggota Komisi VII DPR juga mengeluhkan banyak bos perusahaan smelter nikel yang tidak menghadiri undangan rapat.

Baca Juga: Refly Harun: Bocorkan Problem Utama Koalisi Pengusung Anies

Adapun total perusahaan yang diundang yakni 20 perusahaan,.

Salah satunya adalah PT Virtue Dragon Nickel Industry yang diwakili oleh PT Gunbuster Nickel Industry yang merupakan perusahaan satu grup.

Kemudian bos perusahaan PT Weda Bay Nickel juga tidak hadir.

Kemudian, Komisi VII DPR juga mencatat bos perusahaan smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel dan PT Dexin Steel Indonesia juga tidak hadir di RDP hari ini.

"Harus tegas kita pimpinan, kalau enggak gini terus, repot kita.

Marwah kita jatuh, dilecehkan, yang diundang enggak mau hadir, enggak jelas.

Kita harus tegas, kalau perlu, kalau enggak mau datang juga kita turunkan polisi manggil," tegas Anggota Komisi VII DPR Fraksi PKS, Mulyanto, melansir RMOL.id, 12 Juni 2023.

Sementara itu, beberapa bos perusahaan smelter nikel yang hadir di RDP hari ini yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia (INCO), PT Wanatiara Persada, PT Gunbuster Nickel Industry, PT Obsidian Stainless Steel, Halmahera Persada Lygend.

Kemudian PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Wanxiang Nickel Indonesia, PT QMB New Energy Materials, PT Bukit Smelter Indonesia, PT Huake Nickel Indonesia, dan PT Huayue Nickel Cobalt.***

 

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Geloranews

Tags

Terkini

Terpopuler