Produk Alkes Indonesia Cetak Transaksi Potensial Rp 11,3 Miliar di Taiwan

15 Juni 2023, 05:13 WIB
Ilustrasi alkes /Gustavo Fring/Pexels

OKEFLORES.com - Partisipasi Indonesia dalam pameran ini adalah hasil kolaborasi antara KDEI Taipei dan ASPAKI dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kesehatan.

ASPAKI dan KDEI Taipei telah membantu tujuh perusahaan untuk ambil bagian dalam Medical Taiwan 2023, diantaranya Graha Teknomedika, Berkah Instalasi Medika, OTO, Rejeki Putra Putri Eliman, Arista Latindo, Atseries Raya Indonesia, dan Sugih Instrumendo.

“Dengan menghadirkan perusahaan-perusahaan yang memiliki pengalaman ekspor serta memenuhi standar sertifikasi berbagai negara, Paviliun Indonesia berhasil memikat ribuan pengunjung baik per orangan maupun dari perusahaan atau organisasi, serta mencetak potensi transaksi lebih dari Rp11,3 miliar.


Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini diharapkan dapat menjadi bagian dari rantai pasokan (supply chain) industri alat kesehatan dunia ” ala KDEI Iqbal Shoffan Shofwan.

Menurut Iqbal, kehadiran Indonesia pada Medical Taiwan 2023 membawa beberapa pesan penting kepada pemangku kepentingan di Taiwan dan Internasional. “Melalui partisipasi di Medical Taiwan 2023, kami sampaikan poin penting kepada para pemangku kepentingan.

Pertama, Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi alat Kesehatan. Indonesia mungkin tidak bisa menawarkan harga yang termurah, tetapi Indonesia memiliki produk dengan kualitas yang bagus.

Kedua, Indonesia memiliki pemasok yang dapat diandalkan untuk menjadi bagian dari rantai pasokan internasional di industri alkes,” imbuhnya.

Iqbal menjelaskan, Medical Taiwan 2023 adalah pameran berskala international di Taiwan yang menghadirkan para pelaku industri medis untuk sektor alat bantu, alat medis digital, perangkat dan peralatan medis, termasuk suku cadang medis, bahan baku medis, serta layanan medis dari seluruh dunia.

Pameran tersebut diikuti lebih dari 500 ekshibitor dan dihadiri lebih dari 7.500 pengunjung dari 14 negara, di antaranya Tiongkok, Australia, Jerman, Singapura, Korea Selatan, Hongkong, dan Denmark.

Selain itu, selama pameran terjadi 100 pertemuan bisnis antara buyer dan pemasok.

“Berdasarkan pengamatan selama pameran, tanggapan para pengunjung terhadap alat dan aksesori medis dari Indonesia sangatlah positif.

Sebagian besar dari pengunjung tidak menyangka bahwa Indonesia dapat memproduk alkes.

Produk-produk yang dipamerkan antara lain pompa hisap (suction pump), pompa jarum suntik (syringe pump), sarung tangan karet, popok, minyak esensial, stetoskop, dan tensi meter,” ujar Iqbal.

Keikutsertaan Indonesia pada Medical Taiwan 2023 merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan promosi alat kesehatan Indonesia di Taiwan yang digelar KDEI Taipei.

Kegiatan promosi lainnya yaitu kunjungan ke berbagai pabrik alat kesehatan di Taiwan serta penyelenggaraan seminar dan pertemuan bisnis yang berlangsung pada 5—10 Juni 2023.

Menurut Iqbal, ini merupakan pertama kalinya KDEI Taipei melakukan serangkaian kegiatan promosi industri alkes Indonesia ke Taiwan.

“Kunjungan ke sejumlah pabrik produk alkes merupakan upaya pendekatan kepada pemasok/eksportir di Taiwan. Hal ini penting karena Indonesia diharapkan dapat menjadi bagian dari rantai pasok internasional di industri alkes,” urai Iqbal.

Berdasarkan data dari International Trade Administration, pada 2022, nilai ekspor produk alkes Taiwan ke dunia mencapai USD 3,05 miliar.

Nilai ini terus naik dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, yaitu tahun 2021 yang sebesar USD 2,70 miliar tahun 2020 sebesar USD 2,70 miliar serta tahun 2019 sebesar USD 2,42 miliar.

Sementara itu, lanjut Iqbal, kegiatan seminar dan pertemuan bisnis bertujuan untuk menunjukkan kemampuan industri alkes Indonesia, membuka kesempatan bagi para pelaku usaha kedua negara untuk berbisnis dan berkolaborasi, serta menarik investasi Taiwan ke Indonesia.

Hadir dalam seminar dan pertemuan bisnis yaitu para pemangku kepentingan dari kementerian/Lembaga Taiwan antara lain Ministry of Economics-Biotechnology and Pharmaceutical Industries Promotion Office (BPIPO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (Taiwan Food and Drug Administration/TFDA), Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Perindustrian serta Biotech.***

Editor: Sastriana Jedaun

Sumber: Disway.id

Tags

Terkini

Terpopuler