OKE FLORES.com - Kasus pembunuhan mahasiswa program studi Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI), menggemparkan masyarakat. Jenazah mahasiswa berinisial MNZ (19) ditemukan di tempat tinggal kos Apik Zire di Jalan Palakali, Kukusan, Beji, Depok.
Korban ditemukan dalam keadaan mengerikan di dalam kantong sampah plastik. Seluruh tubuh MNZ penuh dengan luka tusukan dan darah.
Setelah diselidiki, pelaku pembunuhan MNZ ternyata adalah senior satu program studinya di Sastra Rusia UI.
Baca Juga: Simak Syarat dan Prosedur Adopsi Anak
Berikut ini Pikiran-Rakyat.com merangkum sejumlah fakta kasus pembunuhan mahasiswa Sastra Rusia UI oleh orang yang lebih senior dalam program studinya.
Mayat Terbungkus Plastik di Kamar Indekos
"Langsung kita ke sana olah TKP. Mayat ditemukan terbungkus di kantong plastik warna hitam di bawah kolong tempat tidur, di kamar berantakan tapi ternyata sempat dibersihkan," kata Wakasat Reskrim Polres Depok AKP Nirwan Pohan dilansir Pikiran-Rakyat.com Sabtu 5 Agustus 2023.
Tersangka diduga mengakhiri nyawa korban pada hari Rabu, 2 Agustus 2023 malam. Keraguan muncul saat keluarga korban mengalami kesulitan untuk menghubungi korban yang baru saja tiba di kampung halaman.
"Karena kemungkinan tidak bisa dihubungi akhirnya ada keluarganya mendatangi indekosnya. Tapi tidak bisa dibuka kunci akhirnya menghubungi penjaga indekos. Dibuka akhirnya ditemukan jasad korban," katanya.
Tubuh MNZ Penuh Luka Tusuk
Setelah kemasan plastik yang melilit jasad MNZ diangkat, bagian dada korban terdapat banyak luka tikam dari objek tajam.
"Mayat itu dibungkus kantong sampah hitam, dibungkus dua lapis, ditaruh disimpan di kolong tempat tidur," katanya.
Pelaku Tak Lain Senior Satu Jurusan
Korban dan pelaku diketahui adalah teman satu jurusan di Sastra Rusia UI. Pelaku diketahui bernama AAB (23) merupakan senior atau kakak angkatan korban.
"Satu jurusan di Fakultas Sastra Rusia, korban adik kelas pelaku dan memang berteman saling mengenal," ucapnya.
Dalih Ekonomi
Nirwan menduga alasan utama pelaku membunuh korban karena faktor ekonomi. AAB permintaannya terlilit tagihan pinjaman online (pinjol) serta terdesak karena harus membayar tagihan indekos yang belum dibayar berbulan-bulan.
Pelaku juga disebut merasa iri dengan kondisi korban yang dinilai lebih kaya darinya.
Usai membunuh korban, lanjutnya, AAB mengambil barang-barang berharga milik MNZ. Beberapa di antaranya, yakni laptop MacBook, ponsel iPhone, serta dompet.***