Kemenkeu Dukung Peluncuran Portal Data Ekstraktif Dalam Meningkatkan Kualitas Akuntabilitas

15 Desember 2023, 10:06 WIB
Kemenkeu Dukung Peluncuran Portal Data Ekstraktif Dalam Meningkatkan Kualitas Akuntabilitas /Tangkap Layar/Kemenkeu/Sri Mulyani /

OKE FLORES.COM - Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan, Mochamad Agus Rofiudin, menyatakan Indonesia sebagai negara besar dan luas menjadi pemain utama dalam ranah industri ekstraktif. Dengan kekayaan alam yang besar mulai dari mineral batubara dan minyak dan gas bumi, Indonesia menjadi tokoh penting dan menjadi pemain kunci.

“Namun dengan kelimpahan ini, timbul tanggung jawab untuk mengelola sumberdaya secara berkelanjutan, memastikan manfaatnya didistribusikan secara adil dan dampak lingkungan dikelola dengan baik,” terang Agus.

Agus juga mengapresiasi penyelenggara kompetisi karena telah menyediakan tempat bagi para peserta untuk mempelajari, memeriksa, dan berbagi informasi terbaru tentang industri ekstraktif dan transisi energi yang adil.

Baca Juga: Menteri PANRB Rencanakan Rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara di Tahun 2024, Calon Hakim Jadi Prioritas

Ini merupakan sebuah inisiatif yang luar biasa untuk meningkatkan pemahaman orang tentang pentingnya industri ekstraktif dan meningkatkan kesadaran akan hal itu.

Agus mengatakan bahwa kompetisi ini mendorong orang untuk berpikir kritis dan kreatif serta berpartisipasi aktif dalam mencari solusi yang berkelanjutan.

“Kami juga mengapresiasi langkah konkret yang telah dilakukan dalam mewujudkan Portal Data Ekstraktif. Portal ini diharapkan dapat menjadi penghubung antara raw data yang dimiliki oleh berbagai Kementerian sehingga dapat diakses oleh masyarakat umum dalam format open data yang mudah digunakan, serta memungkinkan analisa yang lebih mendalam untuk mendukung peningkatan tata kelola sektor pertambangan, migas, mineral dan batubara,” lanjut Agus.

Portal ini akan menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan transparansi dan mengurangi kemungkinan korupsi di industri ekstraktif dengan memberikan akses publik ke data mentah.

“Dengan transparansi yang ditingkatkan pihak-pihak terkait baik dari pemerintah, industri, maupun masyarakat akan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai operasional sektor pertambangan, minyak dan gas serta mineral dan batubara,” sambung Agus.

Portal data ini juga dimaksudkan untuk mendorong upaya pencegahan korupsi dengan menjamin bahwa setiap aspek pengelolaan sumber daya alam diawasi secara ketat dan dilaksanakan dengan integritas yang tinggi. 

Dengan demikian, portal data ini akan menjadi langkah maju menuju lingkungan pengelolaan sumber daya alam yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik yang tidak menguntungkan.

“Tantangan pasca launching, tentu tidak hanya terbatas pada aspek teknis tetapi juga melibatkan upaya berkelanjutan dalam menjaga integritas dan validitas data yang disediakan. Mempertahankan kualitas data menjadi aspek kritis dimana perlu dilakukan pembaharuan secara berkala untuk memastikan bahwa informasi yang tersedia tetap relevan dan akurat,” ujar Agus

Oleh karena itu, Agus menekankan bahwa agar portal ini tetap menjadi sumber informasi yang dapat diandalkan, diperlukan sistem pemeliharaan data yang baik dan mekanisme validasi yang cermat. 

Dia juga menegaskan bahwa Kemenkeu siap untuk berkolaborasi untuk mendukung data yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan portal.

“Salah satu inisiatif bersama yang kita sama-sama sudah mengenal Sistem Informasi Mineral Batubara atau SIMBARA. Saya kira itu satu gambaran sistem yang sangat baik yang tentunya akan mendukung validitas data karena SIMBARA ini mengintegrasikan dari hulu ke hilir. Saya kira itu salah satu contoh dari integrasi proses bisnis dan integrasi sistem yang akan sangat mendukung reliabelnya portal ini kedepan tentunya. Dan kita berharap tidak hanya sektor mineral dan batubara yang kedepan kita bisa integrasikan dalam satu sistem yang terintegrasi proses bisnis maupun sistemnya, namun juga minyak dan gas bumi,” kata Agus.

Untuk mencapai semua ini, pemerintah, industri, dan masyarakat sipil harus bekerja sama. Dalam proses perumusan kebijakan dan implementasi inisiatif (EITI), pemerintah harus melibatkan semua pemangku kepentingan.

Industri harus berpartisipasi secara aktif dan terbuka serta memastikan bahwa operasi mereka memenuhi standar berkelanjutan. Pada akhirnya, EITI adalah langkah besar menuju berkelanjutan di industri ekstraktif. 

Dengan menciptakan transparansi, memerangi korupsi, pengelolaan data yang baik, dan mengarahkan pertumbuhan ekonomi menuju ekonomi hijau, kita dapat menciptakan pondasi yang kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan Indonesia.

“Mari bersama sama kita berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan adil bagi semua,” pungkasnya.

Ketua Sekretariat Nasional EITI Indonesia, Chrisnawan Anditya berharap Portal Data Industri Ekstraktif ini akan meningkatkan semangat transparansi dan akuntabilitas serta membantu memperbaiki tata kelola industri ekstraktif di Indonesia.

"Rangkaian kegiatan launching dimulai dari kegiatan Extractive Transparency Day di tanggal 16 Oktober 2023 yaitu kegiatan dialog tematik yang mengangkat isu industri ekstraktif menuju transisi energi yang berkeadilan dimana dalam diskusi tersebut dibahas mengenai bagaimana melibatkan stakeholder dalam pengelolaan industri ekstraktif yang dapat mendukung transisi energi," tutur Chrisnawan.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler