Update Harga Cabai Merah Keriting 26 Januari 2024, Mencapai Rp50.410 per Kg

26 Januari 2024, 10:51 WIB
Foto: Update Harga Cabai Merah Keriting 26 Januari 2024, Mencapai Rp50.410 per Kg /

OKE FLORES.COM - Cabai merah keriting, salah satu bahan makanan yang tak terpisahkan dari masakan Indonesia, kembali menjadi sorotan pada tanggal 26 Januari 2024 ini dengan kenaikan harga yang cukup signifikan di berbagai wilayah.

Harga cabai merah keriting saat ini mencapai Rp50.410 per kilogram.

Angka ini naik 1,12% dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Anies Baswedan: Membangun Jembatan untuk Rehabilitasi Nama Baik FPI Jika Terpilih Sebagai Presiden

Perubahan ini berbeda dari keadaan pada 25 Januari 2024, ketika harga cabai merah keriting sempat turun hingga tidak mencapai Rp50 ribu per kilogram.

Faktor-faktor seperti cuaca, pasokan, atau permintaan pasar dapat memengaruhi kenaikan tersebut.

Kenaikan harga bahan pokok ini dapat mempengaruhi inflasi dan daya beli masyarakat, yang harus menghadapi harga komoditas penting seperti cabai merah keriting.

Hal ini tentu menjadi perhatian bagi masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang mengandalkan cabai sebagai salah satu bahan utama dalam memasak.

Mengutip Berbagai Sumber, Jumat 26 januari 2024, untuk informasi lebih lanjut, lihat daftar harga bahan pangan sembako lengkap di berbagai wilayah berikut ini pada Jumat, 26 Januari 2024.

  • Beras Premium: Rp15.310/ Kg (mengalami kenaikan 0,59 persen).
  • Beras Medium: Rp13.320/ Kg (mengalami penurunan 0,60 persen).
  • Bawang Putih Bonggol: Rp39.230/ Kg (mengalami kenaikan 1,06 persen).
  • Cabai Merah Keriting: Rp50.410/ Kg (mengalami kenaikan 1,12 persen).
  • Daging Ayam Ras: Rp36.250/ Kg (mengalami kenaikan 2,90 persen).
  • Telur Ayam Ras: Rp28.800/ Kg (mengalami kenaikan 1,77 persen).
  • Gula Konsumsi: Rp17.470/ Kg (mengalami kenaikan 0,11 persen).
  • Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp17.240/ L (mengalami penurunan 0,23 persen).
  • Kedelai Biji Kering Impor: Rp13.410/ Kg (mengalami penurunan 0,22 persen).
  • Cabai Rawit Merah: Rp44.780/ Kg (mengalami penurunan 0,18 persen).
  • Bawang Merah: Rp35.820/ Kg (mengalami kenaikan 2,14 persen).
  • Daging Sapi Murni: Rp133.730/ Kg (mengalami penurunan 0,16 persen).
  • Tepung Terigu Curah: Rp10.690/ Kg (stabil).
  • Ikan Tongkol: Rp32.570/ Kg (mengalami kenaikan 2,61 persen).
  • Minyak Goreng Curah: Rp17.240/ L (mengalami penurunan 0,23 persen).
  • Ikan Bandeng: Rp33.720/ Kg (mengalami kenaikan 0,78 persen).
  • Jagung Tk Peternak: Rp8.380/ Kg (mengalami kenaikan 1,95 persen).
  • Garam Halus Beryodium: Rp11.520/ Kg (mengalami penurunan 0,43 persen).
  • Ikan Kembung: Rp37.940/ Kg (mengalami kenaikan 2,62 persen).
  • Tepung Terigu Kemasan: Rp13.300/ Kg (mengalami penurunan 1,12 persen).

Kenaikan Harga Cabai Merah Keriting

Menurut data yang diperoleh dari berbagai pasar tradisional dan supermarket di berbagai wilayah, harga cabai merah keriting mengalami kenaikan yang cukup mencolok dibandingkan dengan beberapa waktu sebelumnya. Kenaikan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Faktor Cuaca:

Salah satu faktor utama yang memengaruhi harga cabai adalah kondisi cuaca. Cuaca yang tidak stabil atau terlalu ekstrem dapat mengganggu produksi cabai, mengakibatkan pasokan menjadi berkurang dan harga naik.

2. Permintaan Tinggi:

Permintaan akan cabai merah keriting cenderung tinggi sepanjang tahun, terutama di Indonesia di mana cabai menjadi salah satu bumbu utama dalam berbagai masakan tradisional. Permintaan yang tinggi ini dapat membuat harga cabai naik karena ketersediaan pasokan yang terbatas.

3. Faktor Eksternal:

Selain faktor internal seperti cuaca dan permintaan, faktor eksternal seperti kenaikan harga bahan bakar juga dapat memengaruhi harga cabai. Kenaikan harga bahan bakar dapat mengakibatkan biaya produksi dan distribusi cabai menjadi lebih tinggi, yang kemudian tercermin dalam harga jualnya.

Dampak Kenaikan Harga Cabai

Kenaikan harga cabai merah keriting dapat memiliki dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat, terutama bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

1. Pengurangan Konsumsi:

Masyarakat mungkin akan mengurangi konsumsi cabai atau mencari alternatif lain dalam memasak untuk mengakomodasi kenaikan harga.

2. Peningkatan Biaya Hidup:

Bagi rumah tangga yang mengandalkan cabai sebagai bahan utama dalam masakan sehari-hari, kenaikan harga cabai dapat menyebabkan peningkatan biaya hidup yang dirasakan.

3. Inflasi:

Kenaikan harga cabai juga dapat berkontribusi terhadap laju inflasi secara keseluruhan, terutama jika kenaikan harga ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama dan terjadi secara serentak dengan kenaikan harga bahan pangan lainnya.

Upaya Penanggulangan

Untuk mengatasi dampak kenaikan harga cabai merah keriting, beberapa langkah dapat dilakukan, antara lain:

1. Subsidi:

Pemerintah dapat memberikan subsidi untuk cabai merah keriting kepada produsen atau pedagang untuk menjaga agar harga tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.

2. Peningkatan Produksi:

Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan produksi cabai merah keriting melalui berbagai program, seperti pengembangan varietas unggul, pelatihan petani, dan penyediaan infrastruktur yang mendukung.

3. Importasi:

Jika pasokan cabai merah keriting di dalam negeri terbatas, pemerintah dapat mengizinkan impor sebagai langkah jangka pendek untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga.

Kenaikan harga cabai merah keriting pada tanggal 26 Januari 2024 ini menjadi perhatian bagi masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada bahan makanan ini dalam memasak.

Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan harga dan dampaknya bagi masyarakat, diharapkan langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk menjaga stabilitas harga cabai merah keriting dan mencegah dampak negatifnya bagi masyarakat luas.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler