Prabowo Subianto: Berkomitmen Hendak Melindungi Rakyat Khususnya Kalangan Miskin dan rentan

6 Maret 2024, 09:42 WIB
Prabowo Buka Tabir Calon Menteri Keuangan di Kabinetnya: Siapakah yang Dipilih?. /tweeter.com @Eko Kuntadhi

OKE FLORES.COM - Indonesia, sebagai anggota G20 dengan perekonomian yang semakin berkembang, seharusnya menjadi contoh keberhasilan bagi negara-negara lain di dunia.

Namun, di balik gemerlapnya pencapaian ekonomi, masih terdapat ironi yang menyakitkan banyak rakyat Indonesia, terutama kalangan miskin dan rentan, yang masih hidup dalam kondisi sulit.

Dalam situasi ini, calon presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk melindungi rakyat, khususnya mereka yang berada di garis kemiskinan.

Baca Juga: PT Tiga Berlian Mandiri atau Tiberman Membuka Lowongan Kerja yang Terbuka untuk Lulusan S1

Prabowo Subianto, dengan segala pengalaman dan visinya sebagai seorang pemimpin, telah menyoroti ketidaksetaraan ekonomi yang masih menghantui Indonesia.

Dalam pernyataannya, ia menggarisbawahi bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat tidak seharusnya hanya dirasakan oleh segelintir orang atau kelompok tertentu.

Sebagai gugus depan di antara negara-negara besar, Indonesia memiliki kewajiban moral untuk memastikan bahwa kemakmuran yang dicapai mencakup seluruh lapisan masyarakat.

Prabowo berpendapat bahwa anggota G20 tidak boleh membiarkan rakyatnya hidup dalam kondisi yang sulit dan kekurangan. Dengan demikian, Prabowo ingin memajukan ekonomi sambil mempertahankan masyarakat kecil.

“Di pesisir utara Jawa, di pesisir utara Jakarta, ada masyarakat yang hidup terendam air hingga setinggi lutut mereka di dalam rumahnya.

Ini harus kita atasi, dan akan kami atasi," ujarnya, dalam orasi di Mandiri Investment Forum (MIF) 2024, di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2024.

"Saya bertekad mengatasi ini karena kita tidak bisa jadi anggota G20 tetapi ada warga yang hidup dengan kondisi seperti itu,” ujar dia lagi.

Prabowo berpendapat, pemerintah sejatinya jangan hanya terbatas pada peran sebagai regulator atau sebatas wasit.

Pemerintah, menurutnya, wajib menjadi tameng pelindung bagi rakyatnya.

“Kita harus melindungi mereka yang hidupnya berkekurangan, mereka yang lemah dan kelaparan.

Pertumbuhan ekonomi jika hanya untuk pertumbuhan semata, tanpa menghapus kemiskinan, menurut saya, tidak mungkin terwujud.

Kita butuh pertumbuhan ekonomi.

Kita butuh kesejahteraan.

Oleh karena itu, kita harus membuka lapangan kerja, mendukung sektor dagang dan bisnis,” ucapnya, tegas.

Jika telah sah jadi presiden, jelang pelantikannya pada 20 Oktober 2024, Prabowo optimistis Indonesia dapat mencapai kesejahteraan yang didamba, termasuk di antaranya meningkatkan rasio pajak sampai 16 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Rasio pajak kita, saya pikir, ada di kisaran 10 persen, sekarang 10 persen, sementara negara-negara tetangga 16 persen.

Thailand, Malaysia 16 persen, Vietnam, Kamboja sekitar 16, 17, 18 persen. Ada banyak ruang untuk terus naik,” kata Prabowo.

5 Tahun Lagi, Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen Lebih

Prabowo Subianto membahas bagaimana ekonomi Indonesia akan berkembang dalam lima tahun ke depan.

Sebagai presiden terpilih, ia menerima peran pemilik mandat tertinggi dalam ekonomi negara.

Prabowo menunjukkan optimisme, mengatakan bahwa negara ini dapat mencapai pertumbuhan ekonomi bahkan lebih dari 8 persen. Ia berharap Indonesia akan berkembang dalam lima tahun ke depan dengan berdiri sendiri.

Prabowo mengisyaratkan rasa optimistis, bangsa ini dapat mencapai 8 persen pertumbuhan ekonomi, bahkan lebih.

Lima tahun ke depan, ia ingin Indonesia tumbuh dengan berdiri di 'kaki sendiri'.

“Pada dasarnya, kita bisa menggenjot pertumbuhan kita sendiri.

Perkiraan saya, dalam 5 tahun ke depan, kita bisa mencapai pertumbuhan 8 persen mungkin lebih,” ucap Prabowo, sebagaimana keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 6 Maret 2024.

Namun, Prabowo punya syarat sebelum menumbuhkan perekonomian Tanah Air.

Ia mengaku ingin fokus pada pengentasan kemiskinan dengan terbukanya lapangan pekerjaan seluas mungkin bagi masyarakat.

“Karena itu juga menjadi pedoman pemerintahan Indonesia selanjutnya, kami menginginkan pertumbuhan, tetapi kami ingin mengatasi kemiskinan, kami juga ingin menciptakan lapangan kerja,” ujar dia “Dan yang sangat jelas, kita dorong efisiensi, kita dorong pengambilan keputusan rasional yang bisa mengedepankan perekonomian, kita harus melaksanakan yang terbaik dan kita sangat optimis bisa melaksanakan hal itu,” kata Menteri Pertahanan RI itu. ***

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler