OKE FLORES.COM - Irwan Adnan, yang baru-baru ini terpilih sebagai Wali Kota Makassar, ternyata memiliki kekayaan yang tidak bisa dianggap remeh.
Dalam laporan kekayaan yang diajukan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terungkap bahwa Irwan Adnan memiliki harta sebesar Rp55 miliar.
Profil Singkat Irwan Adnan
Irwan Adnan bukanlah sosok yang asing di dunia politik Sulawesi Selatan. Sebelum terpilih sebagai Wali Kota Makassar, Irwan Adnan menjabat sebagai anggota DPR RI dari Partai Nasdem.
Baca Juga: Harta Kekayaan Bambang Susantono, Kepala IKN yang Mundur dari Jabatannya
Dalam perjalanan politiknya, Irwan Adnan dikenal sebagai sosok yang berpengalaman dan memiliki jejak rekam yang cukup solid.
Kekayaan Irwan Adnan
Menurut laporan kekayaan yang diajukan, harta kekayaan Irwan Adnan sebesar Rp55 miliar tersebar dalam beberapa aset, antara lain:
-
Tanah dan Bangunan: Irwan Adnan memiliki beberapa properti berupa tanah dan bangunan yang terletak di berbagai lokasi strategis.
-
Kendaraan Bermotor: Selain itu, dalam laporan tersebut juga tercatat beberapa kendaraan bermotor yang dimiliki, termasuk mobil mewah.
-
Investasi dan Tabungan: Selain aset fisik, Irwan Adnan juga memiliki investasi dan tabungan dalam jumlah yang signifikan.
Aktivitas Sosial dan Kebijakan Publik
Selain kiprahnya dalam politik, Irwan Adnan juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki komitmen yang kuat terhadap pembangunan daerahnya.
Sebagai Wali Kota Makassar yang baru, diharapkan bahwa Irwan Adnan dapat mengimplementasikan berbagai program untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Makassar.
Dengan kekayaan sebesar Rp55 miliar, Irwan Adnan menjadi salah satu pejabat publik dengan harta yang signifikan di Sulawesi Selatan.
Kiprahnya di bidang politik dan komitmen terhadap pembangunan akan menjadi sorotan publik, khususnya dalam hal pengelolaan dan transparansi kekayaan yang dimilikinya.
Artikel ini memberikan gambaran singkat mengenai profil serta kekayaan Irwan Adnan, Wali Kota Makassar yang baru, yang terpilih dengan dukungan masyarakat dan partai politik.***