Pemuda di NTT Tewas saat Pesta Sambut Baru, Diduga Ditusuk Orang Tak Dikenal

11 Juni 2024, 09:58 WIB
Ilutrasi insiden seorang tukang parkir disalah satu minimarket Jalan Kedasih Raya, Cikarang, Kabupaten Bekasi, ditusuk menggunakan senjata tajam oleh penjual krupuk. /PRFMNEWS.ID

OKE FLORES.COM - Kejadian tragis mengguncang kota Sikka ketika seorang pemuda tewas dalam ricuh yang terjadi selama "Pesta Sambut Baru".

Acara yang semestinya menjadi momen kegembiraan dan solidaritas, berubah menjadi pemandangan kekerasan yang memilukan.

Kejadian ini memperlihatkan betapa rapuhnya ketika ketidaksepakatan bisa berubah menjadi kekerasan yang mematikan.

OKE FLORES.COMBaca Juga: Begini Kronologi Kebakaran KM Umsini di Pelabuhan Makassar, Pelni Makassar Ungkap Hal Ini

Sambil menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban, peristiwa ini juga menuntut kita untuk merenung tentang pentingnya toleransi dan penyelesaian konflik secara damai di dalam masyarakat.

Valentinus Indra Purnomo (27), yang tinggal di Wairbor, Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), adalah korban pembunuhan yang menjadi saksi bisu.

Di Urung Pigang, Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, pada Minggu, 9 Juni 2024, sekitar pukul 23.00 Wita, terjadi kericuhan saat penerimaan sakramen Komuni Pertama bagi umat Katolik.

Penghilangan nyawa itu terjadi di Wairbot di Jalan Kajang Rabang Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, pada pukul 23.15 WITA.

Korban VIP (27) meninggal dunia dalam tenda pesta sambut baru, menurut AKP Susanto, Kasi Humas Polres Sikka.

VIP, pria muda berusia 27 tahun dari Wairbor, Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, tewas dalam kerusuhan itu.

Di dalam tenda pesta, dia diduga ditusuk oleh orang asing.

Menurut AKP Susanto, Kasi Humas Polres Sikka, Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata, peristiwa tersebut dimulai dengan keributan di dalam tenda "Pesta Sambut Baru".

Korban mengalami satu luka tusukan di perut sekitar 2 sentimeter dan satu lagi di pinggang sebelah kanan sekitar 1,5 sentimeter, kata Susanto.

“Sehingga menyebabkan korban mengalami pendarahan hingga meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) T.C Hillers Maumere,” kata Susanto.

Pelapor datang ke Kantor SPKT Polres Sikka setelah kejadian untuk melaporkan peristiwa tersebut.

Laporan polisi dengan nomor LP/ B /84/ VI/ 2024/ SPKT POLRES SIKKA/POLDA NTT dibuat pada 10 Juni 2024.

Setelah menerima laporan, polisi segera mengejar terduga pelaku.

Satu terduga pelaku berinisial LB, juga dikenal sebagai S, ditangkap oleh polisi pada Senin, 10 Juni 2024 pagi.

Delapan jam setelah kejadian, LB ditangkap oleh petugas dari Polres Sikka sekitar pukul 06.30 Wita.

LB telah dimintai keterangan tentang dugaan pembunuhan di Wailiti.

Kejadian tragis ini harus menjadi titik balik bagi kita semua.

Sebagai masyarakat, kita harus bersatu untuk memastikan bahwa kekerasan seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan.

Kita harus berkomitmen untuk membangun masyarakat yang lebih toleran, damai, dan inklusif, di mana setiap individu dihormati dan dilindungi.

Itulah satu-satunya cara kita dapat mencegah tragedi seperti ini terulang kembali.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler