OKE FLORES.COM - Dalam survei terbaru yang dirilis oleh SPIN (Survei Pusat Informasi Nasional), Sudaryono memimpin dalam perebutan kursi Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) dengan persentase dukungan sebesar 20,7%.
Posisi kedua ditempati oleh Hendi (Hendrar Prihadi) dengan 13,3%, diikuti oleh Taj Yasin yang memperoleh 13,1%.
Survei ini mencerminkan preferensi pemilih menjelang Pilgub Jateng yang akan datang. Hasilnya menunjukkan persaingan yang ketat di antara tiga kandidat utama, dengan Sudaryono berada di posisi terdepan.
Untuk survei ini, 1.070 orang berusia 17 tahun ke atas diambil dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, dengan margin kesalahan +/- 3,0 persen.
Survei SPIN ini menunjukkan bahwa meskipun Sudaryono memimpin dengan selisih yang signifikan, Hendi dan Taj Yasin masih memiliki peluang untuk mengejar ketertinggalan.
Dukungan yang diperoleh Hendi dan Taj Yasin cukup kompetitif, sehingga dinamika politik menjelang Pilgub Jateng masih sangat cair dan dinamis.
Survei ini dilakukan dengan metode sampling acak terhadap sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi pemilih di Jawa Tengah.
SPIN memastikan tingkat kepercayaan survei ini berada pada level 95% dengan margin of error sebesar ±3%.
Igor menyatakan bahwa ada lima alasan mengapa Sudaryono berada di posisi pertama berdasarkan hasil survei SPIN tentang Pilgub Jateng 2024:
1. Sudaryono mengalami efek limpahan dari kemenangan Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden secara nasional dan di Jawa Tengah, yang merupakan basis PDIP dan Ganjar Pranowo.
2. Karena kepeduliannya terhadap UMKM, Sudaryono dianggap merakyat karena dia adalah ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).
Kampanyenya dimulai dengan tujuan membangun puluhan ribu usaha kecil dan menengah (UMKM) baru di Jawa Tengah.
Salah satu contohnya adalah program Sudaryono yang dikenal sebagai "warung juang", yang diluncurkan Prabowo Subianto pada Desember 2022 dengan persebaran 40%.
3. Karena kepeduliannya terhadap petani, Sudaryono disebut memiliki kepribadian merakyat karena program 3i—inovasi, investasi, dan inkubasi—disukai dan diapresiasi oleh masyarakat Jawa Tengah, terutama mereka yang bekerja sebagai petani.
Salah satu contohnya adalah Gerakan Tani Merdeka, yang didirikan oleh Sudaryono, dianggap membantu petani mendapatkan pupuk secara langsung.***