Penyaluran Dana Desa Triwulan Pertama di Kabupaten Ngada dan Sabu Raijua Ditunda, Ternyata Ini Alasannya...

- 25 April 2023, 07:42 WIB
Kepala Kantor Wilayah Direktor Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi NTT Catur Ariyanto Widodo.
Kepala Kantor Wilayah Direktor Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi NTT Catur Ariyanto Widodo. /ANTARA/Aloysius Lewokeda

KUPANG, OKE FLORES.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat pada triwulan I 2023, realisasi penyaluran dana desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai Rp433,8 miliar.

"Dana desa Rp433,8 miliar tersebut, tersalur pada 1.362 desa (tahap pertama) dan 74 desa tahap dua, " kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu,  Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widodo, melansir Antara, Selasa, 25 April 2023.

Penyaluran dana desa hingga 31 Maret baru mencapai 16,1% dari total pagu 2023 NTT.

Baca Juga: Jam Kerja PNS Terbaru Berlaku 26 April, Gaji ke-13 PNS Cair Dibulan Ini...

Dia menjelaskan, penyaluran dana desa direalisasikan pada triwulan I untuk desa-desa di 19 kabupaten NTT, kecuali Kabupaten Ngada dan Sabu Raijua yang penyalurannya tertunda.

Keterlambatan seperti yang terjadi di Kabupaten Ngada, kata dia, akibat adanya pemilihan kepala desa di 96 desa dan baru dilantik pada Desember 2022, selain itu ada pembentukan 55 desa baru.

Baca Juga: Begini Ungkapan Hati Justy Aldrin Ketika Ditanya Menyesal Soal Status Istrinya

"APBDes terlambat apalagi banyak yang melakukan perubahan maka prosesnya jadi tertunda," katanya.

Sedangkan di Sabu Raijua, kata dia, kendala yang dihadapi berupa keterlambatan laporan pertanggungjawaban tahun 2022 yang berpengaruh terhadap penetapan APBDes tahun 2023.

Baca Juga: Usai Rayakan Ulang Tahun, Pelajar dan Honorer di Lembata Terseret Arus, Satu Orang Meninggal

Catur berharap, desa-desa di kedua kabupaten itu segera merealisasikan penyaluran untuk mendukung percepatan pembangunan berbagai sektor di desa.

"Bagaimana pun dana desa ini turut memberikan andil bagi penanganan dampak inflasi dan juga turut menyumbang pertumbuhan ekonomi di daerah," katanya.***

Editor: Paulus Adekantari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah