Gadapaksi Minta Pembangunan Alun Alun Kota Kediri Ditunda dan Didesain Ulang

- 4 Mei 2023, 11:14 WIB
Foto. Soni Sumarsono Suryonegoro Ketua Umum Gadapaksi Indonesia Soroti Rencana Pembangunan Alun-alun Kota Kediri
Foto. Soni Sumarsono Suryonegoro Ketua Umum Gadapaksi Indonesia Soroti Rencana Pembangunan Alun-alun Kota Kediri /

KEDIRI, OKE FLORES.com - Penolakan rencana pembangunan alun-alun Kota Kediri yang tetap mengacu desain proyek yang telah dimenangkan perusahaan asal Bandung semakin bergaung.

Pasalnya desain tersebut dianggap tidak mencerminkan akar budaya masyarakat Kota Kediri.

Kepada media ini Soni Sumarsono Suryonegoro Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gadapaksi Indonesia mengungkapkan, "Sejujurnya Pendopo (milik kabupaten) dan alun-alun Pemkot Kediri tidak bisa dipisah secara konsepsi.

Karena dahulu pendopo dibangun agar penguasa melihat kegiatan yang dilakukan rakyatnya.

Alun-alun adalah titik nol dari Kota Kediri kalau pembangunan tidak sesuai dengan suasana kebatinan dan budaya masyarakat disini tentu kita tolak."

Baca Juga: Johnny Plate Diduga Minta Jatah Rp 500 Juta per Bulan..

Baca Juga: TOMORROW X TOGETHER akan Gelar Konser di Jakarta...

Dikatakan, sejak awal saya tidak setuju dengan keberadaan mall di alun-alun karena dahulu secara konseptual alun-alun berdekatan dengan Masjid Agung, Pengadilan dan Penjara. Tapi karena kawasan itu semakin sempit maka penjara dan pengadilan dipindah ke barat sungai.

"Dalam hal penolakan desain alun-alun saya tidak punya kepentingan, namun saya wajib memperjuangkan apa yang menjadi harapan masyarakat, pembangunan alun-alun wajib bernuansa kearifan lokal dan mencerminkan budaya Kediri ," ujar Soni (Kamis, 4/5).

Dalam kesempatan itu Ketua Gadapaksi Indonesia sempat membacakan maklumat yang berisi,

Pertama, Sikap kami Gadapaksi Indonesia menolak segala hal terkait penghancuran patung Mayor Bismo di Alun-alun Kota Kediri.

Kedua, Meminta kepada Wali Kota Kediri untuk berhati-hati dalam melaksanakan setiap kebijakan yang menyentuh pada sejarah perjalanan bangsa.

Ketiga, Meminta kepada DPRD Kota Kediri untuk peduli dalam menjaga aset-aset sejarah bangsa, salah satunya menjaga, merawat dan memelihara keberadaan patung sejarah perjalanan perjuangan masyarakat Kota/Kabupaten Kediri.

Keempat, Meminta kepada Komandan Kodim 0809, Polresta dan Polres Kediri untuk bersama-sama masyarakat menjaga dan melestarikan aset sejarah perjalanan bangsa dengan tetap berdirinya Patung Mayor Bismo di Alun-alun Kota Kediri.

Kelima, Meminta kepada pemangku kebijakan untuk membangun dan merenovasi alun-alun Kota Kediri dengan menjaga adat, budaya dan kearifan lokal yang sesuai dengan sejarah bangsa.

Baca Juga: Coldplay Akan Gelar Konser di Jakarta...

Baca Juga: Juru Bicara TPNPB: '16 Anggota TNI Tewas Tertembak di Papua'...

Ditempat terpisah, Soekadji warga Kelurahan Kampung Dalem meminta pemkot mendengar suara masyarakat untuk mendesain ulang pembangunan alun-alun.

"Mohon didengar karena alun-alun ini memiliki sejarah yang panjang yang mencerminkan adat istiadat masyarakat Kediri," pintanya. Ia juga memohon agar DPRD mendengar aspirasinya.

Sementara pedagang kaki lima di area alun-alun mulai resah dengan rencana pembangunan titik nol Kota Kediri.

Salah seorang PKL yang bernama Mungin mengatakan, "Jujur kami resah, memang kami sering diundang rapat terkait akan adanya pembangunan alun-alun namun kami bingung harus menyikapinya."

Ia menegaskan, pasca tahun baru 2023 lampu penerangan di tengah alun-alun mati itupun berdampak kepada jualannya.

Apalagi ini mau direlokasi di depan SDN Kampung Dalem yang sangat sempit, kesalnya.

Ia menyebut tempat itu hanya bisa menampung 40 PKL padahal jumlah pedagang mencapai ratusan.

"Belum lagi saya dengar desain alun-alun untuk pujasera 2 lantai. Itu jelas menambah masalah, karena pasti pengunjung kuliner enggan naik ke lantai atas sehingga pendapatan pedagang berkurang seperti yang terjadi di Pasar Bandar," timpalnya.

Baca Juga: Jokowi Disebut Main Politik Dua Kaki...

Baca Juga: Ganjar Diminta Mundur dari Gubernur, Biar Tidak Dianggap Gunakan Fasilitas Pemprov'

Berdasarkan informasi dari LPSE Pemkot Kediri Pemenang DED desain CV. Andra Martin asal Bandung dengan anggaran 1,3 Milyar. Pekerjaan Kontruksi Pengembangan RTH Alun-Alun dengan Pagu. 23.834.000.000,- dimenangkan PT. Surya Sarana Sentosa -Sidoarjo dengan harga penawaran 17.968.594.135,- sedangkan untuk konsultan pengawas dimenangkan PT. PILAREMPAR CONSULTAN - Surabaya dengan harga penawaran 677.451.592,- dari nilai PAGU 899.000.000,- (TIM/RD)

Editor: Paulus Adekantari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah