Network
JAKARTA, OKE FLORES.com - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengkritisi kebijakan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya terkait dengan cara pemerintah mengerek investasi di dalam negeri.
Jusuf Kalla mengatakan setiap negara membutuhkan investasi untuk membawa keuntungan bagi negara dan menciptakan lapangan kerja baru untuk menambah cadangan devisa.
Namun, investasi yang masuk ke Indonesia saat ini lebih banyak menarik tenaga asing untuk proyek infrastruktur nasional, tidak hanya dari tenaga kerja lokal.
Ia mencontohkan perusahaan keluarganya yang bergerak di bidang green energy, yang telah dilakukan selama 10 tahun dengan menggunakan tenaga dalam negeri dengan kemampuan teknologi sendiri.
"Itu sangat penting karena begitu pelaksananya orang luar negeri besok kita panggil lagi kontraktor lain. apa yang terjadi? memang menghasilkan banyak, tapi siapa yang punya. karena kita biarkan kontraktor itu bawa semua puluhan ribu pekerja akhirnya tidak ada 1 orang Indonesia pun yang tahu bagaimana bikin smelter (contohnya)," ungkap Jusuf Kalla, melansir RMOL.id, Sabtu 20 Mei 2023.
Jusuf Kalla juga menilai pemerintah saat ini tidak percaya pada komponen nasional. Oleh karena itu tidak memberikan manfaat yang optimal kepada suatu bangunan.
Karena itu, Jusuf Kalla mengatakan pihaknya mengkritisi sistem yang seharusnya diterapkan pihak Indonesia. Yang jelas, pemenuhan pekerja lokal harus dipaksakan dengan menerbitkan aturan baru.
"Jangan tukang las pun dari China dibawa ke sini. Padahal kita bisa bikin anak petani, kita didik sebulan dua bulan bisa dia jadi tukang las yang baik," tandas Jusuf Kalla.***
