Terapi Gratis UMKM AKUR Kampung Inggris Obati Keresahan Ortu Anak Berkebutuhan Khusus

- 21 Mei 2023, 19:07 WIB
Foto. Sri Lestari Divisi Disabilitas UMKM AKUR Kampung Inggris (kiri) mendampingi Tria Penida Wellancy yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Foto. Sri Lestari Divisi Disabilitas UMKM AKUR Kampung Inggris (kiri) mendampingi Tria Penida Wellancy yang memiliki anak berkebutuhan khusus. /

KEDIRI, OKE FLORES - Pra Screenning Tahap IV telah usai, kegiatan yang masuk dalam tahapan Program TERAPI Gratis untuk anak berkebutuhan khusus yang berada di wilayah Kabupaten Kediri diselenggarakan di Lembaga Titik Nol Jl. Anggrek Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare - Kabupaten Kediri (Sabtu, 20/5).

Dalam kesempatan itu seorang orang tua pasien bernama Tria Penida Wellancy yang akrab dipanggil Wella merasa terobati dengan kegiatan UMKM AKUR ini.

Menurutnya terapi gratis seperti ini sangat membantu dalam menangani anaknya yang berkebutuhan khusus.

Wanita yang berdomisili di Desa Mejono - Plemahan itu sembari terisak menceritakan, "Awalnya saya tidak mengira kalau anak saya berkebutuhan khusus (umur 3 th - red), karena secara fisik normal hanya kurang respon dan telat berbicara (speed delay). Begitu tahu anak ini berkebutuhan khusus, saya sempat stres dan pernah berpikir untuk bunuh diri. Namun dalam permenungan saya berpikir, kalau saya mati bagaimana dengan anak ini. Maka dari situlah saya  tidak putus asa lagi untuk mencari jalan pengobatan untuk anak saya."

Dikatakan, "Sewaktu tinggal di kota memang lingkungan kurang mendukung, bahkan anak saya sering saya bentak dan saya salahkan karena berlarian ke sana kemari dan memukul teman sebaya. Menyadari hal itu atas saran keluarga dan mertua, lalu anak ini saya bawa berobat ke klinik di daerah Ngasem. Mengingat pendapatan suami terbatas dan kondisi saya harus menanggung hidup orang tua maka saya berpikir mencari pengobatan alternatif." 

Wella menyambung, "Untuk saat ini BPJS saya memang sudah bisa dipakai, namun kalau berobat di RS harus ngantri dan pengobatan hanya sebentar, sehingga menurut saya kurang maksimal. Begitu mendengar UMKM AKUR mengadakan terapi gratis berkelanjutan saya tertarik untuk ikut, jujur saya merasa terbantu dengan pengobatan seperti ini. Semua kan tahu pengobatan anak berkebutuhan khusus identik dengan biaya yang mahal. Sekali lagi saya senang dengan komunitas ini karena saling menguatkan. Saya tidak lagi merasa minder, saya optimis anak saya bisa mengalami perubahan yang lebih baik."

Dirinya berharap, "Semoga dari pengobatan ini mendapat hasil yang maksimal, dan sangat membantu sekali. Saya masih beruntung bagaimana dengan ortu berkebutuhan khusus lainnya. Disini ada fisioterapy nya, ada psikolognya, ada dari labnya."

"Kalau di RS berbelit-belit pak," tutup Wella.

Pra Screening Diagnosis Gangguan Berkebutuhan Khusus Tahap IV ini terdaftar 12 orang namun yang hadir hanya 10 anak. Hadir petugas Pra Screening Ketua IFI (Ikatan Fisioterapi Indonesia) Kabupaten Kediri Achmad Sidarta guna mengetahui penanganan lanjutan terapi anak-anak berkebutuhan khusus seperti Cerebral Palsy, Speed Delay, Terlambat Jalan, Hyper aktive, Tindakan terapi, Terapi Okupasi dan Terapi Wicara.

Halaman:

Editor: Paulus Adekantari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah