Narkoba Flakka Bikin Kulit Membusuk, Bareskrim Polri Angkat Bicara

- 30 Mei 2023, 15:09 WIB

NTT, OKE FLORES.com - Maraknya obat zombi atau flakka di Amerika Serikat memaksa Dittipidnarcoba melakukan antisipasi.

Meski begitu, ternyata narkoba yang populer dengan sebutan "zombie" itu memiliki efek yang sangat negatif bagi kesehatan penggunanya.

Kombes Pol Jayadi, Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, menjelaskan narkoba jenis flakka yang penggunaannya memprihatinkan di Amerika Serikat, mengandung fentanyl.

Sifat narkotika flakka memiliki efek samping yang berbahaya, salah satunya dapat mengakibatkan luka kulit yang akhirnya membusuk seperti kulit zombie.

Menurut Kombes Pol Jayadi, saat ini Flakka marak di Amerika Serikat dan dirinya memastikan jika narkoba Zombie belum masuk ke Indonesia.

"Hingga saat ini kami belum menemukan,” terang Kombes Pol Jayadi.

Meskipun demikian, menurut Kombes Pol Jayadi memerintahkan semua jajaran teah di instruksikan untuk mengantisipasi masuknya narkoba Zombie tersebut.

Adapun beberapa dampak pada penggunanya, antara lain membuat orang bergerak seperti zombie.

Menurut Kombes Pol Jayadi, saat ini Flakka marak di Amerika Serikat dan dirinya memastikan jika narkoba Zombie belum masuk ke Indonesia.

"Hingga saat ini kami belum menemukan,” terang Kombes Pol Jayadi melansir Disway.id Selasa, 30 Mei 2023. 

Meskipun demikian, menurut Kombes Pol Jayadi memerintahkan semua jajaran teah di instruksikan untuk mengantisipasi masuknya narkoba Zombie tersebut.

Adapun beberapa dampak pada penggunanya, antara lain membuat orang bergerak seperti zombie.

Selain itu Flakka juga mempengaruhi kimia otak sehingga pengguna tidak memiliki kendali atas pikiran mereka.

Bahkan diinformasikan bahwa Flakka sepuluh kali lebih kuat dari kokain, bahkan jika mengonsumsi lebih dari 0,1 gram dapat menyebabkan overdosis.

Flakka juga dilaporkan tidak hanya di Amerika Serikat, namun juga teah merambah ke Ukraina hingga Rusia.

Menurut polisi Ukraina, alpha-PVP atau yang dikenal dengan Flakka diperdagangkan oleh Khimprom telah menyebar dengan cepat ke berbagai wilayah.

Pada Juli 2019, dinas keamanan Ukraina, membongkar sebuah laboratorium di dekat Kyiv yang mampu memproduksi 200 kg zat tersebut per bulan, dan pihak berwenang kemudian menangkap enam orang yang terlibat dalam pembuatan dan penjualan obat tersebut.

Menurut National Institutes of Health, Flakka sama kuatnya dengan metamfetamin dan memiliki kecenderungan tinggi untuk kecanduan.

Efek dari Flakka hanya berlangsung selama tiga hingga lima jam dan biasanya digunakan dengan cara merokok, mendengus, atau menelan seperti obat.

Adapun korban dari Flakka 60 pengguna meninggal karena overdosis dalam waktu kurang dari 14 bulan di Florida saja.

Sedangkan di Ukraina, Flakka mulai semakin banyak dikonsumsi sekitar tahun 2017, bahkan perang yang terjadi juga tidak menghentikan pasokan Falkka.***

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Disway.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x