Bahkan, mantan sekretaris Kementerian BUMN itu menyebut jika pria asal Solo tersebut merampok rakyat.
"Alasan cawe-cawe dibungkus dg alasan demi bangsa dan negara, tapi faktanya : 1) dinyatakan bhw tdk akan netral saat Presiden cawe-cawe - artinya akan memihak. 2) bhw Presiden sdh "merampok" kedaulatan rakyat 3) memberikan kode kpd lembaga negara utk ikuti Presiden-tidak netral," kata Said Didu dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.***