Video Viral Kerusuhan Antara PSHT dengan Warga di Yogyakarta, Lantas Apa itu PSHT?

- 5 Juni 2023, 10:31 WIB
psht/ Video Viral  Kerusuhan Antara PSHT dengan Warga di Yogyakarta
psht/ Video Viral Kerusuhan Antara PSHT dengan Warga di Yogyakarta /

NASIONAL, OKE FLORES. com - Sebuah video yang baru-baru ini viral memperlihatkan kerusuhan antara PSHT dengan warga dan sebagian masyarakat Jogja.

kerusuhan  terjadi pada Minggu, 4 Juni 2023 di Taman Siswa, Jogja dan melibatkan banyak pihak.

Saking viralnya video tersebut, salah satu warganet yang diduga Warga Yogyakarta menentang keras kelompok PSHT tersebut. 

Kerusuhan dipicu karena diduga salah satu anggota PSHT diserang di kawasan Pantai Parangtritis.

Usai acara, sekitar pukul 16.30 WIB. Minggu 4 Juli 2023, rombongan orang yang diduga anggota perguruan bela diri tiba melalui Jalan Kenari.

Mereka diduga bakal mendatangi basecamp fans di sekitar Stadion Mandala Krida. Mereka akan menindaklanjuti persoalan yang terjadi di parangtritis. 

Agar tidak terjadi kericuhan, jajaran kepolisian dari Polsek Umbulharjo, Polresta Yogyakarta, Satuan Brimob Polda DIY, serta personel Koramil 0734/07 Umbulharjo menghadang mereka di Jalan Kenari. Aksi lempar batu sempat terjadi di kawasan tersebut.

Pukul 17.30 WIB, massa berhasil dipukul mundur dan diarahkan keluar dari wilayah Jalan Kenari untuk mencegah keributan. Polisi terus berusaha menghalau massa.

Lantas apa itu PSHT?

PSHT adalah singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate. PSHT adalah sebuah organisasi pencak silat yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Muhamad Masdan adalah peletak dasar pertama PSHT. Setelah beranjak dewasa, ia bernama Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo. Warga PSHT biasa memanggilnya mbah Suro atau Eyang suro

Setelah menamatkan Sekolah Rakyat pada 1890, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo diasuh pamanya, Wedono di Wonokromo, Surabaya. Ia sempat mengenyam pendidikan di pondok pesantren Tebu Ireng Jombang. Dari sini, ia mulai mengasah bela diri pencak silat, sebelum pindah ke Parahiyangan, Bandung pada 1892.

Di Parahiyangan, kemampuan bela dirinya semakin matang. Berbagai aliran pencak silat ia pelajari.

Sejak itu, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo berpindah-pindah ke berbagai tempat, seperti Jakarta, Lampung, Padang dan Aceh.

Ia berguru dengan tokoh silat dan mendalami berbagai aliran pencak silat di setiap tempat yang ia singgahi, sebelum kembali ke Surabaya pada 1902.***

Editor: Sastriana Jedaun

Sumber: Pedoman Tangerang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x