Partai Demokrat Melawan Pembajakan, Benarkah Ini Langkah Melawan Anies Baswedan? 

- 5 Juni 2023, 11:41 WIB
Partai Demokrat Melawan Pembajakan, Benarkah ini langkah melawan Anies Baswedan? 
Partai Demokrat Melawan Pembajakan, Benarkah ini langkah melawan Anies Baswedan?  /

NASIONAL, OKE FLORES. com - Saat ini publik masih dibingungkan dengan pemberitaan perseteruan antara Partai Demokrat yang menjadi salah satu pengusung Anies Baswedan.

Adanya anggapan publik yang kini masih hangat berhembus, bahwa Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan, terus berupaya membajak Partai Demokrat. 

Diduga, bukan tanpa alasan, ini hanyalah upaya untuk menekan pencalonan presiden Anies Baswedan di Pilkada 2024.

Kabar usaha penjegalan  Anies Baswedan semakin meluas setelah mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana melayangkan surat kepada Megawati Soekarnoputri. 

Dalam suratnya tersebut, Denny menilai ada upaya yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk merebut Partai Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono.

Terkait dengan adanya anggapan bahwa Moeldoko tengah berusaha membajak Partai Demokrat, Mahfud MD memberi tanggapan.

Menurut Mahfud MD kabar yang beredar tentang usaha pembajakan Partai Demokrat oleh Moeldoko merupakan isu politik.

“Tidak ada itu yang akan dijegal, malah saya mengatakan agar koalisi yang mendukung Anies itu kompak,” jelas Menko Polhukam.

Lebih lanjut, Mahfud MD memastikan bahwa tidak ada upaya-upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan ataupun pembajakan kepada Partai Demokrat.

“Kalau pemerintah tidak, kita persilahkan dan kita lindungi hak-haknya,” tambah Mahfud MD ketika dimintai keterangan.

Menyikapi tanggapan Mahfud MD, Denny menilai pernyataan tersebut hanyalah pernyataan di permukaan, dan jauh berbeda di dalamnya.

Menurut Denny, langkah yang ditempuh oleh Kepala Staf Kepresiden Moeldoko merupakan usaha pembajakan terhadap Partai Demokrat.

“Pak Moeldoko itu bukan orang Demokrat karena ia orang eksternal, dan kebetulan orangnya Pak Jokowi,” jelas Denny.

Terkait dengan pemberian surat kepada Megawati, Denny menganggap karena PDI P pernah merasakan pengalaman serupa di era Orde Baru.

“PDI Megawati yang diambil alih oleh PDI Soerjadi, itu kan mengganggu kedaulatan partai, itu saya masukan kedalam surat, karena itu muncul lagi,” imbuh Denny.

Lebih lanjut Denny menilai bahwa peran Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan merupakan hal sudah diketahui publik.

Sehingga kecil kemungkinan jika Presiden Joko Widodo tidak mengetahui tindakan yang dilakukan oleh Moeldoko.

“Tidak mungkin orang tidak mengaitkan keikutsertaan Pak Moeldoko dalam pengambilan Partai Demokrat, karena ini Kepala Staf Kepresidenan,” terang Deny.

Sehubungan dengan surat yang telah disampaikan Denny Indrayana kepada Megawati Soekarnoputri, politisi senior Panda Nababan memberi tanggapan.

Menurut Panda, langkah yang ditempuh Denny Indrayana merupakan sebuah bentuk kesalahan alamat.

“Bagusnya itu AHY itu ketemu Presiden, biar tidak bertele-tele,” pungkas politisi senior PDI Perjuangan yang dikutip Ayojakarta pada Senin, 5 Juni 2023 dari Youtube Metro TV. ***

Editor: Sastriana Jedaun

Sumber: Ayo Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x