Network
JAKARTA, OKE FLORES.com - Aktivis media sosial Faizal Assegaf memberikan jawaban sederhana mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) begitu panik dan khawatir Anies Baswedan bisa menjadi capres (kandidat).
Pasalnya, masyarakat masih kesal dengan cara Jokowi mencopot Anies Basweda, karena mantan Wali Kota Solo itu mengumumkan di akhir masa jabatannya tidak akan netral di Pilpres 2024.
Baca Juga: Dukung Kaesang Demi Perubahan Depok, PSI Malah Tersendat Nyinyiran PDIP!
"Kenapa Jokowi begitu panik dan khawatir Anies Capres? Jawabannya sederhana: Anies dan rakyat makin terkonsolidasi menggalang perubahan untuk menghentikan praktek kekuasaan yang korup dan tidak berkeadilan," ungkapnya, melansir RMOL.id, Selasa 6 Mei 2023.
Lebih lanjut, Faizal menilai Anies telah berhasil menyatukan kesadaran rakyat dari berbagai level serta keragaman. "Semakin membesar desakan perubahan, semakin membuat panik Jokowi dan kelompoknya," ujarnya.
Sementara itu, pernyataan Jokowi soal pindah ke Cawe-Cawe saat bertemu dengan pemimpin redaksi beberapa media dan produser konten seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra. Jokowi menegaskan, orang bodoh yang dimaksud, tentu saja tetap mengikuti aturan.
"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang, dan tidak akan mengotori demokrasi," kata Jokowi, melansir RMOL.id, Selasa 6 Mei 2023.
Jokowi menyebut seruan yang dimaksud terkait dengan Pilkada 2024. Jokowi berdalih Indonesia hanya punya waktu 13 tahun untuk menjadi negara maju.
Saat ini, menurut Jokowi, Indonesia berada pada posisi pendapatan menengah ke atas. Untuk Indonesia menjadi negara maju, pendapatan per kapita harus mencapai 10.000 USD per tahun.
"Kita ini sekarang ada di middle income walaupun di level upper tapi kita masih di level middle income. Nah untuk keluar dari middle income itu, untuk jadi negara maju itu perolehan pendapatan per kapitanya minimal 10 ribu," kata Jokowi.
