Dukungan Ganjar Pranowo Mulai Menurun, Disebabkan Konflik Relawan dan PDIP!

- 14 Juni 2023, 09:11 WIB
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang juga calon presiden 2024 dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (tengah) saat melakukan pertemuan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/6). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang juga calon presiden 2024 dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (tengah) saat melakukan pertemuan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/6). ANTARA/Mentari Dwi Gayati. /

OKE FLORES.com - Konflik antara relawan dan PDI Perjuangan soal pengurus partai bisa membuat dukungan Ganjar Pranowo menurun.

Komunikolog politik dan hukum nasional Tamil Selvan mengatakan, realitas munculnya relawan di dunia politik adalah kelompok yang secara ideologis menentang arogansi partai politik.

“Para relawan-relawan ini mendukung Ganjar atas diri pribadi Ganjar. Namun kemudian, ideologi dasar para relawan-relawan ini terbentuk bahwa mereka itu ingin melawan arogansi partai politik, hari ini begitu kental ditunjukkan oleh PDIP," ujar Tamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, melansir RMOLid, Rabu 14 Juni 2023.

Baca Juga: Megawati Disebut Dukung PDIP Baikan dengan Demokrat demi Kepentingan Bangsa

Menurut Tamil, arogansi yang ditampilkan PDIP diduga bercampur dengan ketidaknyamanan fisik para relawan Ganjar. Namun, Tamil mengatakan bahwa para relawan tidak memiliki bukti di dunia politik.

"Kita tidak bisa mengklaim kemenangan seorang tokoh itu karena kekuatan atau keampuhan para relawan. Walaupun mungkin para kenyataannya para relawan-relawan itu memiliki kekuatan atau pengaruh yang cukup besar. Namun itu tidak bisa divalidasi," kata Tamil.

Karena, menurut Tamil, validasi hanya bisa dilakukan adalah oleh partai politik. Maka kemudian, PDIP dianggap tidak mau "didikte" oleh para relawan-relawan.

"PDIP tentu dengan polanya, dengan jargonnya, aturan-aturannya, di mana PDIP itu bersikap bahwa seluruh kader-kader partai itu adalah petugas partai, walaupun dia duduk di jabatan publik. Saya sebagai seorang komunikolog politik dan hukum, tentu saya sudah mengalami hal ini bertentangan dengan konstitusi," terang Tamil.

Dosen Universitas Dian Nusantara menjelaskan, partai politik adalah cara untuk mencetak putra-putri terbaik di negeri ini setelah mereka dididik, dididik dan bertugas di partai politik dan kemudian dipersiapkan untuk jabatan publik.

"Setelah dia menduduki posisi jabatan publik, tentu dia adalah petugas rakyat, bukan petugas partai," tegas Tamil.

Halaman:

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Geloranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah